Tampilkan postingan dengan label Info Hamil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Hamil. Tampilkan semua postingan

8/15/2013

5 Tips Alami Agar Cepat Hamil

Bagi wanita yang sudah menikah, kehamilan adalah masa yang ditunggu. Hanya saja, tidak semua wanita dapat hamil dengan cepat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hanya 20 persen wanita yang berhasil hamil dalam satu siklus menstruasi. Karena itu, Anda harus mempertimbangkan beberapa tips agar bisa mendapatkan kehamilan dengan mudah.


Inilah beberapa tips agar wanita cepat hamil dengan cara alami:

Hubungan Intim di Masa Subur
Setiap wanita memiliki siklus dan tanggal tertentu di mana dia berada dalam kondisi paling subur. Saat wanita dibuahi dalam masa subur, kesempatan untuk hamil semakin besar. Untuk memastikan Anda dibuahi di saat yang tepat, hitung masa subur Anda. Jika interval masa menstruasi Anda adalah 28 hari, maka hitung 14 hari setelah hari pertama menstruasi, maka di hari-hari tersebut adalah masa subur Anda.
Tips lain yang bisa Anda lakukan adalah meminta suami untuk tidak berhubungan intim 3 hari sebelum masa subur. Lalu saat masa subur tiba, Anda bisa berhubungan intim dengan suami. Tips lain adalah meminta suami agar tidak segera melepas Mr P dari Miss V Anda setelah ejakulasi. Biarkan beberapa saat Mr P tetap di dalam Miss V agar sel sperma tidak keluar dan bisa membuahi sel telur Anda.

Tingkatkan Jumlah Asam Folat Dalam Tubuh
Asam folat adalah zat yang dibutuhkan wanita hamil dan memberi Anda kesempatan lebih besar untuk hamil. Asam folat terkandung dalam bahan-bahan alami seperti kacang tanah, daging sapi, hati sapi, kacang-kacangan, bayam, brokoli, alpukat, dan jamur kancing.

Hentikan Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Beralkohol dan Merokok
Beberapa bulan sebelum merencanakan kehamilan, hentikan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok. Tubuh Anda harus netral dari racun yang terkandung dalam dua zat tersebut sebelum hamil. Jika tubuh Anda sudah lebih sehat, maka kehamilan yang sehat bisa Anda dapatkan. Hal yang sama juga harus dilakukan jika Anda suka mengonsumsi junk food. Menghentikan kebiasaan ini sebelum kehamilan sangat disarankan.

Berhubungan Intim Dalam Batas Normal
Pasangan yang baru menikah biasanya memiliki kehidupan intim yang lebih menggebu, satu hari bisa sampai dua kali, setiap hari. Asumsi bahwa semakin sering berhubungan intim semakin cepat hamil sebenarnya tidak terlalu tepat. Sel sperma memiliki masa untuk 'matang' selama dua hari. Sehingga bila hubungan intim dilakukan setiap hari, kondisi sperma belum cukup matang untuk membuahi sel telur. Di luar saran untuk berhubungan intim saat masa subur, dua hari sekali adalah jumlah yang disarankan jika Anda menginginkan kehamilan.

Tidak Perlu Diet
Anda ingin hamil? Maka tidak perlu melakukan diet yang terlalu 'menyiksa'. Yang harus Anda lakukan adalah menjaga keseimbangan asupan kalori, karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan nutrisi lain dalam kondisi tepat dan seimbang. Setiap wanita memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, Anda bisa berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan pola makan yang sehat untuk mempersiapkan kehamilan.

 

READ MORE - 5 Tips Alami Agar Cepat Hamil

6/21/2013

Puasa di Saat Hamil

Banyak Ibu hamil memilih untuk berpuasa dalam waktu tertentu, terutama pada bulan ramadhan yang sebentar lagi akan tiba. Pertanyaan ini seringkali keluar dari ibu-ibu yang sedang hamil, “ Apakah saya boleh berpuasa? Apakah ada pengaruh puasa terhadap kesehatan si kecil?” . Jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini sangat bervariasi, namun semua tergantung dari kondisi kesehatan si ibu sendiri.  Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efek puasa terhadap kehamilan dan janin, namun hasil yang didapatkan masih kurang memuaskan dan sungguh tergantung dari kondisi si ibu sendiri.

Apakah Efek dari Berpuasa Saat Hamil?
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk melihat perbedaan  berat lahir dari bayi yang dilahirkan oleh ibu yang berpuasa dan tidak ,  dan hasilnya tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antara bayi dari ibu yang berpuasa, dan bayi dari ibu yang tidak berpuasa. Begitu juga dengan IQ bayi dan tidak menemukan perbedaan. Hal ini berlaku juga dengan sampel darah dari ibu puasa dan menemukan bahwa tidak didapatkan perubahan yang dan cenderung untuk  tidak membahayakan ibu atau bayinya.

Apakah saya boleh berpuasa saat hamil?
Tidak ada jawaban yang pasti, namun semua tergantung dari kondisi  ibu dan usia kehamilannya.
Bagi ibu yang hamil pada trimester pertama (3 bulan pertama), yang  sering mengalami mual dan muntah, tidak dianjurkan untuk berpuasa, karena dikhawatirkan akan mengalami dehidrasi saat berpuasa,
Anda diperbolehkan puasa saat hamil jika:
  • Anda merasa kuat dan cukup baik
  •  Kehamilan Anda berjalan dengan baik 
  •   Usia kehamilan anda berada di trimester kedua ( sudah melawati 3 bulan pertama)
  • Namun, jika Anda tidak merasa cukup kuat, hukum Islam memberikan izin jelas untuk tidak puasa. Anda sebaiknya berkonsultasidengan dokter dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan umum sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Apa yang perlu diperhatikan  dalam berpuasa saat hamil?
  • Pastikan untuk mengkonsumsi berbagai makanan sehat dan banyak minum ketika Anda sahur dan berbuka puasa.
  • Pastikan Anda mendapatkan banyak protein dari kacang-kacangan, kacang-kacangan dan dimasak daging dan telur. Protein diperlukan untuk membantu bayi Anda tumbuh dengan baik    
  • Pilih makanan yang melepaskan energi secara perlahan - seperti ikan, daging, telur, dan kacang-kacangan berbuka puasa.
  •  Hindari makanan manis yang akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat (dan juga akan turun dengan cepat), dan ini dapat membuat Anda merasa lemas dan pusing.
  •  Minum banyak cairan. Anda bisa mengalami dehidrasi terutama ketika Ramadhan jatuh dalam cuaca yang sangat panas.

Apakah ada tanda-tanda peringatan yang perlu saya ketahui?
Segera batalkan puasa, dan hubungi dokter jika:
  •  Anda merasa pusing, pingsan, lemah atau terlalu lelah. Istirahat selama setengah jam untuk melihat apakah Anda merasa lebih baik. Jika tidak ada perubahan, hubungi dokter Anda.
  •  Anda mulai merasa mual atau muntah.
  • Ada perubahan nyata dalam gerakan bayi Anda. Jika Anda merasa bahwa bayi Anda tidak bergerak atau menendang banyak, sangat penting untuk periksa  dokter.
  • Anda menjadi sangat haus atau urin Anda menjadi berwarna gelap dan berbau tajam. Ini adalah tanda dehidrasi.
  • Anda merasakan mules atau kontraksi,  Ini bisa menjadi tanda persalinan prematur dan Anda harus segera ke  dokter.
  • Berat badan anda menurun selama puasa
  • Anda merasa sakit kepala atau sakit lainnya, atau demam.
Bagaimana dengan Ibu yang menyusui? Apakah boleh berpuasa?

Satu hal yang perlu diingat, walaupun Anda tidak makan selama 14 jam (lama rata-rata orang berpuasa), komposisi ASI tidak akan berubah ataupun berkurang kualitasnya. Hal ini dikarenakan tubuh akan melakukan “mekanisme kompensasi” dengan mengambil cadangan zat-zat gizi seperti energi, lemak, protein,vitamin, dan mineral dari simpanan tubuh. Ketika Anda berbuka, tubuh akan mengganti cadangan zat-zat yang diambil tersebut sehingga tidak akan menyebabkan kekurangan gizi.
Komposisi ASI hanya akan berkurang jika Anda mengalami kekurangan gizi berat. Menyebabkan tubuh tidak bisa mengambil cadangan zat gizi yang bisa memenuhi kebutuhan produksi ASI secara lengkap.

Namun harus juga dipertimbangkan kembali untuk tidak berpuasa saat menyusui jika Anda memiliki aktifitas tinggi dan harus tetap menyusui. Begitu pun jika masih menyusui eksklusif (usia bayi kurang dari enam bulan). Pada masa menyusui eksklusif, ASI menjadi satu-satunya asupan gizi bayi bayi. Pada masa ini juga tubuh Anda bekerja giat untuk terus-menerus memproduksi ASI dengan komposisi gizi yang lengkap.

Semoga sedikit tulisan ini bisa memberi manfaat bagi Ibu-ibu yang berencana untuk berpuasa saat hamil dan menyusui...
READ MORE - Puasa di Saat Hamil

1/27/2011

Letak Lintang

Letak lintang ialah suatu kehamilan dimana letak janin melintang terhadap rahim ibu, atau sumbu panjang janin melintang terhadap sumbu panjang ibu. Sesungguhnya tidak ada letak lintang sejati, atau letak lintang dimana sumbu panjang janin dan ibu membentuk sudut 90o. Biasanya letak anak itu seikit miring, dengan bokong atau kepala yang lebih rendah mendekati pintu atas panggul.

Letak lintang lebih penting artinya dibandingkan presentasi bokong, karena pada umumnya letak lintang tidak dapat dilahirkan pervaginam sehingga jika tidak mendapat pertolongan, akan menimbulkan bahaya besar baik terhadap anak ataupun ibu.

Letak lintang dapat dibagi menjadi 2 macam, yang dibagi berdasarkan:

a. Letak kepala
  1. Kepala anak bisa di sebelah kiri ibu
  2. Kepala anak bisa di sebelah kanan ibu
b.  Letak punggung
  1. Jika punggung terletak di sebelah depan ibu, disebut dorso-anterior
  2. Jika punggung terletak di sebelah belakang ibu, disebut dorso-posterior
  3. Jika punggung terletak di sebelah atas ibu, disebut dorso-superior
  4. Jika punggung terletak di sebelah bawah ibu, disebut dorso-inferior
Frekuensi letak lintang dalam literatur disebutkan sekitar 0,5%-2%. Sedangkan di Indonesia sekitar 0,5%.
Letak lintang lebih banyak pada multipara daripada primipara, karena yang menjadikan letak lintang pada umumnya hampir sama dengan kelainan yang menyebabkan presentasi bokong .

Namun harus dikemukakan satu faktor yang terpenting , yaitu jika ruang rahim memberi kesempatan bagi janin untuk bergerak lebih leluasa. Ini mungkin, jika dinding uterus dan dinding perut ibu sudah begitu lembek, misalnya pada wanita grandemultipara, atau malah pada panggul sempit.

DIAGNOSIS
Dengan pemeriksaan luar, biasanya tidak begitu sulit untuk menentukan letak lintang, kecuali pada keadaan-keadaan pada primipara dengan perut yang sangat kencang, atau pda hidramnion, gemelli (kembar), atau jika ada tumor.

Pada inspeksi kelihatan perut membuncit tidak dalam ukuran memanjang, melainkan dalam ukuran melintang. Pada palpasi menunjukkan fundus uteri lebih rendah jika dibandingkan dengan usia kehamilan. Selain itu pada sebelah bawah di atas simfisis tidak teraba bagian besar, sedangkan kepala anak dapat diraba di samping kiri atau kanan. Kadan dapat teraba jelas bagian kecil , ini jika punggung anak terletak di sebelah belakang. Denyut jantung janin kerapkali terdengar di sebelah belakang.

Pada periksa dalam, pada permulaan partus, jika ketuban belum pecah, umumnya dengan periksa dalam masih sukar untuk menentukan dengan pasti diagnosis letak lintang. Hanya kita harus memfokuskan bahwa dapat dirasakan rongga panggul masih kosong , atau dalam waktu his, tidak teraba dengan nyata bagian-bagian kecil dari janin yang terdapat di atas pintu atas panggul.

