tag:blogger.com,1999:blog-20301452509539389532024-03-13T08:12:42.521-07:00dr. Emir Fakhrudin, SpOGAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.comBlogger45125tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-64837307655814670762013-08-15T03:39:00.000-07:002013-08-15T03:39:15.244-07:005 Penyebab Bau Tidak Sedap Pada Miss V<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://sin.stb.s-msn.com/i/5D/B7F1DE9BEF4A8B1FCEC9CA1B62E4C.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="180" src="http://sin.stb.s-msn.com/i/5D/B7F1DE9BEF4A8B1FCEC9CA1B62E4C.jpg" width="320" /></a>Organ intim wanita adalah bagian yang istimewa. Letaknya tersembunyi
tetapi harus dirawat lebih 'ribet' dibandingkan anggota tubuh yang lain.
Saat aroma miss V mulai tidak sedap dan tidak seperti hari-hari
biasanya, wanita sering panik.<br />
<br />
Kepanikan ini sering membuat wanita
meminum obat pengharum miss V atau memakai sabun khusus agar aroma
organ intim kembali normal, padahal cara tersebut bisa semakin
memperparah keadaan. Ada banyak penyebab bau tidak sedap pada miss V.
Kenali dulu penyebabnya, baru lakukan pengobatan atau pencegahan!<br />
<br />
<br />
<b>Bacterial Vaginosis atau Bakteri Vagina</b><br />
Bacterial
Vaginosis tidak seseram namanya, karena hal ini adalah sesuatu yang
wajar dan penyebab umum bau pada miss V. Organ intim wanita dihuni oleh
bakteri alami yang akan merawat kesehatan miss V. Jika jumlah bakteri
alami ini berlebih, memang akan tercium aroma yang lebih menyengat.<br />
Penyebab
Bacterial Vaginosis belum diketahui, gejala lain yang timbul adalah
gatal dan nyeri pada miss V. Untuk mengatasi masalah ini, segera
periksakan ke dokter. Biasanya pengobatan tidak terlalu banyak,
antibiotik sudah bisa mengatasi masalah bau pada organ intim akibat
bakteri alami yang berlebih.<br />
<br />
<b>Infeksi Jamur</b><br />
Infeksi
jamur adalah hal yang sering menjadi penyebab bau pada organ intim
wanita, dan membuat tidak nyaman. Ciri-cirinya adalah aroma yang tidak
biasa, cairan keputihan warna putih susu dan agak kental, area Miss V
terasa gatal dan panas. Antibiotik dan sabun organ intim tidak akan
menyelesaikan masalah infeksi jamur, Anda disarankan mengunjungi dokter
jika mengalami gejala infeksi jamur.<br />
<br />
<b>Penyakit Menular Seksual</b><br />
Beberapa
Penyakit Menular Seksual dapat menyebabkan bau tidak enak pada miss V.
Penyakit Menular Seksual yang sering menyebabkan bau pada miss V adalah
klamidia dan gonore. Penyakit ini dapat mudah diobati jika segera
ditangani, tetapi bisa terjadi komplikasi jika tidak segera diobati.<br />
Yang
menyeramkan, gejala klamidia dan gonore sering tidak dirasakan.
Biasanya hanya bau yang berbeda dari biasanya dan rasa nyeri saat buang
air kecil. Pemeriksaan secepatnya pada dokter sangat diperlukan, hindari
hubungan intim yang tidak aman.<br />
<br />
<b>Penyakit Radang Panggul</b><br />
Penyakit
radang panggul terjadi ketika bakteri (biasanya menular secara seksual)
berjalan melalui vagina ke dalam rahim. Biasanya Penyakit Menular
Seksual ini terdiagnosis sebagai klamidia. Penyakit ini sering tidak
terdeteksi hingga terjadi kesulitan saat hamil.<br />
Jika Anda mencium
aroma tidak sedap pada miss V, nyeri panggul, demam, sering merasa nyeri
saat berhubungan intim dan saat buang air kecil, segera periksakan
kemungkinan klamidia. Efek buruk penyakit ini tidak hanya bau pada Miss
V, tetapi juga kemandulan dan masalah kehamilan.<br />
<br />
<b>Kebersihan Miss V Tidak Dijaga</b><br />
Banyak
masalah bau Miss V terjadi karena kurang kesadaran untuk membersihkan
dan merawat daerah ini. Bahkan masalah ini bisa terjadi pada anak
perempuan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam hal merawat
kebersihan Miss V.<br />
<ul>
<li>Ganti celana dalam dua kali sehari. Jika
celana dalam terasa lembab atau basah, segera ganti. Akan lebih baik
jika Anda membawa celana dalam cadangan dalam dompet kecil, sehingga
dapat Anda pakai sewaktu-waktu. Atau gunakan pantyliner jika perlu.</li>
<li>Hindari
menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan, apalagi yang mengandung
parfum. Cukup bersihkan daerah miss V dengan air bersih.</li>
<li>Pastikan tangan Anda sudah dicuci bersih sebelum menyeka atau membasuh miss V.</li>
<li>Bersihkan Miss V dari arah depan ke belakang, untuk menghindari perpindahan bakteri dari dubur.</li>
<li>Jangan
pernah menggunakan krim, gel, tablet, pil yang dimasukkan ke dalam miss
V dengan asumsi bisa mengencangkan, merapatkan atau mengharumkan.
Kecuali atas saran dokter! Hindari membeli barang-barang tersebut yang
dijual secara bebas.</li>
<li>Ganti pembalut setidaknya 4 jam sekali saat Anda sedang menstruasi.</li>
</ul>
Semoga
tips ini bisa membantu. Jangan sembarangan mengobati sendiri miss V
yang mengeluarkan bau tidak sedap. Percayakan kesehatan dan pengobatan
masalah miss V pada dokter terpercaya.</div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-42609986963307872382013-08-15T03:32:00.000-07:002013-08-15T03:33:30.122-07:005 Tips Alami Agar Cepat Hamil<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr14iwPr-bKacucClaOPGu9zQ7BbQ36NlIX6PUecuK4gYol-EI02xLJzmUberoxr6r1MltNGHvZorBlGaU6UglXxTZiPeD_IONTlTnmcDgT2zv3XM24_PWifBx807T-6E1KdEo6zb_QRM/s400/husband-and-wife1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr14iwPr-bKacucClaOPGu9zQ7BbQ36NlIX6PUecuK4gYol-EI02xLJzmUberoxr6r1MltNGHvZorBlGaU6UglXxTZiPeD_IONTlTnmcDgT2zv3XM24_PWifBx807T-6E1KdEo6zb_QRM/s320/husband-and-wife1.jpg" width="320" /></a><span style="font-size: small;">Bagi wanita yang sudah menikah, kehamilan adalah masa yang ditunggu.