Dengan kata lain, diagnosis akan lebih pasti jika pembukaan sudah cukup luas. Dalam pemeriksaan kita harus berusaha dengan periksa dalam yang dilakukan tidak malah memecahkan ketuban. Ini berhubungan dengan kemungkinan apakah kita masih dapat merubah letak anak menjadi letak kepala, yaitu dengan versi luar.
Jika ketuban sudah pecah, dan pembukaan sudah lebih luas, maka barulah periksa dalam memberi kenyataan yang cukup dan diagnosis menjadi lebih mudah. Jika mungkin, supaya jelas, periksa dalam dilakukan dengan 4 jari atau tangan seluruhnya. Dengan demikian bisa diketahui dengan pasti bagian-bagian tubuh anak yang dapat diraba.

Bagian tubuh anak yang jelas diraba ialah dimana terdapat tulang keras dan berhubung dengan ini sebagai pokok diagnosis letak lintang, ialah jika dapat diraba tulang-tulang iga, lebih nyata lagi jika disamping itu dapat diraba tulang belikat (scapula) yang berbentuk segitiga, atau tulang scapula.

Pada letak lintang seringkali terjadi dengan tangan letak terkemuka, artinya tangan sudah turun terlebih dahulu dan dapat diraba di dalam vagina, atau selurh lengan sudah menumbung dan kelihatan tangan di luar vulva.
Tangan harus dibedakan dengan kaki, yaitu jika kaki akan teraba tulang kalkaneus, dan jari-jari lebih pendek dan rapat, bahkan hampir sama panjang. Berbeda dengan tangan yang lebih jarang dan jari-jari berbeda panjangnya. Jika betul tangan , untuk membedakannya tangan kanan atau kiri, dapat dilakukan dengan menjabat tangan tersebut. Jika cocok dalam berjabat tangan kanan, maka tangan yang menumbung itu adalah tangan kanan.


MEKANISME PERSALINAN PADA LETAK LINTANG
Pada permulaan persalinan dalam letak lintang, pintu atas panggung tidak tertutup oleh bagian bawah anak seperti pada letak memanjang. Oleh karena itu seringkali ketuban sudah lebih dulu pecah sebelum pembukaan lengkap atau hampir lengkap. Setelah ketuban pecah, maka tidak ada lagi tekanan pada bagian bawah, sehingga persalinan berlangsung lebih lama.

His berperan dalam meluaskan pembukaan, selain itu dengan kontraksi yang semakin kuat, maka anak makin terdorong ke bawah. Akibatnya tubuh anak menjadi membengkok sedikit, terutama pada bagian yang mudah membengkok, yaitu di daerah tulang leher. Ini pun disebabkan karena biasnaya ketuban sudah lekas pecah dan karena tak ada lagi air ketuban, maka dinding uterus lebih menekan anak di dalam rahim. Dengan demikian bagian anak yang lebih rendah akan masuk lebih dulu ke dalam pintu atas panggul, yaitu bahu anak.
Karena pada letak lintang pintu atas panggul tidak begitu tertutup, maka tali pusat seringkali menumbung, dan ini akan memperburuk keadaan janin.

Bila pembukaan telah lengkap, ini pada awalnya tidak begitu jelas tampaknya. Karena tidak ada tekanan dari atas oleh bagian anak pada lingkaran pembukaan, makan lingkaran ini tidak dapat lenyap sama sekali, senantiasa masih berasa pinggirnya seperti suatu corong yang lembut. Penting untuk diketahui, bahwa tidak ada pembukaan yang benar-benar lengkap pada letak lintang seperti halnya pembukaan lengkap pada letak memanjang. Tandanya pembukaan itu sudah lengkap adalah lingkaran pembukaan itu mudah dilalui oleh kepalan tangan pemeriksa, sedangkan pada pembukaan yang belum lengkap, kepalan tangan pemeriksa sukar untuk memasuki lingkaran tersebut.

Lain halnya dengan letak memanjang, pada letak lintang setelah pembukaan lengkap, karena his dan tenaga mengejan, badan anak tidak dapat dikeluarkan dari rongga rahim, akan tetapi sebagian besar masih di dalam uterus, meskipun tubuh anak menjadi semakin membengkok.. Jika ini terjadi terus menerus, maka akan terjadi suatu letak lintang kasep, dimana tubuh anak tidak dapat lagi didorong ke atas. Letak lintang kasep terjadi bukanlah karena lamanya persalinan, namun faktor yang penting ialah karena faktor kuatnya his. Pada letak lintang kasep, biasanya anak telah mati, yang disebabkan karena kompresi pada tali pusat, perdarahan pada plasenta, ataupun cedera organ dalam karena tubuh anak terkompresi dan membengkok.




Gambar 1. Letak lintang Kasep dengan lengan menumbung

Bila keadaan kasep ini dibiarkan saja, makan dapat terjadi ruptur uteri yang sangat berbahaya pada bagi ibu.


PERSALINAN PERVAGINAM PADA LETAK LINTANG
Kadangkala dalam letak lintang anak dapat dilahirkan secara pervaginam, ini dapat terjadi pada anak yang kecil (preterm), atau pada anak yang telah mati. Pada anak yang normal dan hidup, hal ini sama sekali tidak diharapkan

Evolutio Spontanea
Karena tenaga his dan tenaga mengejan, maka bahu anak turun dan masuk ke dalam rongga panggul, sedangkan kepala tertekan dan tinggal di atas. Pada suatu waktu, bahu itu lahir di bawah simfisis, dan sekarang dengan bahu itu sebagai hipomoklion, lahirlah berturut turut bagian atas badan, yaitu samping dada diikuti oleh perut, bokong , kaki dan kepala. Cara ini disebut cara DOUGLAS.

 
Gambar 2. Evolutio Spontanea cara Douglas
 
Ada keadaan dimana bahu dan kepala anak tertekan dan tinggal di atas pintu atas panggul. Yang tertekuk adalah punggung dan pinggang. Dengan demikian maka pada suatu ketika bokong sama tingginya dengan bahu dan selanjutnya lahir lebih dahulu bokong, dan kaki, dilanjutkan dengan badan dan kepala. Cara ini disebut cara DENMAN






Gambar 3. Evolutio Spontanea Cara Denman




Conduplicatio Corpore
Hal ini berlaku terutama pada panggul luar dan anak yang kecil, yaitu kepala anak tidak tertahan di atas, sehingga kepala dan perut sama-sama turun ke dalam rongga panggul dan dengan keadaan terlipat lahirlah kepala dan perut, dilanjutkan dengan bokong dan kaki.



Gambar 4. Conduplicatio Corpore 


PENATALAKSANAAN PADA LETAK LINTANG
Saat Hamil
Pada saat hamil, pada usia kehamilan 34-36 minggu dapat dianjurkan untuk dilakukan knee chest position sampai usia kehamilan >36 minggu. Setelah itu , jika masih dalam letak lintang, maka dapat dilakukan versi luar jika syarat memenuhi


Saat Persalinan
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam pertolongan persalinan pada letak lintang, yaitu ketuban dan pembukaan.

Jika ketuban belum pecah, dan pembukaan masih kecil (<4cm), dapat dicoba untuk dilakukan versi luar hingga menjadi presentasi kepala atau presentasi bokong. Jika versi luar gagal dan tidak terjadi komplikasi maka dapat ditunggu sampai pembukaan lengkap. Namun jika pembukaan sudah besar, versi luar sangat tidak dianjurkan. Dalam hal ini ketuban harus dijaga jangan sampai pecah dan ibu diminta berbaring miring dan dilarang mengejan. Ditunggu sampai pembukaan lengkap, setelah lengkap , ketuban dipecahkan dan dilakukan versi ekstraksi.

Jika ketuban sudah pecah, dan pembukaan belum lengkap, maka seksio sesarea adalah jalan terbaik. Meskipun pada literatur lama mengatakan dapat ditunggu sampai lengkap dan dilakukan versi ekstraksi, namun mungkin hal ini tidak relevan lagi pada masa sekarang. Jika pembukaan sudah lengkap, maka perlu diketahui apakah sudah terjadi letak lintang kasep atau belum. Jika sudah terjadi letak lintang kasep, cara mengetahuinya adalah dengan mencoba mendorong bagian terbawah janin, jika tidak dapat didorong lagi, maka dapat ditegakkan diagnosis letak lintang kasep. Penatalaksanaanya adalah dengan melihat anak hidup atau sudah mati. Jika anak masih hidup, maka segera dilakukan seksio sesarea. Namun jika anak mati, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan embriotomi. Jika belum terjadi letak lintang kasep, maka dapat dicoba untuk dilakukan versi ekstraksi.

Sumber: S. A. Goelam. arts. Imu Kebidanan. Balai Pustaka Djakarta. 1958
READ MORE - Letak Lintang

12/15/2010

VERSI

Versi adalah suatu tindakan merubah letak janin dari suatu kutub ke kutub yang lain yang lebih menguntungkan untuk persalinan pervaginam

PEMBAGIAN VERSI:

Berdasarkan Arah Pemutaran
1. Versi Sefalik : bagian terendah janin diubah menjadi kepala
2. Versi Podalik : bagian terendah janin diubah menjadi bokong

Berdasarkan Cara Pemutaran :
1. Versi Luar / Eksternal : kedua tangan penolong berada di luar uterus
             Versi luar terbagi menjadi:
                      i. Versi Sefalik  merubah bagian terbawah jadi kepala
                      ii. Versi Podalik merubah bagian terbawah jadi bokong
2. Versi Dalam / Internal : Kedua tangan penolong berada di dalam uterus
3. Versi Kombinasi : Salah satu tangan penolong berada di luar uterus, dan satu lagi berada di dalam uterus

Berdasarkan Pembukaan Serviks / kontraksi uterus
1. Versi Braxton Hicks : Dilakukan pada pembukaan 2-3 cm
2. Versi ekstraksi : Dilakukan pada pembukaan lengkap


VERSI LUAR
Versi Luar ada dua macam, yaitu:
         VERSI SEFALIK:
          Dilakukan pada : - presentasi bokong
                                     - Letak lintang
          VERSI PODALIK
          Dilakukan pada : - letak lintang
                                     - presentasi kepala dengan tali pusat terkemuka
                                      - presentasi kepala dengan tangan terkemuka

Kontraindikasi dalam melakukan versi luar:
1. Ketubah pecah
2. Hipertensi dapat menyebabkan terjadinya solusio plasenta
3. Cacat rahim (bekas SC)  dapat menyebabkan terjadinya ruptur uteri
4. Plasenta Previa/perdarahan ante partum
5. Kehamilan Ganda dpat menyebabkan interlocking dan bergesernya janin yang lainnya
6. Primigravida Tua  faktor sosial

Syarat untuk melakukan Versi Luar :
1. Ketuban belum pecah
2. Tidak ada DKP/panggul sempit
3. Janin diyakini dapat lahir pervaginam
4. Pembukaan < 4 cm
5. Bagian terendah janin masih dapat dibebaskan dari pintu atas panggul
6. Tersedia Ruang operasi jika diperlukan seksio sesar darurat

 

Tahapan Dalam Melakukan Versi Luar:

Dalam melakukan versi luar, terdapat 4 tahapan:
1. Tahap Mobilisasi: Mengeluarkan bagian terendah janin dari PAP
2. Tahap Eksentrasi : Meletakkan bagian terendah ke fossa iliaka agar radius rotasi lebih pendek
3. Tahap Rotasi : Memutar bagian terendah janin ke arah yang diinginkan
4. Tahap Fiksasi: Memfiksasi perut ibu dengan tujuan letak janin tidak berubah kembali

Ad. 1. Tahap mobilisasi:
Adalah tahap dimana penolong membebaskan bagian terbawah janin dari pintu atas panggul, Posisi penolong berada di sebelah kiri ibu, menghadap kaki ibu.