Hanya saja, tidak semua wanita dapat hamil dengan cepat. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa hanya 20 persen wanita yang berhasil hamil
dalam satu siklus menstruasi. Karena itu, Anda harus mempertimbangkan
beberapa tips agar bisa mendapatkan kehamilan dengan mudah.</span></h1>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: small;">Inilah beberapa tips agar wanita cepat hamil dengan cara alami: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Hubungan Intim di Masa Subur</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Setiap
wanita memiliki siklus dan tanggal tertentu di mana dia berada dalam
kondisi paling subur. Saat wanita dibuahi dalam masa subur, kesempatan
untuk hamil semakin besar. Untuk memastikan Anda dibuahi di saat yang
tepat, hitung masa subur Anda. Jika interval masa menstruasi Anda adalah
28 hari, maka hitung 14 hari setelah hari pertama menstruasi, maka di
hari-hari tersebut adalah masa subur Anda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tips lain yang bisa
Anda lakukan adalah meminta suami untuk tidak berhubungan intim 3 hari
sebelum masa subur. Lalu saat masa subur tiba, Anda bisa berhubungan
intim dengan suami. Tips lain adalah meminta suami agar tidak segera
melepas Mr P dari Miss V Anda setelah ejakulasi. Biarkan beberapa saat
Mr P tetap di dalam Miss V agar sel sperma tidak keluar dan bisa
membuahi sel telur Anda.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Tingkatkan Jumlah Asam Folat Dalam Tubuh</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Asam
folat adalah zat yang dibutuhkan wanita hamil dan memberi Anda
kesempatan lebih besar untuk hamil. Asam folat terkandung dalam
bahan-bahan alami seperti kacang tanah, daging sapi, hati sapi,
kacang-kacangan, bayam, brokoli, alpukat, dan jamur kancing.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Hentikan Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Beralkohol dan Merokok</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Beberapa
bulan sebelum merencanakan kehamilan, hentikan kebiasaan mengonsumsi
minuman beralkohol dan merokok. Tubuh Anda harus netral dari racun yang
terkandung dalam dua zat tersebut sebelum hamil. Jika tubuh Anda sudah
lebih sehat, maka kehamilan yang sehat bisa Anda dapatkan. Hal yang sama
juga harus dilakukan jika Anda suka mengonsumsi junk food. Menghentikan
kebiasaan ini sebelum kehamilan sangat disarankan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Berhubungan Intim Dalam Batas Normal</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Pasangan
yang baru menikah biasanya memiliki kehidupan intim yang lebih
menggebu, satu hari bisa sampai dua kali, setiap hari. Asumsi bahwa
semakin sering berhubungan intim semakin cepat hamil sebenarnya tidak
terlalu tepat. Sel sperma memiliki masa untuk 'matang' selama dua hari.
Sehingga bila hubungan intim dilakukan setiap hari, kondisi sperma belum
cukup matang untuk membuahi sel telur. Di luar saran untuk berhubungan
intim saat masa subur, dua hari sekali adalah jumlah yang disarankan
jika Anda menginginkan kehamilan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Tidak Perlu Diet</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Anda
ingin hamil? Maka tidak perlu melakukan diet yang terlalu 'menyiksa'.
Yang harus Anda lakukan adalah menjaga keseimbangan asupan kalori,
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan nutrisi lain dalam kondisi
tepat dan seimbang. Setiap wanita memiliki kebutuhan nutrisi yang
berbeda, Anda bisa berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan pola
makan yang sehat untuk mempersiapkan kehamilan.</span></div>
<h1 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"> </span></h1>
</div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-25703338956963860502013-06-21T08:32:00.002-07:002013-08-15T02:52:53.968-07:00Puasa di Saat Hamil<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1BuEZYqP0nU/UcRx5QfJYUI/AAAAAAAABRE/QCML1zbG6hI/s1600/intl_arab_1_701_183_4x3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-1BuEZYqP0nU/UcRx5QfJYUI/AAAAAAAABRE/QCML1zbG6hI/s320/intl_arab_1_701_183_4x3.jpg" width="320" /></a></div>
Banyak Ibu
hamil memilih untuk berpuasa dalam waktu tertentu, terutama pada bulan ramadhan
yang sebentar lagi akan tiba. Pertanyaan ini seringkali keluar dari ibu-ibu
yang sedang hamil, “ Apakah saya boleh berpuasa? Apakah ada pengaruh puasa
terhadap kesehatan si kecil?” . Jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini sangat
bervariasi, namun semua tergantung dari kondisi kesehatan si ibu sendiri.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
mengetahui efek puasa terhadap kehamilan dan janin, namun hasil yang didapatkan
masih kurang memuaskan dan sungguh tergantung dari kondisi si ibu sendiri.
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="longtext"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Apakah Efek dari Berpuasa Saat Hamil?</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="hps">Beberapa
penelitian telah dilakukan untuk melihat perbedaan </span><span class="longtext"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span class="hps">berat lahir</span><span class="longtext"> dari bayi yang dilahirkan oleh ibu yang berpuasa dan tidak , <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span class="hps">dan hasilnya tidak
didapatkan perbedaan yang signifikan</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">antara</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">bayi dari
ibu</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">yang berpuasa</span><span class="longtext">, </span><span class="hps">dan</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">bayi dari ibu yang</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">tidak berpuasa</span><span class="longtext">. Begitu juga dengan </span><span class="hps">IQ</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">bayi</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">dan tidak menemukan perbedaan</span><span class="longtext">.</span> <span class="hps">Hal ini berlaku juga dengan sampel
darah dari</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">ibu</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">puasa dan</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">menemukan bahwa tidak didapatkan perubahan yang dan cenderung untuk <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">membahayakan</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">ibu</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">atau</span><span class="longtext"> </span><span class="hps">bayinya</span><span class="longtext">.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="longtext"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Apakah saya boleh berpuasa saat hamil?</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="longtext">Tidak ada
jawaban yang pasti, namun semua tergantung dari kondisi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ibu dan usia kehamilannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="longtext">Bagi ibu
yang hamil pada trimester pertama (3 bulan pertama), yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sering mengalami mual dan muntah, tidak
dianjurkan untuk berpuasa, karena dikhawatirkan akan mengalami dehidrasi saat
berpuasa, </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Anda diperbolehkan puasa saat
hamil jika:</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span>Anda merasa kuat dan cukup baik</li>
<li> <span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span>Kehamilan Anda berjalan dengan baik<span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Usia kehamilan anda berada di trimester kedua (
sudah melawati 3 bulan pertama)</li>
<li>
Namun, jika Anda tidak merasa
cukup kuat, hukum Islam memberikan izin jelas untuk tidak puasa. Anda sebaiknya
berkonsultasidengan dokter dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan umum sebelum
memutuskan untuk berpuasa.</li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Apa yang perlu diperhatikan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dalam
berpuasa saat hamil?</b></div>
<ul style="text-align: left;">
<li>Pastikan untuk mengkonsumsi berbagai
makanan sehat dan banyak minum ketika Anda sahur dan berbuka puasa.</li>
<li>
Pastikan Anda mendapatkan banyak protein
dari kacang-kacangan, kacang-kacangan dan dimasak daging dan telur. Protein
diperlukan untuk membantu bayi Anda tumbuh dengan baik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></li>
<li>
Pilih makanan yang melepaskan energi
secara perlahan - seperti ikan, daging, telur, dan kacang-kacangan berbuka
puasa.</li>
<li> <span style="mso-spacerun: yes;"></span>Hindari makanan manis yang akan
meningkatkan kadar gula darah dengan cepat (dan juga akan turun dengan cepat),
dan ini dapat membuat Anda merasa lemas dan pusing.</li>
<li> <span style="mso-spacerun: yes;"></span>Minum banyak cairan. Anda bisa mengalami
dehidrasi terutama ketika Ramadhan jatuh dalam cuaca yang sangat panas.</li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Apakah ada tanda-tanda peringatan yang perlu saya ketahui?</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Segera batalkan puasa, dan hubungi
dokter jika:</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Anda merasa pusing, pingsan, lemah atau terlalu
lelah. Istirahat selama setengah jam untuk melihat apakah Anda merasa lebih
baik. Jika tidak ada perubahan, hubungi dokter Anda.</li>
<li> <span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span>Anda mulai merasa mual atau muntah.</li>
<li><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span>Ada perubahan nyata dalam gerakan bayi Anda.