Ad.2 Tahap Eksentrasi
Adalah tahap setelah membebaskan bagian terendah janin, kemudian diletakkan di fossa iliaca. Pada Tahap ini penolong berada di sebelah kanan ibu, menghadap muka ibu

Ad.3 Tahap Rotasi
Pada tahap ini penolong merotasi janin dengan kedua tangan. Arah putaran dilakukan ke arah yang lebih dekat ke pintu atas panggul, atau ke arah yang tidak ada tahanan. Setelah putaran berhasil dilakukan, diperiksa denyut jantung janin, apakah terjadi gawat janin atau tidak


Ad.4. Tahap Fiksasi
Setelah dilakukan rotasi sesuai dengan yang diinginkan, perut ibu dipasang gurita, selama satu minggu sampai kontrol ulang


Versi Luar dianggap gagal apabila:
1. Ibu merasa kesakitan, versi luar harus segera dihentikan
2. Terjadi gawat janin, maka janin dikembalikan di posisi semula
3. Terdapat tahanan saat memutar janin

Komplikasi versi luar:
1. Pada tali pusat yang terlalu pendek, dapat menyebabkan solusio plasenta
2. Pada tali pusat yang terlalu panjang, dapat menyebabkan lilitan tali pusat.
3. Ketuban pecah

4. Ruptur uteri

VERSI BRAXTON HICKS
Versi yang dilakukan secara kombinasi, satu tangan penolong berada di luar, satu lagi berada di dalam. Versi ini dilakukan pada pembukaan 2-3 cm

Indikasi pada versi braxton hicks:
1. Letak bahu : untuk mencegah terjadinya letak lintang kasep’
2. Plasenta previa: untuk menjadikan bokong atau kepala sebagai tampon, sehingga diharapkan dapat menghentikan perdarahan.


Versi braxton hicks tidak lagi dikerjakan karena:
1. Sukar untuk dilakukan
2. Pada plasenta previa dapat menimbulkan robekan serviks yang rapuh
3. Mengakibatkan kematian janin


VERSI EKSTRAKSI
Versi yang dilakukan secara kombinasi, dimana terdapat dua macam tindakan, yaitu versi , dan ekstraksi. Versi ini dilakukan pada pembukaan lengkap

Indikasi pada versi ekstraksi:
1. Anak kedua gemelli letak lintang
2. Letak kepala dengan prolaps tali pusat
3. Presentasi dahi
 


Kontra indikasi pada versi ekstraksi:
1. Ruptur uteri
2. Cacat rahim (bekas SC)

Syarat dilakukan versi ekstraksi:
1. Pembukaan lengkap
2. Ketuban belum pecah/ baru pecah
3. Janin belum masuk pintu atas panggul
4. Dinding rahim harus rileks, karena itu harus dilakukan dalam keadaan narkose umum.
READ MORE - VERSI

9/10/2010

Gejala Kehamilan Sebelum Masa Terlambat Haid

Biasanya terlambat haid diambil sebagai tanda awal kehamilan. Namun, Anda dapat mengetahui tentang kehamilan Anda bahkan sebelum terlambat haid.

Berikut adalah 5 tanda-tanda bahwa mulai muncul dan dengan demikian dikenal sebagai tanda-tanda awal kehamilan:

Peningkatan suhu tubuh basal
Telah diteliti  bahwa suhu terendah tubuh (yang terjadi saat Anda beristirahat dan juga dikenal sebagai suhu tubuh basal) mulai meningkat setelah proses ovulasi dan tetap seperti ini untuk waktu yang lama. Ovulasi adalah proses dimana telur matang membuat jalan melalui tabung fallopi untuk dibuahi oleh sperma. Proses implantasi dari sel telur ini terjadi sekitar 6-12 hari melewati satu atau satu setengah derajat kenaikan suhu tubuh basal setelah ovulasi. Ini sebenarnya merupakan gejala awal kehamilan. Hal ini dapat dilihat hanya 2 hari setelah ovulasi.

Pembesaran puting, nyeri payudara dan peningkatan ukuran payudara
Lain gejala awal kehamilan adalah kelembutan dan pembengkakan pada puting dan payudara. Daerah gelap sekitar puting susu juga dikenal sebagai areola meningkat dalam ukuran dan mendapatkan lebih gelap sebagai tanda untuk menyusui. Alasan di balik perubahan ini sebenarnya karena keluarnya berbagai hormon.

Perasaan muntah dan mual
Ini juga disebut "morning sickness" dan mulai terjadi sekitar minggu 6 atau bahkan lebih awal dari itu. Sekitar setengah dari wanita hamil mengalami masalah ini. Dalam hal ini, mereka memiliki perasaan mual, kadang disertai dengan muntah. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah hormon rilis dan dianggap sebagai simbol baik yang menampilkan bahwa bayi dalam kondisi baik. Jika mual disertai dengan muntah, maka anda harus menjaga diri terhidrasi yang, pada gilirannya, akan menjaga tingkat elektrolit dalam batas.

Masalah sembelit
Ini juga merupakan tanda kehamilan dan terjadi sebagai akibat dari komposisi tingkat hormon progesteron. Hal ini dapat mengganggu dalam sistem pencernaan dengan memperlambat gerakan makanan dan maka dapat menyebabkan nyeri dan rasa tidak enak pada perut.

Kelelahan dan kelelahan
Kelelahan berbeda dari perasaan lelah. Hal ini dapat melambangkan setiap penyakit seperti gangguan auto imun, kanker atau berbagai kondisi lain seperti kehamilan. Hal ini juga karena tingginya tingkat progesteron.
Jika Anda merasa gejala-gejala ini maka anda bisa mencoba diri Anda diuji dengan tes kehamilan di rumah.


8YFTQ9HZ7N2A 
READ MORE - Gejala Kehamilan Sebelum Masa Terlambat Haid

1/08/2010

Jangan Sembarang Minum Obat Saat Hamil !

Penggunaan obat pada saat mengandung bagi ibu hamil harus diperhatikan. Ibu hamil yang mengkonsumsi obat secara sembarangan dapat menyebabkan cacat pada janin. Sebagian obat yang diminum oleh ibu hamil dapat menembus plasenta sampai masuk ke dalam sirkulasi janin, sehingga kadarnya dalam sirkulasi bayi hampir sama dengan kadar dalam darah ibu yang dalam beberapa situasi akan membahayakan bayi.

Resiko terjadinya efek merugikan akibat mengonsumsi obat pada ibu hamil tergantung pada jenis dan kapan obat tersebut diberikan. Dalam dua minggu pertama, pertumbuhan embrio janin diketahui rentan terhadap efek teratogenik (kecacatan pada janin) yang berakibat abortus spontan, malformasi bawaan, perlambatan pertumbuhan janin dan perkembangan mental. Periode paling kritis dari pertumbuhan embrio dimulai sekitar 17 hari pascakonsepsi (pasca pembuahan) saat sistem organ sedang berkembang, hingga 60-70 hari. Pada periode itu dapat menyebabkan terjadinya cacat bawaan.

Obat-obat yang perlu diperhatikan semasa kehamilan diantaranya:

Obat peluruh kencing (golongan thiazide): obat jenis ini biasanya diberikan jika tungkai dan kaki ibu hamil membengkak, atau tekanan darah ibu sedikit meninggi. Obat jenis ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan bayi lahir berbibir sumbing.

Obat-obat “Peluntur”: Penggunaan obat pelancar haid, untuk haid terlambat yang dapat berarti terjadi kehamilan, sebenarnya bekerja sebagai obat penggugur kandungan. Apabila dengan obat tersebut anak gagal dikeluarkan dan kehamilan terus berlanjut, maka kemungkinan besar anak akan lahir cacat. Hormon golongan norethisteron dan progesteron dapat membuat anak perempuan yang dilahirkan bersifat kelaki-lakian.

Obat TBC: Obat-obat ini dilarang bagi ibu hamil, terutama pada trimester pertama kehamilan. Jika dikonsumsi akan mengakibatkan bayi lahir dengan kondisi bisu tuli. Obat-obatan antituberkulosis seperti isoniazid dan rifampisin, aman digunakan pada kehamilan

Obat Diabetes: Untuk obat diabetes yang diminum, sebaiknya dihentikan sementara. Lebih baik utamakan pengaturan diet atau penggunaan insulin injeksi jika diperlukan.

Obat Penghalus Kulit: Salah satu kandungan obat ini yaitu vitamin A asam (retinoic acid), baik yang diminum maupun yang dioleskan pada kulit. Golongan retinoic acid dapat menyebabkan anak lahir tanpa kepala, cacat sumsum tulang belakang, bibir sumbing, atau ginjal membalon (hydronephrosis).

Antibiotika: contohnya yaitu tetrasiklin. Obat ini dapat mengganggu pertumbuhan tulang dan gigi, selain itu anak dapat lahir sumbing. Golongan streptomisin, gentamisin, kanamisin, bisa mengakibatkan gangguan saraf telinga. Golongan metronidazol yang biasa diberikan untuk keputihan mengakibatkan bibir anak sumbing. Pemberian antibiotik berisiko menyebabkan kanker darah bagi janin dan risiko kelainan lainnya. Untuk antibiotik, dipakai golongan penisilin dan golongan sepalosporin yang relatif aman bagi ibu hamil.

Obat penghilang rasa sakit dan demam: Umumnya dokter memberikan golongan aspirin dan parasetamol, serta analgetik golongan narkotik. Namun bila aspirin digunakan dalam dosis tinggi dapat mempengaruhi keasaman lambung, dan dapat menimbulkan pendarahan pada janin.

Parasetamol dalam dosis tinggi dan jangka waktu pemberian yang lama bisa menyebabkan toksisitas atau keracunan pada ginjal.

Obat kina atau obat demam dan sakit kepala golongan salisilat seperti dikandung dalam puyer sakit kepala yg dijual bebas dipasaran dapat mengakibatkan bayi lahir dengan kondisi bisu tuli.

Untuk kasus preeklamsia, yaitu suatu kondisi dimana tekanan darah meningkat dengan tiba-tiba pada usia kehamilan 20 minggu, tekanan darah sistolik diatas 140 mm Hg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mm Hg, bisa diberikan magnesium sulfat lewat infus. Kadang pasien diminta minum aspilet atau Omega-3 dengan harapan tidak terjadi pembekuan darah. Sedangkan penggunaan kodein dalam jangka pendek diperbolehkan untuk menghilangkan batuk.

Obat mual dan muntah: dapat dengan mengkonsumsi obat kombinasi antara dioksilamin dan piridoksin (Vitamin B6).

Obat tukak lambung: dapat mengkonsumsi antasida atau ranitidin

Obat asma: obat-obatan golongan bronkodilator umumnya aman. Malah obat ini mempunyai efek menguntungkan untuk janin yaitu penyediaan oksigennya bertambah sehingga kesejahteraan janin lebih meningkat.

Sekalipun obat yg dikonsumsi ibu hamil tergolong aman, tapi jika bisa tanpa obat sebaiknya pilih untuk tidak meminum obat. Tidak segala keluhan perlu diobati, seperti sakit kepala, mulas, pegal, mual dan sedikit demam. Hal ini dapat diatasi dengan beristirahat, menyisihkan waktu jeda dari kesibukan, dan perbanyak makan buah, sayur dan minum air putih.

Peran medis dan ahli obat dalam pemberian obat sewaktu kehamilan sangatlah penting. Tidak kalah pentingnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan konsultasi jika mengalami gangguan selama kehamilan dan tentang obat-obat yang akan dikonsumsi. Ibu hamil sebaiknya menskusikan dulu dengan dokter atau bidan sebelum menggunakan obat. Ibu hamil perlu mengetahui obat yang diberikan termasuk golongan apa, dan cara kerjanya (Apakah obat ini bisa menembus sawar pembatas plasenta dan bisa berpengaruh terhadap mutasi gen yang berdampak pada kecacatan bayi?).

Pada saat minum obat ibu hamil perlu untuk memperhatikan reaksi obat yang muncul, perhatikan adanya penurunan gerakan janin, atau adanya perdarahan setelah minum obat ini. Jika hal tersebut terjadi, segera hentikan penggunaan obat dan lakukan konsultasi kembali.
Selama hamil, apa pun yang ibu telan juga akan ‘ditelan’ oleh anak yang dikandungnya. Jadi ekstra hati-hatilah dalam mengonsumsi obat-obatan!

sumber : http://piogama.ugm.ac.id/
READ MORE - Jangan Sembarang Minum Obat Saat Hamil !

wapada gangguan pada saat hamil

Gejala tertentu saat hamil kadang butuh pertolongan dokter segera. Jika ibu menemui gejala-gejala berikut ini, itu artinya alarm tanda bahaya telah berbunyi, dan segeralah telepon dokter untuk meminta saran tindakan apa yang seharusnya dilakukan.

  1. Sakit perut yang hebat atau bertahan lama, Perdarahan atau terjadi bercak dari vagina, Bocornya cairan atau perubahan dalam cairan yang keluar dari vagina. Yakni jika menjadi berair, lengket, atau berdarah. 
  2. Adanya tekanan pada panggul, sakit di punggung bagian bawah, atau kram sebelum usia 37 minggu kehamilan. Pipis yang sakit atau terasa seperti terbakar. 
  3. Sedikit pipis atau tidak pipis sama sekali. Muntah berat atau berulangkali, atau muntah disertai sakit atau demam. Menggigil atau demam di atas 101 derajat Fahrenheit (38,3 C). R
  4. asa gatal yang menetap di seluruh tubuh, khususnya jika dibarengi kulit tubuh menguning, urine berwarna gelap, dan feses berwarna pucat. 
  5. Gangguan penglihatan, seperti pandangan ganda, pandangan kabur, buram, atau ada titik mata yang terasa silau jika memandang sesuatu. Sakit kepala berat yang bertahan lebih dari 2-3 jam. 
  6. Pembengkakan atau terasa berat akibat cairan (edema) pada tangan, muka dan sekitar mata, atau penambahan berat badan yang tiba-tiba, sekitar 1 kilo atau lebih, yang tidak berkaitan dengan pola makan. 
  7. Kram parah yang menetap pada kaki atau betis, yang tidak mereda ketika ibu hamil menekuk lutut dan menyentuhkan lutut itu ke hidung.
  8. Penurunan gerakan janin. Sebagai panduan umum, jika terjadi kurang dari 10 gerakan dalam 2 jam pada kehamilan minggu ke-26 atau lebih, artinya kondisi janin tidak normal .
  9. Trauma atau cedera pada daerah perut. Pingsan atau pusing-pusing, dengan atau tanpa palpitasi (pupil mata menyempit). Masalah kesehatan lain yang biasanya membuat ibu telepon ke dokter, meski jika tidak sedang hamil.

Perlu dicatat, gejala-gejala diatas mungkin lebih atau kurang mendesak tergantung pada situasi khusus atau riwayat kesehatan ibu dan sudah berapa minggu ibu jalani kehamilan. Sebelumnya, mungkin ada baiknya jika ibu dan dokter mendiskusikan bersama berbagai titik di masa kehamilan yang mungkin bisa menimbulkan kondisi darurat.

Jika ibu hamil tak yakin apakah gejala itu serius atau tidak, jangan menyimpulkannya dengan pikiran sendiri. Jika ibu hamil merasa tidak mudah memutuskannya, percayalah pada insting dan segera telepon dokter.

Jika ada masalah, ibu akan mendapat pertolongan segera. Jika tidak ada masalah pun, ibu akan merasa aman kembali. Tubuh ibu hamil berubah dengan cepat sehingga sukar mengetahui apakah yang ibu alami itu normal atau tidak

Sumber: Tabloid Ibu & Anak No. 253/ V
READ MORE - wapada gangguan pada saat hamil

Aborsi , boleh tidak?

Menjalani kehamilan itu berat, apalagi kehamilan yang tidak dikehendaki. Terlepas dari alasan apa yang menyebabkan kehamilan, aborsi dilakukan karena terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Apakah dikarenakan kontrasepsi yang gagal, perkosaan, ekonomi, jenis kelamin atau hamil di luar nikah.
Mengenai alasan aborsi, memang banyak mengundang kontroversi. Ada yang berpendapat bahwa aborsi perlu di legalkan dan ada yang berpendapat tidak perlu dilegalkan.

Pelegalan aborsi dimaksudkan untuk mengurangi tindakan aborsi yang dilakukan oleh orang yang tidak berkompeten, misalnya dukun beranak.Sepanjang aborsi tidak dilegalkan maka angka kematian ibu akibat aborsiakan terus meningkat.

Ada yang mengkatagorikan Aborsi itu pembunuhan. Ada yang melarang atas nama agama. Ada yang menyatakan bahwa jabang bayi juga punya hak hidup sehingga harus dipertahankan, dan lain-lain.
Jika aborsi untuk alasan medis, aborsi adalah legal, untuk korban perkosaan, masih di grey area, aborsi masih diperbolehkan walaupun tidak semua dokter mau melakukannya. Kasus perkosaan merupakan pilihan yang sulit.

Meskipun bisa saja kita mengusulkan untuk memelihara anaknya hingga lahir, lalu diadopsikan ke orang lain, itu semua tergantung kematangan jiwa si ibu dan dukungan masyarakat agar anak yang dilahirkan tidak dilecehkan oleh masyarakat.
 
Untuk kehamilan diluar nikah atau karena sudah kebanyakan anak dan kontrasepsi gagal perlu dipirkirkan kembali karena masih banyak orang mendambakan anak.
Sebaiknya kita jangan mencari pemecahan masalah yang pendek / singkat / jalan pintas, tapi harus jauh menyentuh dasar timbulnya masalah itu sendiri. Prinsip melegalkan aborsi, sama seperti prinsip lokalisasi.

Banyak celah yang justru akan dimanfaatkan untuk begituan. Karena seks bebas sudah jadi realita sekarang ini, apalagi di kota-kota besar. Jika di data, orang-orang yang ingin mengaborsi, berapa persen yang dikarenakan anaknya 7 dan malnutrisi semua, dibandingkan karena hamil diluar nikah - atau hamil dalam perselingkuhan, jauh lebih besar yg. karena di luar nikah daripada karena alasan ekonomi.

Perempuan berhak dan harus melindungi diri mereka dari eksploitasi orang lain, termasuk suaminya, agar tidak perlu aborsi. Sebab aborsi, oleh paramedis ataupun oleh dukun, legal atau illegal, akan tetap menyakitkan buat wanita, lahir dan batin meskipun banyak yang. menyangkalnya.

Karena itu kita harus berupaya bagaimana caranya supaya tidak sampai berurusan dengan hal yang akhirnya merusak diri sendiri. Karena ada laki-laki yang bisa seenak melenggang pergi, dan tidak peduli apa-apa meskipun pacarnya/istrinya sudah aborsi dan mereka tidak bisa diapa-apakan, kecuali pemerkosa, yang jelas ada hukumnya. Jadi solusinya bukan cuma dari rantai yang pendek, tapi dari ujung rantai yang terpanjang, yaitu : penyuluhan tentang seks yang benar.

Jika diliat kebelakang, mengapa banyak remaja yg aborsi, karena mereka melakukan seks bebas untuk itu diperlukan pendidikan agama agar moral mereka tinggi dan sadar bahwa free seks tidak sesuai dengan agama dan berbahaya.

Jika tidak ingin hamil gunakan kontrasepsi yang paling aman dan kontrasepsi yang paling aman adalah tidak berhubungan seks sama sekali. Segala sesuatu itu ada resikonya. Untuk itu sebelum bertindak, orang harus mulai berpikir : nanti bagaimana bukannya bagaimana nanti.

Untuk yang menerima sex sebelum nikah seperti di USA sebaiknya mereka mengetahui cara-cara kontrasepsi, dan pentingnya kontrasepsi, selain mencegah kehamilan juga dapat mencegah penyakit menular, mungkinkah ini bisa mengurangi jumlah aborsi?

Keputusan aborsi juga dapat keluar dalam waktu yang singkat, dan setelah melewati waktu krisis, bisa saja keputusan aborsi dibatalkan karena ada seseorang yang mendampingi memberikan support, dan dia tidak jadi mengaborsi.

Keputusan untuk aborsi, kemungkinan bisa menghantui seumur hidupnya, mengaborsi anaknya, dan selama beberapa minggu dia masih menyesali dan menangisi kejadian itu, seperti kematian seorang anak.
Apalagi jika aborsi dilakukan akibat paksaan, misalnya paksaan dari orangtua, demi nama baik keluarga.

Bayangkan berapa banyak orang-orang yang. bisa dipaksa untuk menggugurkan, jika aborsi ini dilegalkan.
Aborsi dapat terjadi karena pernikahan yang tidak sehat, misalnya salah satu dari suami-isteri merasa tidak nyaman tidak ada komunikasi yang baik di antara suami istri dan saling pengertian. Adanya tekanan ataupun ancaman dari pihak tertentu terhadap seorang wanita untuk dapat memberikan anak laki-laki. Yang ada adalah rasa mementingkan diri sendiri saja dan pengeksploitasian. Kehamilan bukan hanya peran wanita saja tetapi peran serta pria, juga dalam hal mendapatkan jenis kelamin anak, karena pria yang meberikan kromosom X atau kromosom Y.

Jika seorang isteri mengalah untuk hamil lagi karena tekanan demi keamanan rumah tangga tetapi dikemudian hari anak diasuh dengan setengah hati akan berakibat buruh bagi seorang anak, untuk itu jika mengalah menerima dengan berlapang dada, walaupun manusia sangat sedikit yang mampu berlapang dada.
Untuk pasangan suami-isteri yang tidak mampu dari segi ekonomi, jasmani ataupun rohani untuk mendapatkan anak lagi, pengunaan kontrasepsi merupakan salah satu cara untuk mencegah aborsi.
READ MORE - Aborsi , boleh tidak?

Kiat Mendapatkan Momongan

Banyak pasangan yang sudah menjalani kehidupan rumah tangga selama bertahun-tahun, namun hingga kini belum juga diberi momongan. Padahal mereka selalu getol memeriksakan diri pergi ke dokter kandungan untuk memastikan kesehatannya. Tak jarang dari hasil pemeriksaan, baik lewat pemeriksaan hormon maupun darah, keduanya dinyatakan normal.

Menyikapi hal tersebut, ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan untuk Anda yang ingin cepat memiliki momongan.

Pertama, faktor usia. Usia wanita yang ideal untuk mendapatkan momongan adalah usia di bawah 35 tahun. Jika usia sudah di atas 35 tahun, maka cadangan sel telur di indung telur sudah berkurang dan kualitasnya juga menurun. Jadi persentase untuk mendapatkan momongan juga semakin berkurang, meski tergantung pada masing-masing orang.

Karena masih ada wanita yang bisa hamil walaupun usianya sudah 40 tahun.
Kedua, masa subur. Hal itu tergantung pada siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita normal bervariasi yaitu diantara 21-36 hari. Masa subur dihitung plus minus 3 hari pada 14 hari dari haid berikutnya. Misalnya, bila haid jatuh pada tanggal 28 Juli 2005, maka tanggal subur dihitung 14 hari sebelumnya yaitu 14 Juli 2005. Masa subur plus minus 3 hari dari 14 Juli yaitu 11-17 Juli 2005.

Peluang kehamilan tidak ada hubungannya dengan orgasme dan posisi berhubungan seks. Yang paling penting adalah pertemuan antara sperma dengan sel telur. Saat ejakulasi, minimalkanlah terbuangnya sperma meski hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur.

Posisi wanita di atas atau di bawah, berdiri atau gaya lainnya, bisa dilakukan selama hubungan seksual. Setelah ejakulasi panggul wanita sebaiknya ditinggikan atau diletakkan di atas bantal agar sperma terendam di dalam rahim. Dan, yang terpenting adalah sperma pasangan Anda dalam kualitas yang bagus.

Selain itu, olahraga secara teratur sangat baik untuk kesehatan seksual. Dengan berolahraga, maka aliran darah ke semua organ, termasuk kedalam rahim, akan berjalan lancar.

Begitu pula dengan nutrisi yang seimbang.Vitamin E sebagai antioksidan yang banyak dikonsumsi dalam bentuk jus tauge mentah sebetulnya kurang terbukti manfaatnya. Sebagian penelitian mengatakan vitamin E tidak menunjang kesuburan, tapi sebagian lagi mengatakan menunjang kesuburan. Kendati demikian tidak ada salahnya Anda mengkonsumsi vitamin E.