Jika Anda merasa bahwa bayi Anda tidak bergerak atau menendang banyak, sangat
penting untuk periksa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dokter.</li>
<li><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span>Anda menjadi sangat haus atau urin Anda menjadi
berwarna gelap dan berbau tajam. Ini adalah tanda dehidrasi.</li>
<li><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span>Anda merasakan mules atau kontraksi, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Ini bisa menjadi tanda persalinan prematur dan
Anda harus segera ke<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dokter.</li>
<li><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span>Berat badan anda menurun selama puasa</li>
<li><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span>Anda merasa sakit kepala atau sakit lainnya,
atau demam.</li>
</ul>
<b>Bagaimana dengan Ibu yang menyusui? Apakah boleh berpuasa?</b><br />
<br />
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Satu hal yang perlu diingat, walaupun Anda tidak makan selama 14 jam
(lama rata-rata orang berpuasa), komposisi ASI tidak akan berubah
ataupun berkurang kualitasnya. Hal ini dikarenakan tubuh akan melakukan
“mekanisme kompensasi” dengan mengambil cadangan zat-zat gizi seperti
energi, lemak, protein,vitamin, dan mineral dari simpanan tubuh. Ketika
Anda berbuka, tubuh akan mengganti cadangan zat-zat yang diambil
tersebut sehingga tidak akan menyebabkan kekurangan gizi.</div>
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Komposisi ASI hanya akan berkurang jika Anda mengalami kekurangan gizi
berat. Menyebabkan tubuh tidak bisa mengambil cadangan zat gizi yang
bisa memenuhi kebutuhan produksi ASI secara lengkap.</div>
<br />
<div align="JUSTIFY" style="margin-bottom: 0cm;">
Namun harus juga dipertimbangkan kembali untuk tidak berpuasa saat menyusui jika Anda
memiliki aktifitas tinggi dan harus tetap menyusui. Begitu pun jika
masih menyusui eksklusif (usia bayi kurang dari enam bulan). Pada masa
menyusui eksklusif, ASI menjadi satu-satunya asupan gizi bayi bayi. Pada
masa ini juga tubuh Anda bekerja giat untuk terus-menerus memproduksi
ASI dengan komposisi gizi yang lengkap.</div>
<br />
<ul style="text-align: left;">
</ul>
Semoga sedikit tulisan ini bisa memberi manfaat bagi Ibu-ibu yang berencana untuk berpuasa saat hamil dan menyusui...
</div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-39953203102012906152013-04-10T07:07:00.000-07:002013-08-15T02:52:53.979-07:00Muhammad Daffa Ayyasy Miraya (March 20,2013 - March 26, 2013)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-BPC06mjbMyk/UelFrH4W8BI/AAAAAAAABSg/jTzFUpZtiok/s1600/IMG-20130320-00516.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-BPC06mjbMyk/UelFrH4W8BI/AAAAAAAABSg/jTzFUpZtiok/s320/IMG-20130320-00516.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="fbPhotoCaption">
<span class="fbPhotoCaptionText">Dear anakku sayang, meski umurmu hanya 5 hari, tapi kamu memberikan jasa yang besar pada papa dan mama.<br /> <br />
Sejak masih di dalam kandungan, kamu membuat papa semakin sayang dengan
mama, kehadiran mu di dunia telah mengantarkan papa menjadi SpOG,
bahkan di detik-detik kepergianmu, kamu tidak mau pergi sebelum papa
sholat, dan masih bisa menyuruh papa sholat krn tau papa jarang
sholat....<br /> <br /> terima kasih banyak anakku sayang......semoga papa dan mama bisa melihatmu lagi kehidupan selanjutnya......</span></div>
<div class="fbPhotoCaption">
<span class="fbPhotoCaptionText"></span></div>
<div class="fbPhotoCaption">
<span class="fbPhotoCaptionText"></span></div>
<div class="fbPhotoCaption">
<span class="fbPhotoCaptionText"></span></div>
<div class="fbPhotoCaption">
<span class="fbPhotoCaptionText"></span></div>
<div class="fbPhotoCaption">
<span class="fbPhotoCaptionText"><br /> </span></div>
<div class="fbPhotoCaption">
<span class="fbPhotoCaptionText"><br /></span>
<div style="text-align: center;">
<span class="fbPhotoCaptionText"> Tears In Heaven</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> (By Eric Clapton)</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> </span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> Would you know my name?</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> If I saw you in heaven?</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> </span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> Would you feel the same?</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> If I saw you in heaven?</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> I must be strong and carry on...</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> 'Cause I know I don't belong here in heaven...</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> </span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> Would you hold my hand?</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> If I saw you in heaven?</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> Would you help me stand?</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> If I saw you in heaven?</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> I'll find my way through night and day?</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> 'Cause I know I just can't stay here in heaven</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> </span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> Time can bring you down, time can bend your knees</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> Time can break your heart, have you begging please, begging please</span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> </span><br />
<span class="fbPhotoCaptionText"> Beyond the door there's peace I'm sureAnd I know there'll be no more tears in heaven....</span></div>
</div>