Anda dan pasangan yang sudah memenuhi faktor-faktor di atas, namun belum juga mendapat momongan, sebaiknya Anda berdua memeriksakan diri ke dokter. Ada faktor lain yang ikut menentukan kehamilan yang perlu diperiksa.

Misalnya, wanita harus mempunyai sel telur dan suami memiliki sperma dengan kualitas bagus. Bila wanita dengan pola haid tidak teratur alias maju mundur tidak karuan, maka lebih cenderung dianggap tidak bertelur. Penyebabnya bermacam-macam, bisa akibat gangguan hormonal atau kegemukan.

Suami disebut memiliki sperma dengan kualitas yang bagus bila jumlah spermanya minimal 20 juta sperma, morfologinya (bentuk anatomi) normal dan gerakan sperma (mortilitas) juga bagus.
Kesehatan organ reproduksi juga harus baik. Bentuk rahim, saluran telur, indung telur harus normal. Keberadaan tumor meski sebesar jerawat di dalam saluran telur atau indung telur bisa menyebabkan kemungkinan tidak hamil.

Bila anatomi rahim sudah sehat maka yang perlu diperiksa adalah saluran rahim, jalan masuknya sperma. Jika saluran tersumbat, misalnya karena infeksi, maka otomatis sel sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur.
Gangguan hormonal yang dipengaruhi faktor fisik dapat membuat sel telur tidak keluar dari indung telur.

Biasanya dokter memastikan pasiennya memiliki siklus bertelur atau tidak dengan pemeriksaan hormonal dan USG. Pemeriksaan USG yaitu dengan melihat folikel (gelembung kecil) membesar atau tidak dan pecah atau tidak pada hari-hari tertentu di hari ke 13-15 pada saat masa subur dan ketebalan rahim cukup atau tidak.
READ MORE - Kiat Mendapatkan Momongan

1/03/2010

Insisi Dührssen

Adalah insisi yang dilakukan di portio pada jam 10, jam 2, dan kadang disertai pada jam 6. Insisi ini dilakukan untuk membantu melahirkan kepala janin yang terperangkap pada persalinan presentasi bokong

Insisi Dührssen pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Dührssen , seorang ahli obstetri ginekologi berkebangsaan jerman pada tahun 1890.

Selain untuk melahirkan kepala yang terperangkap, Insisi Dührssen juga dilakukan untuk mencegah robekan serviks yang lebih jauh ke arah proximal, atau membantu melahirkan janin pada pembukaan serviks yang tidak maksimal

READ MORE - Insisi Dührssen

1/01/2010

Doppler Ultrasound in Gynecology and Obstetrics

The second edition of Doppler Ultrasound in Obstetrics and Gynecology has been expanded and comprehensively updated to present the current standards of practice in Doppler ultrasound and the most recent developments in the technology. DopplerUltrasound in Obstetrics and Gynecology encompasses the full spectrum of clinical applications of Doppler ultrasound for the practicing obstetrician-gynecologist, including the latest advances in 3D and color Doppler and the newest techniques in 4D fetal echocardiography. Written by preeminent experts in the field, the book covers the basic and physical principles of Doppler ultrasound; the use of Doppler for fetal examination, including fetal cerebral circulation; Doppler echocardiography of the fetal heart; and the use of Doppler for postdated pregnancy and in cases of multiple gestation. Chapters on the use of Doppler for gynecologic investigation include ultrasound in ectopic pregnancy, for infertility, for benign disorders and for gynecologic malignancies.

READ MORE - Doppler Ultrasound in Gynecology and Obstetrics

Clinical Protocols in Obstetrics and Gynecology



Clinical Protocols in Obstetrics and Gynecology
Dr John E. Turrentine

Expanded and updated, the new edition of the bestselling Clinical Protocols in Obstetrics and Gynecology is the definitive quick-reference for use in office practice and hospital settings. With information drawn from ACOG technical bulletins, obstetrics and gynaecological publications, articles, textbooks, computer sources and the author's vast personal experience, this text outlines of more than 400 clinical protocols help ensure that everyone on the team is on the same page.

Flowcharts and algorithms make common problems seem simpler. Tables and decision trees make the information easy to refer to when running from room to room during a busy day in the office or hospital.

This complete, up-to-date coverage makes Clinical Protocols in Obstetrics and Gynecology, Third Edition the best available study guide for board certification and a complete reference for busy obstetricians and gynecologists.

READ MORE - Clinical Protocols in Obstetrics and Gynecology

12/30/2009

Danforth's Obstetrics and Gynecology, 10th edition

Danforth's Obstetrics and Gynecology, 10th edition
By Ronald S. Gibbs, Beth Y. Karlan, Arthur F. Haney, Ingrid Nygaard
Publisher: Lippincott Williams & Wilkins
10th Edition - Number Of Pages: 1152
Publication Date: 2008-04-01
ISBN-10 / ASIN: 078176937X
ISBN-13 / EAN: 9780781769372

Established as the industry standard for over 40 years, the latest offering of Danforth's Obstetrics and Gynecology continues to provide residents and practitioners complete and authoritative coverage of the clinical practice of obstetrics and gynecology. Bolstered with the contributions of a new co-editor, the thoroughly revised text offers a complete urogynecology section with new chapters on urinary and fecal incontinence and the overactive bladder.










READ MORE - Danforth's Obstetrics and Gynecology, 10th edition

12/24/2009

Williams Obstetrics: 22nd Edition

The leading text in obstetrics for over 100 years!

Rigorously referenced and cohesively written, the hallmarks of Williams Obstetrics are its thoroughness and practical applicability for the obstetrician at the bedside.

The book continues to maintain its strong evidence-based approach whereby management guidelines and recommendations are evaluated on analysis of the scientific literature.

Completely revised, this edition features:

* NEW ultrasound images integrated throughout
* NEW chapters on Obesity, Liver Disease, Prior Cesarean Delivery, and more
* REVISED basic science chapters – a better focus on clinician daily practice needs





READ MORE - Williams Obstetrics: 22nd Edition

Sudah Hamil 9 Bulan? Persiapan Untuk Melahirkan

Seperti yang telah ibu tahu, trimester 2 merupakan waktu mengandung yang sangat menenangkan bagi ibu hamil. Ibu tidak lagi terkena serangan morning sickness. Janin pun masih berukuran kecil sehingga tidak mengganggu aktifitas ibu hamil sehari-hari. Menginjak trimester 3, banyak sekali yang harus diwaspadai, mulai dari kaki bengkak (preeclampsia), plasenta previa dll. Dokter kandungan mungkin sudah memperkirakan hari kelahiran bayi anda, namun demikian hanya Tuhan yang tahu pasti kapan bayi anda akan lahir.

Sehubungan dengan hal tersebut tidak ada salahnya kalau pada trimester 3 ini ibu hamil menyiapkan berbagai keperluan yang diperlukan pada saat persalinan / melahirkan nanti. Bila anda telah mempunyai pilihan rumah sakit bersalin, tidak ada salahnya untuk bertanya kepada mereka apa - apa yang diperlukan oleh ibu dan bayi ketika persalinan/melahirkan nanti. Bila anda belum menentukan pilihan, berikut adalah daftar barang yang biasanya diperlukan / ditanyakan di rumah sakit.

Keperluan Ibu ketika melahirkan
  1. Pembalut Ibu Melahirkan (lebih dari 10): Berbeda dengan pembalut wanita biasa, pembalut ibu melahirkan di desain khusus sehingga dapat menyerap darah lebih banyak. Ibu membutuhkan pembalut ibu melahirkan minimal 10 buah. Namun demikian sebaiknya anda membawa cadangan berhubunga pembalut khusus ini tidak dijual secara bebas di toko/supermarket.
  2. BH Menyusui (secukupnya): BH menyusui mempunyai bentuk yang disesuaikan untuk keperluan menyusui. Bagian depan BH dapat dilepas sehingga memungkin bayi untuk dapat menyusu walaupun ibu masih mengenakan BH.
  3. Celana Dalam (secukupnya): Usahakan untuk membawa celana dalam dengan ukuran yang sama ketika hamil. Ini dikarenakan badan ibu memerlukan waktu untuk kembali ke ukuran semula seperti saat sebelum hamil.
  4. Gurita/Korset (minimal 3): Untuk mempercepat kembalinya bentuk tubuh ibu, ibu dapat mempergunakan gurita / korset untuk ibu hamil. Bawalah lebih sebagai cadangan bila kotor / terkena darah
  5. Baju Tidur / Daster (minimal 4): Anda akan menginap selama kurang lebih 2 hari bila ibu melahirkan normal dan kurang lebih 5-6 hari untuk persalinan lewat operasi caesar. Adalah lebih bijaksana kalau anda membawa baju tidur untuk 6 hari mengingat kita tidak tahu secara pasti persalinan mana yang akan anda lewati. Baju tidur/daster yang anda siapkan hendaknya mempunyai kancing depan sehingga memudahkan ibu untuk menyusui bayi nantinya
  6. Baju Santai / Casual - 2 buah: Baju santai / casual digunakan oleh ibu ketika pulang dari rumah sakit. Siapkan baju hamil anda di trimester 1 dan baju anda di trimester 3


Keperluan bayi baru lahir
Seperti yang kami kemukakan diatas, tidak semua rumah sakit menyiapkan keperluan dasar untuk si kecil. Oleh sebab itu anda perlu menyiapkan beberapa perlengkapan sebagai berikut :
  1. Bedong (minimal 12) :Setelah lahir, bayi masih harus menyesuaikan diri dengan suhu di luar rahim. Untuk itu bawalah bedong minimal 12 sebagai cadangan bila si kecil sering buang air kecil.
  2. Baju dan Popok bayi (minimal 12): Perlu diingat bayi anda sering buang air. Anda perlu membawa ekstra popok untuk berjaga-jaga kalau bayi anda buang air di malam dan siang hari
  3. Selimut (minimal 1) : Karena ruangan prenatal / ruangan bayi cukup dingin, tidak ada salahnya anda membawa selimut tambahan untuk bayi anda.
  4. Topi Bayi, Kaos Kaki dan Kaos Tangan Bayi (secukupnya) : Untuk lebih menghangatkan kepala, kaki dan tangan bayi anda, bawalah topi bayi, kaos tangan dan kaos kaki bayi secukupnya.
  5. Sisi Bayi (1 buah) : Sekedar berjaga-jaga, agar rambut bayi anda tampil rapi dihadapan kenalan anda, sediakan sisir bayi untuk merapikan rambut bayi anda
  6. Gendongan Bayi (1 buah) : Untuk membawa pulang bayi, sediakan gendongan bayi yang nyaman dan aman bagi bayi dan anda
Keperluan ibu dan bayi pada saat persalinan tersebut hendaknya dipersiapkan di trisemester 3 dan dijadikan satu dalam tas khusus yang mudah dijangkau sehingga sewaktu-waktu tiba saat untuk bersalin / melahirkan. Ibu dan suami dapat berangkat segera ke rumah sakit.

Keperluan Untuk Sang Ayah
  1. Jam untuk menghitung waktu kontraksi (jika kontraksi makin sering, segera bawa istri ke rumah sakit!)
  2. Baju ganti calon ibu dan ayah
  3. Peralatan mandi
  4. Kartu kredit/dana cash/kartu debit/kartu asuransi (Jangan sampai saking paniknya alat pembayaran sampai terlupa!)
  5. Majalah, iPod atau MP3 untuk teman menunggui istri
READ MORE - Sudah Hamil 9 Bulan? Persiapan Untuk Melahirkan

Jutaan Backlink Untuk Anda

Ada kata-kata bijak yang mengatakan "Kejujuran adalah The Best Policy (Kejujuran adalah politik / strategi terbaik)", mari kita buktikan .... Jika konsep keadilan di sini kita dapat digunakan untuk menghasilkan lalu lintas dan popularitas yang sangat besar dari sebuah metode rumit yang ahli atau webmaster pakar SEO ..? ...

Saya percaya kita dapat dari Anda menerapkan metode ini dengan benar ..., jika ini diterapkan ke web / blog sehingga Anda berdasarkan:

* Blog Anda akan kewalahan dengan lalu lintas pengunjung yang luar biasa hari demi hari, tanpa anda harus repot-repot memikirkan SEO atau capek-capek untuk promosi keberbagai tempat di dunia online.
* Blog Anda juga akan kebanjiran backlink secara signifikan dari hari ke hari, tanpa repot-repot berburu link keberbagai tempat di dunia Internet.
Hal yang harus Anda lakukan adalah mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Tetap posting artikel seperti posting saya ini, atau copy-paste artikel ini. Kemudian beri judul di akan Anda (karena itu adalah SEO untuk web / blog Anda sendiri).

2. Anda hanya cukup menaruh Link di bawah ini untuk artikel yang Anda sebutkan dalam blog / web.

  1.  Friendster.com
  2. Google.com
  3. Bisnis Online
  4. Panduan belajar Wordpress
  5. Asli Softare
  6. Lirik Musik Indo
  7. Asing Music Lyrics
  8. Free Templates
  9. Jogja-Blogger
  10. Tutorial Blogging | Internet Bisnis Online
  11. pVidia Blog
  12. Stop Dreaming Start Action (Jonru)
  13. Bisnis di Internet
  14. Poterpoenya
  15. Kesehatan Ibu Hamil


Peraturan

1. Sebelum anda menaruh mereka di komoditi Link ke posting web / blog anda, silahkan hapus link nomor 1, maka link no 1 hilang dari daftar link dan setiap link Anda meningkatkan tingkat 1. Yang telah Nomor 2 naik menjadi Nomor 1, yang No 3 sampai No 2, yang No 4 sampai No 3 dan seterusnya. Setelah itu masukkan link anda di urutan bawah (No 15).

2. Ingat! Jangan Ubah urutan daftar link
Jika setiap blogger yang berpartisipasi dalam metode ini berhasil dalam rangkap oleh blogger lain yang akan bergabung, jika hanya 5 blogger yang bergabung dengan Backlink yang Anda dapat:

Bila posisi Anda 15, jumlah backlink = 1
Posisi 14, Nomor backlink = 5
Posisi 13, Jumlah backlink = 25
Posisi 12, Jumlah backlink = 125
Posisi 11, Jumlah backlink = 625
Posisi 10, Jumlah backlink = 3.125
Posisi 9, Jumlah backlink = 15.625
Posisi 8, Jumlah backlink = 78.125
Posisi 7, Jumlah backlink = 390.625
Posisi 6, Jumlah backlink = 1.953.125
Posisi 5, Jumlah backlink = 9.765.625
Posisi 4, Jumlah backlink = 48.828.125
Posisi 3, Jumlah backlink = 244.140.625
Posisi 2, Jumlah backlink = 1.220.703.125
Posisi 1, Jumlah backlink = 6.103.515.625

YA LEBIH DARI 6 MILIAR BACKLINK !!!

Dan semua kata kunci yang Anda inginkan, bayangkan jika ini bisa berjalan dengan sempurna maka Anda akan mendapatkan link eksternal 6103515625 dari berbagai blog yang Anda tidak akan pernah membayangkan sebelumnya. Belum lagi jika ada pengunjung ke blog Anda dari Link List yang disebutkan di atas maka Anda akan secara otomatis mendapatkan lalu lintas ke web / blog Anda juga.

Ingat! Aturan permainan, Anda harus mulai dari dasar urutan (No. 15), sehingga hasil Anda dapat Maksimum backlink. Jangan salahkan aku jika Anda tidak mengikuti metode ini dengan benar dan link Anda tiba-tiba berada di urutan No 1 dan menghilang di daftar link. Jadi mulai urutan adalah di bagian bawah (No 15).

Dapatkah Anda melakukan sesuatu yang tidak adil atau tidak jujur metode untuk sabotase ini, mari kita katakan "menghilangkan semua link asal" dan isi dari link web / blog Anda sendiri ...? Dapat, dan metode ini tidak maksimal. Kejujuran adalah strategi / kebijakan terbaik ... .. Tapi aku yakin bahwa kita semua tidak ingin menjatuhkan kredibilitas diri sendiri dengan melakukan seperti itu.
Selamat mencoba...aku juga sedang mencoba nih.
READ MORE - Jutaan Backlink Untuk Anda

12/23/2009

Hamil Dengan Asma Bronkhial

Protected by Copyscape Plagiarism Check
Definisi asma oleh The American Thoracic Society (1962): adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakhea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun sebagai hasil suatu pengobatan. Gibbs dkk (1992) mendefinisikan sebagai suatu gangguan inflamasi kronik pada saluran napas yang banyak diperankan oleh terutama sel mast dan eosinofil.

Asma bronkiale merupakan penyakit obstruksi saluran nafas yang sering dijumpai pada kehamilan dan persalinan, diperkirakan 1%-4% wanita hamil menderita asma. Efek kehamilan pada asma tidak dapat diprediksi. Turner et al dalam suatu penelitian yang melibatkan 1054 wanita hamil yang menderita asma menemukan bahwa 29% kasus membaik dengan terjadinya kehamilan, 49% kasus tetap seperti sebelum terjadinya kehamilan, dan 22% kasus memburuk dengan bertambahnya umur kehamilan. Sekitar 60% wanita hamil yang mendapat serangan asma dapat menyelesaikan kehamilannya dengan baik. Sekitar 10% akan mengalami eksaserbasi pada persalinan. Mabie dkk (1992) melaporkan peningkatan 18 kali lipat resiko eksaserbasi pada persalinan dengan seksio sesarea dibandingkan dengan pervaginam.

Asma bronkiale merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kepekaan saluran trakeobronkial terhadap berbagai rangsangan. Pada serangan asma terjadi bronkospasme, pembengkakan mukosa dan peningkatan sekresi saluran nafas, yang dapat hilang secara spontan atau dengan pengobatan. Gejala klinik yang klasik berupa batuk, sesak nafas, dan mengi (wheezing), serta bisa juga disertai nyeri dada. Serangan asma umumnya berlangsung singkat dan akan berakhir dalam beberapa menit sampai jam, dan setelah itu penderita kelihatan sembuh secara klinis. Pada sebagian kecil kasus terjadi keadaan yang berat, yang mana penderita tidak memberikan respon terhadap terapi (obat agonis beta dan teofilin), hal ini disebut status asmatikus.

Pengaruh kehamilan terhadap timbulnya serangan asma pada setiap penderita tidaklah sama, bahkan pada seorang penderita asma serangannya tidak sama pada kehamilan pertama dan kehamilan berikutnya. Biasanya serangan akan timbul mulai usai kehamilan 24 minggu sampai 36 minggu, dan akan berkurang pada akhir kehamilan.
Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat bergantung dari frekuensi dan beratnya serangan asma, karena ibu dan janin akan mengalami hipoksia. Keadaan hipoksia jika tidak segera diatasi tentu akan memberikan pengaruh buruk pada janin, berupa abortus, persalinan prematur, dan berat janin yang tidak sesuai dengan umur kehamilan.

Angka kesakitan dan kematian perinatal tergantung dari tingkat penanganan asma. Gordon et al menemukan bahwa angka kematian perinatal meningkat 2 kali lipat pada kehamilan dengan asma dibandingkan kontrol, akan tetapi dengan penanganan penderita dengan baik, angka kesakitan dan kematian perinatal dapat ditekan mendekati angka populasi normal.

SISTEM PERNAFASAN SELAMA KEHAMILAN

Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem pernafasan yang disebabkan oleh perubahan hormonal dan faktor mekanik. Perubahan-perubahan ini diperlukan untuk mencukupi peningkatan kebutuhan metabolik dan sirkulasi untuk pertumbuhan janin, plasenta dan uterus.

Selama kehamilan kapasitas vital pernapasan tetap sama dengan kapasitas sebelum hamil yaitu 3200 cc, akan tetapi terjadi peningkatan volume tidal dari 450 cc menjadi 600 cc, yang menyebabkan terjadinya peningkatan ventilasi permenit selama kehamilan antara 19-50 %. Peningkatan volume tidal ini diduga disebabkan oleh efek progesteron terhadap resistensi saluran nafas dan dengan meningkatkan sensitifitas pusat pernapasan terhadap karbondioksida.

Dari faktor mekanis, terjadinya peningkatan diafragma terutama setelah pertengahan kedua kehamilan akibat membesarnya janin, menyebabkan turunnya kapasitas residu fungsional, yang merupakan volume udara yang tidak digunakan dalam paru, sebesar 20%. Selama kehamilan normal terjadi penurunan resistensi saluran napas sebesar 50%.

Perubahan-perubahan ini menyebabkan terjadinya perubahan pada kimia dan gas darah. Karena meningkatnya ventilasi maka terjadi penurunan pCO2 menjadi 30 mm Hg, sedangkan pO2 tetap berkisar dari 90-106 mmHg, sebagai penurunan pCO2 akan terjadi mekanisme sekunder ginjal untuk mengurangi plasma bikarbonat menjadi 18-22 mEq/L, sehingga pH darah tidak mengalami perubahan.

Secara anatomi terjadi peningkatan sudut subkostal dari 68,5 – 103,5 selama kehamilan. Perubahan fisik ini disebabkan karena elevasi diafragma sekitar 4 cm dan peningkatan diameter tranversal dada maksimal sebesar 2 cm. Adanya perubahan-perubahan ini menyebabkan perubahan pola pernapasan dari pernapasan abdominal menjadi torakal yang juga memberikan pengaruh untuk memenuhi peningkatan konsumsi oksigen maternal selama kehamilan.

Laju basal metabolisme meningkat selama kehamilan seperti terbukti oleh peningkatan konsumsi oksigen. Selama melahirkan, konsumsi O2 dapat meningkat 20-25 %. Bila fungsi paru terganggu karena penyakit paru, kemampuan untuk meningkatkan konsumsi oksigen terbatas dan mungkin tidak cukup untuk mendukung partus normal, sebagai konsekuensi fetal distress dapat terjadi.

PATOFISIOLOGI

Pada asma terdapat penyempitan saluran pernafasan yang disebabkan oleh spasme otot polos saluran nafas, edema mukosa dan adanya hipersekresi yang kental. Penyempitan ini akan menyebabkan gangguan ventilasi (hipoventilasi), distribusi ventilasi tidak merata dalam sirkulasi darah pulmonal dan gangguan difusi gas di tingkat alveoli. Akhirnya akan berkembang menjadi hipoksemia, hiperkapnia dan asidosis pada tingkat lanjut. Meskipun asma secara primer dianggap sebagai penyakit saluran pernapasan, sebenarnya semua aspek fungsi pernapasan terpengaruh pada suatu serangan akut, sebagai tambahan pada beberapa penderita juga dijumpai adanya hipertensi pulmonal dan hipertrofi ventrikel kanan pada elektrokardiografi.

Timbulnya serangan asma disebabkan terjadinya reaksi antigen antibodi pada permukaan sel mast paru, yang akan diikuti dengan pelepasan berbagai mediator kimia untuk reaksi hipersentifitas cepat. Terlepasnya mediator-mediator ini menimbulkan efek langsung cepat pada otot polos saluran nafas dan permiabilitas kapiler bronkus. Mediator yang dilepaskan meliputi bradikinin, leukotrien C,D,E, prostaglandin PGG2, PGD2a, PGD2, dan tromboksan A2. Mediator-mediator ini menimbulkan reaksi peradangan dengan bronkokonstriksi, kongesti vaskuler dan timbulnya edema, di samping kemampuan mediator-mediator ini untuk menimbulkan bronkokontriksi, leukotrien juga meningkatkan sekresi mukus dan menyebabkan terganggunya mekanisme transpor mukosilia.

Pada asma dengan kausa non alergenik terjadinya bronkokontriksi tampaknya diperantarai oleh perubahan aktifitas eferen vagal yang mana terjadi ketidak seimbangan antara tonus simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis dengan reseptor beta-2 menimbulkan bronkodilatasi, sedangkan saraf parasimpatis menimbulkan bronkokontriksi.