<div class="fbPhotoCaption">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-4valMeaS16Y/UelFWlrfYzI/AAAAAAAABRw/5g1Rh1WKNIM/s1600/IMG-20130320-00505.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://4.bp.blogspot.com/-4valMeaS16Y/UelFWlrfYzI/AAAAAAAABRw/5g1Rh1WKNIM/s200/IMG-20130320-00505.jpg" width="200" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-I_XMbX5jj9M/UelFWhpQMQI/AAAAAAAABRs/BEj-GQLfuEY/s1600/IMG-20130320-00506.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-I_XMbX5jj9M/UelFWhpQMQI/AAAAAAAABRs/BEj-GQLfuEY/s200/IMG-20130320-00506.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-BPC06mjbMyk/UelFrH4W8BI/AAAAAAAABSg/jTzFUpZtiok/s1600/IMG-20130320-00516.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://3.bp.blogspot.com/-BPC06mjbMyk/UelFrH4W8BI/AAAAAAAABSg/jTzFUpZtiok/s200/IMG-20130320-00516.jpg" width="200" /></a><a href="http://4.bp.blogspot.com/-GBSjwHN1s18/UelF1L7vmkI/AAAAAAAABS4/74ELp75kO58/s1600/IMG-20130320-00514.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://4.bp.blogspot.com/-GBSjwHN1s18/UelF1L7vmkI/AAAAAAAABS4/74ELp75kO58/s200/IMG-20130320-00514.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-siJFPBfTjXc/UelF069ir2I/AAAAAAAABSs/cPENx78DLSo/s1600/Kemuning-20130324-00221.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-siJFPBfTjXc/UelF069ir2I/AAAAAAAABSs/cPENx78DLSo/s200/Kemuning-20130324-00221.jpg" width="200" /></a><a href="http://4.bp.blogspot.com/-EiERXCZsBI8/UelF7ws2ksI/AAAAAAAABTI/nCBagJdVWCE/s1600/Sematang+Borang-20130323-00217.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://4.bp.blogspot.com/-EiERXCZsBI8/UelF7ws2ksI/AAAAAAAABTI/nCBagJdVWCE/s200/Sematang+Borang-20130323-00217.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-c6PkBKyHLZI/UelF7nYTqEI/AAAAAAAABTE/bsFw7655T2Q/s1600/Kemuning-20130324-00222.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://1.bp.blogspot.com/-c6PkBKyHLZI/UelF7nYTqEI/AAAAAAAABTE/bsFw7655T2Q/s200/Kemuning-20130324-00222.jpg" width="200" /></a><a href="http://4.bp.blogspot.com/-YkUXMbJAA90/UelF0xWhIkI/AAAAAAAABS0/Ee_ORJTOy4Y/s1600/IMG_0175.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="http://4.bp.blogspot.com/-YkUXMbJAA90/UelF0xWhIkI/AAAAAAAABS0/Ee_ORJTOy4Y/s200/IMG_0175.JPG" width="200" /></a></div>
<div class="fbPhotoCaption">
<span class="fbPhotoCaptionText"><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</span></div>
<div class="fbPhotoCaption">
</div>
</div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-72762559929067324002013-03-24T06:47:00.000-07:002013-08-15T02:52:54.006-07:00100% Peserta Ujian Nasional Jakarta 23 Maret 2013 LULUS!! Horreee….<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-zBlVlrd-7aM/UelDGADNXnI/AAAAAAAABRU/KFnoccYO9a4/s1600/575676_10151560596665196_123968819_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://3.bp.blogspot.com/-zBlVlrd-7aM/UelDGADNXnI/AAAAAAAABRU/KFnoccYO9a4/s320/575676_10151560596665196_123968819_n.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: small;">Hari Sabtu, 23 Maret 2013 adalah hari yang cukup panas-adem,
setidaknya bagi 65 peserta program studi dokter spesialis Ob-Gin. </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Pada
hari itu adalah hari ditentukannya mereka layak menyandang gelar
Spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG) atau tidak. </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Panas, karena
mereka siang malam nggak bisa tidur, makan nggak enak, tidurpun nggak
nyenyak. Mereka sudah seminggu bersemedi demi melewati pintu yang
namanya “Ujian Nasional”.<br /> </span><br />
<span style="font-size: small;">Perjuangan mereka nampaknya nggak sia-sia…Setelah berjibaku bersama
soal-soal yang diajukan, tepat pukul 17.00 ke-65 dokter peserta ujian
itu dinyatakan LULUS ujian nasional! Congrats ya!! Proud of you all… <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif" /></span> <br />
<br />
<span style="font-size: small;">Selamat menempuh kehidupan baru sebagai seorang Spesialis Obstetri
dan Ginekologi, buktikan dan baktikan keahlianmu untuk bangsa dan negara
!</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Alhamdulillah, saya termasuk di antaranya yang lulus..... </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Sumber : <a href="http://kolegiumobgin.wordpress.com/2013/03/21/selamat-datang-peserta-ujian-nasional-jakarta-23-maret-2013/">http://kolegiumobgin.wordpress.com/2013/03/21/selamat-datang-peserta-ujian-nasional-jakarta-23-maret-2013/</a> </span></div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-50385017365129796712011-07-17T11:02:00.000-07:002013-08-15T02:52:53.996-07:00PROFIL: Dr. dr. H. Rizani Amran, SpOG(K) : Doktor Pertama Departemen ObGyn FK UNSRI / RSMH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ3l8Gj1AZBkhP5Uwn-ca9Wd4vhoYowhI-FvbsL-ORebUFMsbDz6FVNKBkm84N8AUpnFIa23UyE-eJjGWZ0hWrQIKo3lSmTsTztXKQzigLThOb25VAdhm_me3IbfJlHghexqmQ-3cDVfA/s1600/scan0007.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJ3l8Gj1AZBkhP5Uwn-ca9Wd4vhoYowhI-FvbsL-ORebUFMsbDz6FVNKBkm84N8AUpnFIa23UyE-eJjGWZ0hWrQIKo3lSmTsTztXKQzigLThOb25VAdhm_me3IbfJlHghexqmQ-3cDVfA/s320/scan0007.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
MENJADI doktor pertama kebidanan dan kandungan, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya tentu membanggakan bagi dr Rizani Amran SpOG(K). Setidaknya, kelahiran Lubuk Linggau, 9 Juli 1948 yang juga kakak kandung Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendy itu, bisa menjadi motivasi bagi dokter obgin lain untuk menyelesaikan atau segera mengambil program doktor.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgir0yLUaTqdgiTXsVSfdZ_mb-p3lpRgOFM5P3Owt-SlPLWFpwQxPBpWcilTh3wSjmER69GYUy3NqWIyhBylpuyrtpMtyw61kuR5niuCOfPzJFfEM8XsY7IOk7O0T8DHkHqh3We6DWL80/s1600/scan0005.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgir0yLUaTqdgiTXsVSfdZ_mb-p3lpRgOFM5P3Owt-SlPLWFpwQxPBpWcilTh3wSjmER69GYUy3NqWIyhBylpuyrtpMtyw61kuR5niuCOfPzJFfEM8XsY7IOk7O0T8DHkHqh3We6DWL80/s320/scan0005.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
“Akhirnya selesai juga. Tantangan terberat saya biaya pendidikan,” kata Rizani, suami dr RA Aminah dan ayah dari dr Marina SpOG (menantu dr Nizar SpB), Muhammad Fadli ST MT dan Muhammad Farid ST MT (menantu Chairunnisa ST), dan dr Emir Fakhrudin serta kakek dari M Nawfal Fariduddin Aqil ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rizani, yang ketua program studi konsultan Fertilitas & Endokrinologi Reproduksi menceritakan bahwa sebagai kepala rumah tangga, dirinya haru bertanggung jawab walaupun tengah menempuh pendidikan. “Ketika saya ambil program doktor tahun 2004, anak – anak ambil S-2. Padahal, biaya penelitian sangat mahal. Makanya, saya ngalah, tapi tetap bertekad menyelesaikan S-3. Apalagi, di bagian kebidanan dan kandungan FK Unsri, kita belum punya doktor.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidE2NrSCjFERXMaZT1NFYpYWpv0RWHXg-5ri-OtX4W5eJCnUa8-w1cuselcAdwYk3u2ygzAR5IYpu0KeJ8OM5bZ1YHTA1KyiKNcTx1ld3fOLXvnchA4nKXO1VUSnd8bdJrY_-J-ukahb0/s1600/scan0006.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidE2NrSCjFERXMaZT1NFYpYWpv0RWHXg-5ri-OtX4W5eJCnUa8-w1cuselcAdwYk3u2ygzAR5IYpu0KeJ8OM5bZ1YHTA1KyiKNcTx1ld3fOLXvnchA4nKXO1VUSnd8bdJrY_-J-ukahb0/s320/scan0006.jpg" width="320" /></a> </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tekad Rizani membuahkan hasil. Pada tanggal 18 Juni 2011, bertempat di ruang aula lantai II Gedung Pascasarjana Unair, Surabaya, ia di kukuhkan. Penelitian yang ia lakukan berjudul “ <i>Beberapa faktor selluler dan molekuler yang berpengaruh pada endometrium akseptor depo medroxi progesterone asetat dengan gangguan pola pendarahan</i>” Sukses yang di raih Rizani tak lepas dari kerja keras dirinya serta dorongan kedua orang tua nya, Masyaris (alm) dan Zahara (almh). </div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia menamatkan SR Negeri Lubuk Linggau, SMP N Lubuk Linggau, SMA N Lahat, Pendidikan Dokter Umum, FK Unsri. Lalu, Pendidikan dokter spesialis Obgin FK Unsri, dan Pendidikan S-3 Program Studi Ilmu Kedokteran Unair. “Orang tua saya itu Keras. Kalau tidak belajar kena cambuk,” Ujarnya mengenang <i><span style="font-size: xx-small;">New</span></i></div>
</div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-63394775933755323252011-01-27T08:33:00.000-08:002013-08-15T02:52:54.000-07:00Letak Lintang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div>Letak lintang ialah suatu kehamilan dimana letak janin melintang terhadap rahim ibu, atau sumbu panjang janin melintang terhadap sumbu panjang ibu. Sesungguhnya tidak ada letak lintang sejati, atau letak lintang dimana sumbu panjang janin dan ibu membentuk sudut 90o. Biasanya letak anak itu seikit miring, dengan bokong atau kepala yang lebih rendah mendekati pintu atas panggul.<br />
<br />
Letak lintang lebih penting artinya dibandingkan presentasi bokong, karena pada umumnya letak lintang tidak dapat dilahirkan pervaginam sehingga jika tidak mendapat pertolongan, akan menimbulkan bahaya besar baik terhadap anak ataupun ibu.<br />
<br />
<b>Letak lintang dapat dibagi menjadi 2 macam, yang dibagi berdasarkan:</b><br />
<br />
<i><b>a. Letak kepala</b></i><br />
<ol style="text-align: left;"><li>Kepala anak bisa di sebelah kiri ibu</li>
<li>Kepala anak bisa di sebelah kanan ibu</li>
</ol></div><i><b>b. Letak punggung</b></i><br />
<ol style="text-align: left;"><li>Jika punggung terletak di sebelah depan ibu, disebut dorso-anterior</li>
<li>Jika punggung terletak di sebelah belakang ibu, disebut dorso-posterior</li>
<li>Jika punggung terletak di sebelah atas ibu, disebut dorso-superior</li>
<li>Jika punggung terletak di sebelah bawah ibu, disebut dorso-inferior</li>
</ol>Frekuensi letak lintang dalam literatur disebutkan sekitar 0,5%-2%. Sedangkan di Indonesia sekitar 0,5%.<br />
Letak lintang lebih banyak pada multipara daripada primipara, karena yang menjadikan letak lintang pada umumnya hampir sama dengan kelainan yang menyebabkan <a href="http://www.emir-fakhrudin.com/2009/11/presentasi-bokong.html">presentasi bokong</a> .<br />
<br />
Namun harus dikemukakan satu faktor yang terpenting , yaitu jika ruang rahim memberi kesempatan bagi janin untuk bergerak lebih leluasa. Ini mungkin, jika dinding uterus dan dinding perut ibu sudah begitu lembek, misalnya pada wanita grandemultipara, atau malah pada panggul sempit.<br />
<br />
<b>DIAGNOSIS</b><br />
Dengan pemeriksaan luar, biasanya tidak begitu sulit untuk menentukan letak lintang, kecuali pada keadaan-keadaan pada primipara dengan perut yang sangat kencang, atau pda hidramnion, gemelli (kembar), atau jika ada tumor.<br />
<br />
Pada inspeksi kelihatan perut membuncit tidak dalam ukuran memanjang, melainkan dalam ukuran melintang. Pada palpasi menunjukkan fundus uteri lebih rendah jika dibandingkan dengan usia kehamilan. Selain itu pada sebelah bawah di atas simfisis tidak teraba bagian besar, sedangkan kepala anak dapat diraba di samping kiri atau kanan. Kadan dapat teraba jelas bagian kecil , ini jika punggung anak terletak di sebelah belakang. Denyut jantung janin kerapkali terdengar di sebelah belakang.<br />
<br />
Pada periksa dalam, pada permulaan partus, jika ketuban belum pecah, umumnya dengan periksa dalam masih sukar untuk menentukan dengan pasti diagnosis letak lintang. Hanya kita harus memfokuskan bahwa dapat dirasakan rongga panggul masih kosong , atau dalam waktu his, tidak teraba dengan nyata bagian-bagian kecil dari janin yang terdapat di atas pintu atas panggul.<br />
<br />
Dengan kata lain, diagnosis akan lebih pasti jika pembukaan sudah cukup luas. Dalam pemeriksaan kita harus berusaha dengan periksa dalam yang dilakukan tidak malah memecahkan ketuban. Ini berhubungan dengan kemungkinan apakah kita masih dapat merubah letak anak menjadi letak kepala, yaitu dengan versi luar.<br />
Jika ketuban sudah pecah, dan pembukaan sudah lebih luas, maka barulah periksa dalam memberi kenyataan yang cukup dan diagnosis menjadi lebih mudah. Jika mungkin, supaya jelas, periksa dalam dilakukan dengan 4 jari atau tangan seluruhnya. Dengan demikian bisa diketahui dengan pasti bagian-bagian tubuh anak yang dapat diraba.<br />
<br />
Bagian tubuh anak yang jelas diraba ialah dimana terdapat tulang keras dan berhubung dengan ini sebagai pokok diagnosis letak lintang, ialah jika dapat diraba tulang-tulang iga, lebih nyata lagi jika disamping itu dapat diraba tulang belikat (scapula) yang berbentuk segitiga, atau tulang scapula.<br />
<br />
Pada letak lintang seringkali terjadi dengan tangan letak terkemuka, artinya tangan sudah turun terlebih dahulu dan dapat diraba di dalam vagina, atau selurh lengan sudah menumbung dan kelihatan tangan di luar vulva. <br />