GAMBARAN KLINIS
Gejala asma yang klasik terdiri atas batuk, sesak dan mengi (wheezing) dan pada sebagian penderita disertai rasa nyeri di dada. Tetapi ada yang hanya disertai batuk tanpa sesak. Dengan demikian ada derajat asma :
  1. Tingkat pertama : secara klinis normal, tetapi asma timbul jika ada faktor pencetus.
  2. Tingkat kedua : penderita asma tidak mengeluh dan pada pemeriksaan fisik tanpa kelainan tetapi fungsi parunya menunjukkan obstruksi jalan nafas. Disini banyak ditemukan pada penderita yang baru sembuh dari serangan asma
  3. Tingkat ketiga : penderita tidak ada keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik maupun maupun fungsi paru menunjukkan tanda-tanda obstruksi jalan nafas.
  4. Tingkat keempat : penderita mengeluh sesak nafas, batuk dan nafas berbunyi.Pada pemeriksaan fisik maupun spirometri akan dijumpai tanda-tanda obstruksi jalan napas.
  5. Tingkat kelima : adalah status asmatikus, yaitu suatu keadaan darurat medik berupa serangan akut asma yang berat, bersifat refrakter terhadap pengobatan yang biasa dipakai.

Scoggin membagi perjalanan klinis asma sebagai berikut :

1. Asma akut intermiten :
Diluar serangan, tidak ada gejala sama sekali. Pemeriksaan fungsi paru tanpa provokasi tetap normal. Penderita ini sangat jarang jatuh ke dalam status asmatikus dan dalam pengobatannya sangat jarang memerlukan kortikosteroid.

Faktor-faktor yang mencetuskan serangan sering berupa :
a. Infeksi saluran napas terutama yang disebabkan oleh virus.
b. Kegiatan jasmani (exercises induced ashtma)
c. Lingkungan pekerjaan (occupational asthma)
d. Obat-obat (drug induced asthma)
e. Tidak jelas

2. Asma akut dan status asmatikus:
Serangan asma dapat demikian beratnya sehingga penderita segera mencari pertolongan. Bila serangan asma akut tidak dapat diatasi dengan obat-obat adrenergik beta dan teofilin disebut status asmatikus.

3. Asma kronik persisten (asma kronik):
Pada asma kronik selalu ditemukan gejala-gejala obstruksi jalan napas, sehingga diperlukan pengobatan yang terus menerus. Hal tersebut disebabkan oleh karena saluran nafas penderita terlalu sensitif selain adanya faktor pencetus yang terus-menerus.

PENGARUH PERUBAHAN HORMONAL SELAMA KEHAMILAN 

Keadaan hormonal selama kehamilan sangat berbeda dengan keadaan tidak hamil dan mengalami perubahan selama perjalanan kehamilan. Perubahan-perubahan ini akan memberikan pengaruh terhadap fungsi paru. Progesteron tampaknya memberikan pengaruh awal dengan meningkatkan sensitifitas terhadap CO2, yang menyebabkan terjadinya hiperventilasi ringan, yang bisa disebut sebagai dispnea selama kehamilan. Lebih lanjut dapat dilihat adanya efek relaksasi otot polos. Pengaruh total progesteron selama kehamilan karena peningkatannya yang mencapai 50-100 kali dari keadaan tidak hamil, masih diperdebatkan dengan adanya berbagai temuan klinis yang terbuka diperdebatkan.

Selama kehamilan kadar estrogen meningkat, dan terdapat data-data yang menunjukkan bahwa peningkatan ini menyebabkan menurunnya kapasitas difusi pada jalinan kapiler karena meningkatnya jumlah sekresi asam mukopolisakarida perikapiler. Estrogen memberikan pengaruh terhadap asma selama kehamilan.dengan menurunkan klirens metabolik glukokortikoid sehingga terjadi peningkatan kadar kortisol. Estrogen juga mempotensiasi relaksasi bronkial yang diinduksi oleh isoproterenol.

Kadar kortisol bebas plasma meningkat selama kehamilan, demikian pula kadar total kortisol plasma. Peningkatan kadar kortisol ini seharusnya memberikan perbaikan terhadap keadaan penderita asma, akan tetapi dalam kenyataannya tidak demikian. Tampaknya beberapa wanita hamil refrakter terhadap kortisol meskipun terjadi peningkatan kadar dalam serum 2-3 kali lipat. Hal ini mungkin disebabkan terjadinya kompetisi pada reseptor glukoortikoid oleh progesteron, deoksikortikosteron dan aldosteron yang semuanya meningkat selama kehamilan.

Semua tipe prostaglandin meningkat dalam serum maternal selama kehamilan, terutama menjelang persalinan aterm. Meskipun dijumpai adanya peningkatan kadar matabolit prostalandin PGF 2x yang merupakan suatu bronkokonstriktor kuat, dalam serum sebesar 10%-30%, hal ini tidak selalu memberikan pengaruh buruk pada penderita asma selama persalinan.

Pada jaringan janin ditemukan histamin dalam konsentrasi tinggi. Sebagai respon terhadap stimulus ini maka plasenta menghasilkan histaminase (diaminoksidase) dalam jumlah besar mencapai 1000 kali lipat dibandingkan wanita yang tidak hamil. Penelitian dewasa ini belum membuktikan perubahan biokkimiawi ini dengan pengaruh klinik yang ditimbulkannya.

DIAGNOSIS ASMA BRONKIALE
Diagnosis asma tidak sulit, terutama bila dijumpai gejala yang klasik seperti sesak nafas, batuk dan mengi. Serangan asma dapat timbul berulang-ulang dengan masa remisi diantaranya. Serangan dapat cepat hilang dengan pengobatan, tetapi kadang-kadang dapat pula menjadi kronik sehingga keluhan berlangsung terus menerus.

Adanya riwayat asma sebelumnya, riwayat penyakit alergik seperti rinitis alergik, dan keluarga yang menderita penyakit alergik, dapat memperkuat dugaan penyakit asma. Selain hal-hal di atas, pada anamnesa perlu ditanyakan mengenai faktor pencetus serangan.

Penemuan pada pemerikasaan fisik penderita asma tergantung dari derajat obstruksi jalan nafas. Ekspirasi memanjang, mengi, hiperinflasi dada, takikardi, pernapasan cepat sampai sianosis dapat dijumpai pada penderita asma dalam serangan. Dalam praktek tidak sering ditemukan kesulitan dalam menegakkan diagnosis asma, tetapi banyak pula penderita yang bukan asma menimbulkan mengi sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang yang penting dalam asma adalah sebagai berikut :
  1. Spirometri untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas reversibel.
  2. Cara yang paling cepat dan sederhana untuk diagnosis asma adalah melihat respon pengobatan dengan bronkodilator. Pemeriksaan spirometri sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator aerosol (inhaler atau nebulizer) golongan adrenergik. Peningkatan FEV1 atau FVC sebanyak > 20% menunjukkan diagnosis asma. Pemeriksaan spirometri tidak saja penting untuk menegakkan diagnosis, tetapi juga penting untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan.
  3. Tes provokasi bronkial untuk menunjukkan adanya hiperreaktifitas bronkus. Jika pemeriksaan spirometri normal, untuk menunjukkan adanya hiperreaktifitas bronkus harus dilakukan tes provokasi histamin, metakolin, alergen, kegiatan jasmani, hiperventilasi dengan udara dingin bahkan inhalasi dengan aquadestilata. Penurunan FEV1 sebesar 20% atau lebih setelah tes provokasi adalah bermakna.
  4. Pemeriksaan tes kulit
  5. Tujuan tes kulit yaitu menunjukkan adanya antibodi IgE yang spesifik dalam tubuh. Tes ini hanya menyokong anamnesa, karena alergen yang menunjukkann tes kulit yang positif tidak selalu merupakan penyebab asma; sebaliknya tes kulit yang negatif tidak selalu berarti tidak ada faktor kerentanan kulit.
  6. Pemerikasaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam serum.
  7. Kegunaan pemeriksaan IgE total tidak banyak dan hanya untuk menyokong adanya penyakit atopi.
  8. Pemerikasaan radiologi
  9. Pada umumnya pemeriksaan foto dada penderita asma adalah normal. Pemeriksaan tersebut dilakukan bila ada kecurigaan proses patalogik di paru atau komplikasi asma seperti pneumotoraks, pneumomediastinum, atelektasis dll.
  10. Analisa gas darah
  11. Pemeriksaan analisa gas darah hanya dilakukan pada penderita dengan serangan asma berat. Pada keadaan tersebut dapat terjadi hipoksemia, hiperkapnea dan asidosis respiratorik.
  12. Pemeriksaan eosinofi dalam darah
  13. Pada penderita asma jumlah eosinofil total dalam darah sering meningkat. Selain dapat dipakai sebagai patokan untuk menentukan cukup tidaknya dosis kortkosteroid yang diperlukan penderita asma, jumlah eosinofil total dalam darah dapat membantu untuk membedakan asma dari bronkitis kronik.
  14. Pemeriksaan sputum: disamping untuk melihat adanya eosinofil, kristal Charcot, spiral Churschmann.

PENGARUH KEHAMILAN TERHADAP ASMA 

Pengaruh kehamilan terhadap perjalanan klinis asma, bervariasi dan tidak dapat disuga. Dispnea simtomatik yang terjadi selama kehamilan, yang mengenai 60%-70% wanita hamil, bisa memberi kesan memperberat keadaan asma.

Wanita yang memulai kehamilan dengan asma yang berat, tampaknya akan mengalami asma yang lebih berat selama masa kehamilannya dibandingkan dengan mereka yang dengan asma yang lebih ringan. Sekitar 60% wanita hamil dengan asma akan mengalami perjalanan asma yang sama pada kehamilan-kehamilan berikutnya.
Gluck& Gluck menyimpulkan bahwa peningkatan kadar IgE diperkirakan akan memperburuk keadaan asma selama kehamilan, sebaliknya penderita dengan kadar IgE yang menurun akan membaik keadaannya selama kehamilan.

Eksaserbasi serangan asma tampaknya sering terjadi pada trimester III atau pada saat persalinan, hal ini menimbulkan pendapat adanya pengaruh perubahan faktor hormonal, yaitu penurunan progesteron dan peningkatan prostaglandin, sebagai faktor yang memberikan pengaruh.

Pada persalinan dengan seksio sesarea resiko timbulnya eksaserbasi serangan asma mencapai 18 kali lipat dibandingkan jika persalinan berlangsung pervaginam.

PENGARUH ASMA TERHADAP KEHAMILAN

Pengaruh asma terhadap kehamilan bervariasi tergantung derajat berat ringannya asma tersebut. Asma terutama jika berat bisa secara bermakna mempengaruhi hasil akhir kehamilan, beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan insidensi abortus, elahiran prematur, janin dengan berat badan lahir rendah, dan hipoksia neonatus. Beratnya derajat serangan asma sangat mempengaruhi hal ini, terdapat korelasi bermakna antara fungsi paru ibu dengan berat lahir janin. Angka kematian perinatal meningkat dua kali lipat pada wanita hamil dengan asma dibandingkan kelompok kontrol.

Asma berat yang tidak terkontrol juga menimbulkan resiko bagi ibu, kematian ibu biasanya dihubungkan dengan terjadinya status asmatikus, dan komplikasi yang mengancam jiwa seperti pneumotoraks, pneumomediastinum, kor pulmonale akut, aritmia jantung, serta kelemahan otot dengan gagal nafas. Angka kematian menjadi lebih dari 40% jika penderita memerlukan ventilasi mekanik.

Asma dalam kehamilan juga dihubungkan dengan terjadinya sedikit peningkatan insidensi preeklampsia ringan, dan hipoglikemia pada janin, terutama pada ibu yang menderita asma berat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan penanganan penderita secara intensif, akan mengurangi serangan akut dan status asmatikus, sehingga hasil akhir kehamilan dan persalinan dapat lebih baik.


PENANGANAN ASMA SELAMA KEHAMILAN DAN PERSALINAN 

Dasar-dasar Penanganan
Penanganan penderita asma selama kehamilan bertujuan untuk menjaga ibu hamil sedapat mungkin bebas dari gejala asma, walauoun demikian eksaserbasi akut selalu tak dapat dihindari.