Tangan harus dibedakan dengan kaki, yaitu jika kaki akan teraba tulang kalkaneus, dan jari-jari lebih pendek dan rapat, bahkan hampir sama panjang. Berbeda dengan tangan yang lebih jarang dan jari-jari berbeda panjangnya. Jika betul tangan , untuk membedakannya tangan kanan atau kiri, dapat dilakukan dengan menjabat tangan tersebut. Jika cocok dalam berjabat tangan kanan, maka tangan yang menumbung itu adalah tangan kanan.<br />
<br />
<br />
<b>MEKANISME PERSALINAN PADA LETAK LINTANG</b><br />
Pada permulaan persalinan dalam letak lintang, pintu atas panggung tidak tertutup oleh bagian bawah anak seperti pada letak memanjang. Oleh karena itu seringkali ketuban sudah lebih dulu pecah sebelum pembukaan lengkap atau hampir lengkap. Setelah ketuban pecah, maka tidak ada lagi tekanan pada bagian bawah, sehingga persalinan berlangsung lebih lama.<br />
<br />
His berperan dalam meluaskan pembukaan, selain itu dengan kontraksi yang semakin kuat, maka anak makin terdorong ke bawah. Akibatnya tubuh anak menjadi membengkok sedikit, terutama pada bagian yang mudah membengkok, yaitu di daerah tulang leher. Ini pun disebabkan karena biasnaya ketuban sudah lekas pecah dan karena tak ada lagi air ketuban, maka dinding uterus lebih menekan anak di dalam rahim. Dengan demikian bagian anak yang lebih rendah akan masuk lebih dulu ke dalam pintu atas panggul, yaitu bahu anak.<br />
Karena pada letak lintang pintu atas panggul tidak begitu tertutup, maka tali pusat seringkali menumbung, dan ini akan memperburuk keadaan janin.<br />
<br />
Bila pembukaan telah lengkap, ini pada awalnya tidak begitu jelas tampaknya. Karena tidak ada tekanan dari atas oleh bagian anak pada lingkaran pembukaan, makan lingkaran ini tidak dapat lenyap sama sekali, senantiasa masih berasa pinggirnya seperti suatu corong yang lembut. Penting untuk diketahui, bahwa tidak ada pembukaan yang benar-benar lengkap pada letak lintang seperti halnya pembukaan lengkap pada letak memanjang. Tandanya pembukaan itu sudah lengkap adalah lingkaran pembukaan itu mudah dilalui oleh kepalan tangan pemeriksa, sedangkan pada pembukaan yang belum lengkap, kepalan tangan pemeriksa sukar untuk memasuki lingkaran tersebut.<br />
<br />
Lain halnya dengan letak memanjang, pada letak lintang setelah pembukaan lengkap, karena his dan tenaga mengejan, badan anak tidak dapat dikeluarkan dari rongga rahim, akan tetapi sebagian besar masih di dalam uterus, meskipun tubuh anak menjadi semakin membengkok.. Jika ini terjadi terus menerus, maka akan terjadi suatu letak lintang kasep, dimana tubuh anak tidak dapat lagi didorong ke atas. Letak lintang kasep terjadi bukanlah karena lamanya persalinan, namun faktor yang penting ialah karena faktor kuatnya his. Pada letak lintang kasep, biasanya anak telah mati, yang disebabkan karena kompresi pada tali pusat, perdarahan pada plasenta, ataupun cedera organ dalam karena tubuh anak terkompresi dan membengkok.<br />
<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TUGc7gQFrAI/AAAAAAAAAv4/KdDpGdvjvME/s1600/letak+lintang+kasep+dengan+tangan+menumbung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="308" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TUGc7gQFrAI/AAAAAAAAAv4/KdDpGdvjvME/s320/letak+lintang+kasep+dengan+tangan+menumbung.jpg" width="320" /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TUGcvm1uvXI/AAAAAAAAAvs/B0oiCqTq11A/s1600/letak+lintang-+conduplicatio+corpore.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><br />
<br />
<b>Gambar 1. Letak lintang Kasep dengan lengan menumbung</b><br />
<br />
Bila keadaan kasep ini dibiarkan saja, makan dapat terjadi ruptur uteri yang sangat berbahaya pada bagi ibu.<br />
<br />
<br />
<b>PERSALINAN PERVAGINAM PADA LETAK LINTANG</b><br />
Kadangkala dalam letak lintang anak dapat dilahirkan secara pervaginam, ini dapat terjadi pada anak yang kecil (preterm), atau pada anak yang telah mati. Pada anak yang normal dan hidup, hal ini sama sekali tidak diharapkan<br />
<br />
<i><b>Evolutio Spontanea</b></i><br />
Karena tenaga his dan tenaga mengejan, maka bahu anak turun dan masuk ke dalam rongga panggul, sedangkan kepala tertekan dan tinggal di atas. Pada suatu waktu, bahu itu lahir di bawah simfisis, dan sekarang dengan bahu itu sebagai hipomoklion, lahirlah berturut turut bagian atas badan, yaitu samping dada diikuti oleh perut, bokong , kaki dan kepala. Cara ini disebut <b>cara DOUGLAS.</b><br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TUGc3IQhgdI/AAAAAAAAAv0/lbomXXp3Y8A/s1600/letak+lintang-+evolution+spontanea+cara+DOUGLAS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TUGc3IQhgdI/AAAAAAAAAv0/lbomXXp3Y8A/s320/letak+lintang-+evolution+spontanea+cara+DOUGLAS.jpg" width="281" /></a><b> </b><br />
<b>Gambar 2. Evolutio Spontanea cara Douglas</b><br />
<b> </b><br />
Ada keadaan dimana bahu dan kepala anak tertekan dan tinggal di atas pintu atas panggul. Yang tertekuk adalah punggung dan pinggang. Dengan demikian maka pada suatu ketika bokong sama tingginya dengan bahu dan selanjutnya lahir lebih dahulu bokong, dan kaki, dilanjutkan dengan badan dan kepala. Cara ini disebut <b>cara DENMAN</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TUGczDWRGhI/AAAAAAAAAvw/xk7c_ZTUCo8/s1600/letak+lintang-+evolution+spontanea+cara+DENMAN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TUGczDWRGhI/AAAAAAAAAvw/xk7c_ZTUCo8/s320/letak+lintang-+evolution+spontanea+cara+DENMAN.jpg" width="317" /></a><br />
<br />
<b>Gambar 3. Evolutio Spontanea Cara Denman</b><br />
<i><b><br />
</b></i><br />
<i><b><br />
</b></i><br />
<i><b>Conduplicatio Corpore</b></i><br />
Hal ini berlaku terutama pada panggul luar dan anak yang kecil, yaitu kepala anak tidak tertahan di atas, sehingga kepala dan perut sama-sama turun ke dalam rongga panggul dan dengan keadaan terlipat lahirlah kepala dan perut, dilanjutkan dengan bokong dan kaki.<br />
<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TUGcvm1uvXI/AAAAAAAAAvs/B0oiCqTq11A/s1600/letak+lintang-+conduplicatio+corpore.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TUGcvm1uvXI/AAAAAAAAAvs/B0oiCqTq11A/s320/letak+lintang-+conduplicatio+corpore.jpg" width="288" /></a><br />
<b>Gambar 4. Conduplicatio Corpore </b><br />
<br />
<br />
<b>PENATALAKSANAAN PADA LETAK LINTANG</b><br />
<i><b>Saat Hamil</b></i><br />
Pada saat hamil, pada usia kehamilan 34-36 minggu dapat dianjurkan untuk dilakukan knee chest position sampai usia kehamilan >36 minggu. Setelah itu , jika masih dalam letak lintang, maka dapat dilakukan versi luar jika syarat memenuhi<br />
<br />
<br />
<i><b>Saat Persalinan</b></i><br />
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam pertolongan persalinan pada letak lintang, yaitu ketuban dan pembukaan.<br />
<br />
<b><i>J</i><i>ika ketuban belum pecah, dan pembukaan masih kecil (<4cm)</i>,</b> dapat dicoba untuk dilakukan versi luar hingga menjadi presentasi kepala atau presentasi bokong. Jika versi luar gagal dan tidak terjadi komplikasi maka dapat ditunggu sampai pembukaan lengkap. <b><i>Namun jika pembukaan sudah besar</i></b>, versi luar sangat tidak dianjurkan. Dalam hal ini ketuban harus dijaga jangan sampai pecah dan ibu diminta berbaring miring dan dilarang mengejan. Ditunggu sampai pembukaan lengkap, setelah lengkap , ketuban dipecahkan dan dilakukan versi ekstraksi.<br />
<br />
<i><b>Jika ketuban sudah pecah, dan pembukaan belum lengkap</b></i>, maka seksio sesarea adalah jalan terbaik. Meskipun pada literatur lama mengatakan dapat ditunggu sampai lengkap dan dilakukan versi ekstraksi, namun mungkin hal ini tidak relevan lagi pada masa sekarang. <i><b>Jika pembukaan sudah lengkap,</b></i> maka perlu diketahui apakah sudah terjadi letak lintang kasep atau belum. <i><b>Jika sudah terjadi letak lintang kasep</b></i>, cara mengetahuinya adalah dengan mencoba mendorong bagian terbawah janin, jika tidak dapat didorong lagi, maka dapat ditegakkan diagnosis letak lintang kasep. Penatalaksanaanya adalah dengan melihat anak hidup atau sudah mati. <i><b>Jika anak masih hidup</b></i>, maka segera dilakukan seksio sesarea. Namun jika anak mati, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan embriotomi. <i><b>Jika belum terjadi letak lintang kasep</b></i>, maka dapat dicoba untuk dilakukan versi ekstraksi.<br />
<br />
Sumber: S. A. Goelam. arts. Imu Kebidanan. Balai Pustaka Djakarta. 1958 </div><div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-78480664377525627082010-12-15T15:13:00.001-08:002013-08-15T02:52:54.011-07:00VERSIVersi adalah suatu tindakan merubah letak janin dari suatu kutub ke kutub yang lain yang lebih menguntungkan untuk persalinan pervaginam<br />
<br />
<b>PEMBAGIAN VERSI:</b><br />
<br />
<b>Berdasarkan Arah Pemutaran</b><br />
<i>1. Versi Sefalik</i> : bagian terendah janin diubah menjadi kepala <br />
<i>2. Versi Podalik</i> : bagian terendah janin diubah menjadi bokong<br />
<br />
<b>Berdasarkan Cara Pemutaran :</b><br />
<i>1. Versi Luar / Eksternal</i> : kedua tangan penolong berada di luar uterus<br />
Versi luar terbagi menjadi:<br />
i. Versi Sefalik merubah bagian terbawah jadi kepala<br />
ii. Versi Podalik merubah bagian terbawah jadi bokong<br />
<i>2. Versi Dalam / Interna</i>l : Kedua tangan penolong berada di dalam uterus<br />
<i>3. Versi Kombinasi</i> : Salah satu tangan penolong berada di luar uterus, dan satu lagi berada di dalam uterus<br />
<br />
<b>Berdasarkan Pembukaan Serviks / kontraksi uterus</b><br />
1. <i>Versi Braxton Hicks</i> : Dilakukan pada pembukaan 2-3 cm<br />
2. <i>Versi ekstraksi</i> : Dilakukan pada pembukaan lengkap<br />
<br />
<br />
<b>VERSI LUAR</b><br />
Versi Luar ada dua macam, yaitu:<br />
<b> <i>VERSI SEFALIK:</i></b><br />
Dilakukan pada : - presentasi bokong<br />
- Letak lintang<br />
<b><i> VERSI PODALIK</i> </b><br />
Dilakukan pada : - letak lintang<br />
- presentasi kepala dengan tali pusat terkemuka<br />
- presentasi kepala dengan tangan terkemuka<br />
<br />
<b>Kontraindikasi dalam melakukan versi luar:</b><br />
1. Ketubah pecah<br />
2. Hipertensi dapat menyebabkan terjadinya solusio plasenta<br />
3. Cacat rahim (bekas SC) dapat menyebabkan terjadinya ruptur uteri<br />
4. Plasenta Previa/perdarahan ante partum<br />
5. Kehamilan Ganda dpat menyebabkan interlocking dan bergesernya janin yang lainnya<br />
6. Primigravida Tua faktor sosial<br />
<br />
<b>Syarat untuk melakukan Versi Luar :</b><br />
1. Ketuban belum pecah<br />
2. Tidak ada DKP/panggul sempit<br />
3. Janin diyakini dapat lahir pervaginam<br />
4. Pembukaan < 4 cm<br />
5. Bagian terendah janin masih dapat dibebaskan dari pintu atas panggul<br />
6. Tersedia Ruang operasi jika diperlukan seksio sesar darurat<br />
<br />
<b><br />
</b><br />
<b>Tahapan Dalam Melakukan Versi Luar</b>:<br />
<br />
Dalam melakukan versi luar, terdapat 4 tahapan:<br />
1. <i>Tahap Mobilisasi</i>: Mengeluarkan bagian terendah janin dari PAP<br />
2. <i>Tahap Eksentrasi</i> : Meletakkan bagian terendah ke fossa iliaka agar radius rotasi lebih pendek<br />
3. <i>Tahap Rotasi</i> : Memutar bagian terendah janin ke arah yang diinginkan<br />
4. <i>Tahap Fiksasi</i>: Memfiksasi perut ibu dengan tujuan letak janin tidak berubah kembali<br />
<br />
<i>Ad. 1. Tahap mobilisasi:</i><br />
Adalah tahap dimana penolong membebaskan bagian terbawah janin dari pintu atas panggul, Posisi penolong berada di sebelah kiri ibu, menghadap kaki ibu.<br />
<br />
<i>Ad.2 Tahap Eksentrasi</i><br />
Adalah tahap setelah membebaskan bagian terendah janin, kemudian diletakkan di fossa iliaca. Pada Tahap ini penolong berada di sebelah kanan ibu, menghadap muka ibu<br />
<br />
<i>Ad.3 Tahap Rotasi</i><br />
Pada tahap ini penolong merotasi janin dengan kedua tangan. Arah putaran dilakukan ke arah yang lebih dekat ke pintu atas panggul, atau ke arah yang tidak ada tahanan. Setelah putaran berhasil dilakukan, diperiksa denyut jantung janin, apakah terjadi gawat janin atau tidak<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SxJHF19TNSI/AAAAAAAAAgQ/V81nXFCrJgU/s1600/versi+luar_tahap+rotasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SxJHF19TNSI/AAAAAAAAAgQ/V81nXFCrJgU/s320/versi+luar_tahap+rotasi.jpg" /></a></div><br />
<br />
<i>Ad.4. Tahap Fiksasi</i><br />
Setelah dilakukan rotasi sesuai dengan yang diinginkan, perut ibu dipasang gurita, selama satu minggu sampai kontrol ulang<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SxJG9dKuNaI/AAAAAAAAAgI/hTFd5yTI41E/s1600/versi+luar_tahap+fiksasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SxJG9dKuNaI/AAAAAAAAAgI/hTFd5yTI41E/s320/versi+luar_tahap+fiksasi.jpg" /></a></div><br />