Pengobatan yang harus diusahakan adalah :
  1. Menghindari terjadinya gangguan pernapasan melalui pendidikan terhadap penderita, menghindari pemaparan terhadap alergen, dan mengobati gejala awal secara tepat.
  2. Menghindari terjadinya perawatan di unit gawat darurat karena kesulitan pernapasan atau status asmatikus, dengan melakukan intervensi secara awal dan intensif.
  3. Mencapai suatu persalinan aterm dengan bayi yang sehat, di samping melindungi keselamatan ibu.
  4. Dalam penanganan penderita asma diperlukan individualisasi penanganan, karena penanganan suatu kasus mungkin berbeda dengan kasus asma yang lain, dalam memulai suatu perawatan obstetri terhadap wanita hamil dengan asma perlu diperhatikan beberapa prinsip tertentu yaitu :
  5. Mendeteksi dan mengeliminasi faktor pemicu timbulnya serangan asma pada penderita tertentu.
  6. Menghentikan merokok, baik untuk alasan obstetrik maupun pulmonal
  7. Mendeteksi dan mengatasi secara awal jika diduga adanya infeksi pada saluran nafas, seperti bronkitis, sinusitis.
  8. Pembahasan antara ahli kebidanan dan ahli paru, untuk mengetahui masalah-masalah yang potensial dapat timbul, rencana penanganan umum termasuk penggunaan obat-obatan.
  9. Pertimbangan untuk mengurangi dosis pengobatan, tetapi masih dalam kerangka respon pengobatan yang baik.
  10. Melakukan penelitian fungsi paru dasar, juga penentuan gas darah khususnya pada penderita asma berat.

Obat-obat anti asma yang sering digunakan
Obat-obat yang digunakan untuk pengobatan asma secara garis besar dapat dibagi dalam 5 kelompok utama yaitu beta adrenergik, methylxanthine, glukokortikoid, cromolyn sodium dan anti kolinergik, di samping itu terdapat obat-obat lain yang sering digunakan sebagai terapi tambahan pada penderita asma seperti ekspektoran dan antibiotik.

a. Beta adrenergik agonis
Dalam golongan ini epinefrin merupakan obat yang paling sering digunakan.
Epinefrin menstimulasi reseptor beta-2 menyebabkan bronkodilatasi, tetapi juga menstimulasi reseptor alfa dan beta-1 yang menyebabkan terjadinya vasokonstriksi perifer dan takikardia baik pada ibu maupun janin, juga menyebabkan fetal distres, ini merupakan kelemahan teoritis penggunaan epinefrin dalam kehamilan, untungnya epinefrin mempunyai waktu paruh pendek dan belum ada laporan yang menunjukkan adanya efek jangka panjang terhadap janin pada penggunaannya dalam kehamilan.

Terbutalin merupakan beta agonis yang sering digunakan untuk terapi tokolitik pada persalinan prematur. Dalam pengobatan asma dosisnya sebaiknya dikurangi pada saat mendekati aterm, meskipun tidak terdapat laporan yang menunjukkan adanya penundaan bermakna dalam onset persalinan normal, bila obat ini digunakan sebagai terapi inti asma standar.

2. Methylxanthine (Teofilin)
Teofilin dengan berbagai garamnya termasuk dalam golongan ini. Mekanisme teofilin menimbulkan bronkodilatasi tidak jelas, diduga melalui inhibisi kompetitif terhadap enzim fosfodiesterase, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan kadar siklik AMP karena degradasinya yang menurun. Aminofilin merupakan suatu garam dietileniamin dari teofilin dan merupakan satu-satunya obat golongan xanthin yang dapat diberikan secara parenteral

3. Glukokortikoid
Kortikosteroid digunakan sejak lama untuk pengobatan asma. Kortikosteroid bukan merupakan bronkodilator, tetapi bermanfaat dalam mengarungi inflamasi pada saluran napas. Umumnya disepakati memberikan steroid seawal mungkin pada penderita dengan serangan asma akut berat. Pemakaian kortikosteroid selama kehamilan tidak menyebabkan meningkatnya resiko komplikasi baik pada janin maupun ibu.

4. Cromolyn Sodium
Cromolyn sodium bukan merupakan bronkodilator, efek terapeutik utamanya adalah inhibisi terhadap degranulasi sel mast, sehingga mencegah terjadinya pelepasan mediator kimia untuk reaksi anafilaksis. Cromolyn berguna baik untuk asma alergik maupun non alergik.

5. Anti Kolinergik
Obat antikolenergik seperti atropin sulfat dapat memberikan efek bronkodilatasi ada penderita asma, tetapi penggunaannya menjadi terbatas karena efek samping yang tidak diinginkan. Golongan antikolinergik yang lebih sering digunakan adalah ipratropium bromida, terbukti efektif dan kurang menimbulkan efek yang tidak diinginkan.

Efek penggunaan obat anti asma dalam kehamilan terhadap janin Umumnya obat-obat anti asma yang biasanya dipergunakan relatif aman penggunaannya selama kehamilan, jarang dijumpai adanya efek teratogenik pada janin akibat penggunaan obat anti asma.

Penanganan asma kronik pada kehamilan 

Dalam penanganan penderita asma dengan kehamilan, dan tidak dalam serangan akut, diperlukan adanya kerja sama yang baik antara ahli kebidanan dan ahli paru. Usaha-usaha melalui edukasi terhadap penderita dan intervensi melalui pengobatan dilakukan untuk menghindari timbulnya serangan asma yang berat.
Adapun usaha penanganan penderita asma kronik meliputi :
  1. Bantuan psikologik menenangkan penderita bahwa kehamilannya tidak akan memperburuk perjalanan klinis penyakit, karena keadaan gelisah dan stres dapat memacu timbulnya serangan asma.
  2. Menghindari alergen yang telah diketahui dapat menimbulkan serangan asma
  3. Desensitisasi atau imunoterapi, aman dilakukan selama kehamilan tanpa adanya peningkatan resiko terjadinya prematuritas, toksemia, abortus, kematian neonatus, dan malformasi kongenital, akan tetapi efek terapinya terhadap penderita asma belum diketahui jelas.
  4. Diberikan dosis teofilin per oral sampai tercapai kadar terapeutik dalam plasma antara 10-22 mikrogram/ml, biasa dosis oral berkisar antara 200-600 mg tiap 8-12 jam.
  5. Dosis oral teofilin ini sangat bervariasi antara penderita yang satu dengan yang lainnya.
  6. Jika diperlukan dapat diberikan terbulatin sulfat 2,5-5 mh per oral 3 kali sehari, atau beta agonis lainnya.
  7. Tambahkan kortikosteroid oral, jika pengobatan masih belum adekuat gunakan prednison dengan dosis sekecil mungkin.
  8. Pertimbangan antibiotika profilaksis pada kemungkinan adanya infeksi saluran nafas atas.
  9. Cromolyn sodium dapat dipergunakan untuk mencegah terjadinya serangan asma, dengan dosis 20-40 mg, 4 kali sehari secara inhalasi.

Penanganan serangan asma akut pada kehamilan
Dalam menghadapi ibu hamil dengan serangan asma akut, harus secara cepat dinilai beratnya serangan, jika berat perlu dipertimbangkan perawat diruang unit perawatan intensif dengan tetap memonitor keadaan janin dalam kandungan.

Penanganan serangan asma akut pada kehamilan adalah sebagai berikut:
  1. Pemberian oksigen yang telah dilembabkan, 2-4/menit, pertahankan pO2 70-80 mmHg. Janin sangat rentan terhadap keadaan hipoksia.
  2. Hindari obat-obat penekan batuk, sedatif dan antihistamin. Tenangkan penderita Berikan cairan intravena, biasanya penderita mengalami kekurangan cairan, cairan yang digunakan biasanya ringer laktat atau normal saline.
  3. Berikan aminofilin dengan loading dose 4-6 mg/kgBB dan dilanjutkan dengan dosis 0,8-1 mg/kgBB/jam sampai tercapai kadar terapeutik dalam plasma sebesar 10-20 mikrogram/ml.
  4. Jika diperlukan pertimbangan penggunaan terbulatin subkutan dengan dosis 0,25 mg
  5. Berikan steroid : hidrokortison secara intravena 2 mm/kgBB loading dose, tiap 4 jam atau setelah loading dose dilanjutkan dengan infus 0,5 mg/kgBB/jam
  6. Pertimbangan penggunaan antibiotika jika ada kecurigaan infeksi yang menyertai
  7. Intubasi dan ventilasi bantuan, jarang dibutuhkan kecuali pada kasus-kasus yang mengancam kehidupan.
  8. Serangan asma berat yang tidak memberikan respons setelah 30-60 menit dengan terapi infeksi (obat agonis beta & teofilin) disebut status asmatikus, pada keadaan ini penderita ini harus ditangani di unit perawatan intensif Selama kehamilan pertimbangan untuk intubasi lebih awal diperlukan jika fungsi pernapasan ibu terus menurun, meskipun dilakukan penanganan yang intensif. Melakukan intubasi dan ventilasi mekanis.

Penanganan asma dalam persalinan

Pada kehamilan dengan asma yang terkontrol baik, tidak diperlukan suatu intervensi obstetri awal. Pertumbuhan janin harus dimonitor dengan ultrasonografi dan parameter-parameter klinik, khususnya pada penderita-penderita dengan asma berat atau yang steroid dependen, karena mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk mengalami masalah pertumbuhan janin. Onset spontan persalinan harus diperbolehkan, intervensi preterm hanya dibenarkan untuk alasan obstetrik.

Karena pada persalinan kebutuhan ventilasi bisa mencapai 20 I/menit, maka persalinan harus berlangsung pada tempat dengan fasilitas untuk menangani komplikasi pernapasan yang berat; peneliti menunjukkan bahwa 10% wanita memberat gejala asmanya pada waktu persalinan.

Selama persalinan kala I pengobatan asma selama masa prenatal harus diteruskan, ibu yang sebelum persalinan mendapat pengobatan kortikosteroid harus hidrokortison 100 mg intravena, dan diulangi tiap 8 jam sampai persalinan. Bila mendapat serangan akut selama persalinan, penanganannya sama dengan penanganan serangan akut dalam kehamilan seperti telah diuraikan di atas.

Pada persalinan kala II persalinan per vaginam merupakan pilihan terbaik untuk penderita asma, kecuali jika indikasi obstetrik menghendaki dilakukannya seksio sesarea. Jika dilakukan seksio sesarea. Jika dilakukan seksio sesarea lebih dipilih anestesi regional daripada anestesi umum karena intubasi trakea dapat memacu terjadinya bronkospasme yang berat.

Pada penderita yang mengalami kesulitan pernapasan selama persalinan pervaginam, memperpendek, kala II dengan menggunakan ekstraksi vakum atau forceps akan bermanfaat.

Bila terjadi pendarahan post partum yang berat, prostaglandin E2 dan uterotonika lainnya harus digunakan sebagai pengganti prostaglandin F2(x) yang dapat menimbulkan terjadinya bronkospapasme yang berat.
Dalam memilih anestesi dalam persalinan, golongan narkotik yang tidak melepaskan histamin seperti fentanyl lebih baik digunakan daripada meperidine atau morfin yang melepas histamin.

Bila persalinan dengan seksio sesarea atas indikasi medik obstetrik yang lain, maka sebaiknya anestesi cara spinal.

Penanganan asma post partum

Penanganan asma post partum dimulai jika secara klinik diperlukan. Perjalanan dan penanganan klinis asma umumnya tidak berubah secara dramatis setelah post partum. Pada wanita yang menyusui tidak terdapat kontra indikasi yang berkaitan dengan penyakitnya ini.

Teofilin bisa dijumpai dalam air susu ibu, tetapi jumlahnya kurang dari 10% dari jumlah yang diterima ibu. Kadar maksimal dalam air susu ibu tercapai 2 jam setelah pemberian, seperti halnya prednison, keberadaan kedua obat ini dalam air susu ibu masih dalam konsentrasi yang belum mencukupi untuk menimbulkan pengaruh pada janin.


READ MORE - Hamil Dengan Asma Bronkhial
info kesehatan wanita women's health pregnancy obstetric gynaecology obstetri ginekologi