<b>Versi Luar dianggap gagal apabila:</b><br />
1. Ibu merasa kesakitan, versi luar harus segera dihentikan<br />
2. Terjadi gawat janin, maka janin dikembalikan di posisi semula<br />
3. Terdapat tahanan saat memutar janin<br />
<br />
<b>Komplikasi versi luar:</b><br />
1. Pada tali pusat yang terlalu pendek, dapat menyebabkan solusio plasenta<br />
2. Pada tali pusat yang terlalu panjang, dapat menyebabkan lilitan tali pusat.<br />
3. Ketuban pecah<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div>4. Ruptur uteri<br />
<br />
<b>VERSI BRAXTON HICKS</b><br />
Versi yang dilakukan secara kombinasi, satu tangan penolong berada di luar, satu lagi berada di dalam. Versi ini dilakukan pada pembukaan 2-3 cm<br />
<br />
<b>Indikasi pada versi braxton hicks:</b><br />
1. Letak bahu : untuk mencegah terjadinya letak lintang kasep’<br />
2. Plasenta previa: untuk menjadikan bokong atau kepala sebagai tampon, sehingga diharapkan dapat menghentikan perdarahan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SxJG2tp2mnI/AAAAAAAAAgA/m7LubiGgSqI/s1600/Versi+Kombinasi+_Versi+Braxton+Hicks.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SxJG2tp2mnI/AAAAAAAAAgA/m7LubiGgSqI/s320/Versi+Kombinasi+_Versi+Braxton+Hicks.jpg" /></a></div><br />
<br />
<b>Versi braxton hicks tidak lagi dikerjakan karena:</b><br />
1. Sukar untuk dilakukan<br />
2. Pada plasenta previa dapat menimbulkan robekan serviks yang rapuh<br />
3. Mengakibatkan kematian janin<br />
<br />
<br />
<b>VERSI EKSTRAKSI</b><br />
Versi yang dilakukan secara kombinasi, dimana terdapat dua macam tindakan, yaitu versi , dan ekstraksi. Versi ini dilakukan pada pembukaan lengkap<br />
<br />
<b>Indikasi pada versi ekstraksi:</b><br />
1. Anak kedua gemelli letak lintang<br />
2. Letak kepala dengan prolaps tali pusat<br />
3. Presentasi dahi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SxJGt9Gv6eI/AAAAAAAAAf4/HW3fSmnDu88/s1600/Versi+Ekstraksi+_Cara+TIdak+Langsung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SxJGt9Gv6eI/AAAAAAAAAf4/HW3fSmnDu88/s320/Versi+Ekstraksi+_Cara+TIdak+Langsung.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SxJGiz-fEFI/AAAAAAAAAfw/mJzBpsrid70/s1600/Versi+Ekstraksi+_+Cara++Langsung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SxJGiz-fEFI/AAAAAAAAAfw/mJzBpsrid70/s320/Versi+Ekstraksi+_+Cara++Langsung.jpg" /></a></div><br />
<br />
<b>Kontra indikasi pada versi ekstraksi:</b><br />
1. Ruptur uteri<br />
2. Cacat rahim (bekas SC)<br />
<br />
<b>Syarat dilakukan versi ekstraksi:</b><br />
1. Pembukaan lengkap<br />
2. Ketuban belum pecah/ baru pecah<br />
3. Janin belum masuk pintu atas panggul<br />
4. Dinding rahim harus rileks, karena itu harus dilakukan dalam keadaan narkose umum.<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-2796133464444882662010-12-15T15:13:00.000-08:002013-08-15T02:52:53.975-07:00PEMERIKSAAN USG OBSTETRI DASAR : Pemeriksaan Trimester Pertama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:36.0pt; mso-add-space:auto; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:644895271; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-678107864 -986694612 -1139780646 1369733318 -501185702 -2097909266 893940596 -1607407626 1254495128 214085984;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l0:level2 {mso-level-start-at:362; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:–; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l1 {mso-list-id:681517466; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-248876946 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2 {mso-list-id:880047908; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-929018722 -770828790 -524396166 32400746 -119514128 -1885454938 1805665064 -908434262 1600831088 1226053514;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l3 {mso-list-id:1014115841; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-859170800 -330893126 -1114189762 1417204750 -1597457890 -1833129896 -401043926 -1995249862 461015308 992000698;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:–; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l3:level2 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:–; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l4 {mso-list-id:1081368936; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:397342114 150892434 -1893167326 -1724880848 1619802348 524447614 -1765270448 -1881534420 -1336355204 -452153598;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l4:level2 {mso-level-start-at:366; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:–; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l5 {mso-list-id:1144544448; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-376148324 -568943406 -1069635514 756424808 -1890785856 -2032636836 -1773765600 1708010452 -969882614 1766124782;} @list l5:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l5:level2 {mso-level-start-at:366; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:–; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l6 {mso-list-id:1365710114; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-178097842 482755024 1530700656 2025461208 1467093256 -503127358 -636862142 -58923338 1639853978 -1743379798;} @list l6:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l6:level2 {mso-level-start-at:362; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:–; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l7 {mso-list-id:1393653380; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:919615072 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8 {mso-list-id:1415739021; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1348160232 -1114189762 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l8:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:–; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l9 {mso-list-id:1476987736; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-805691366 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l9:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l10 {mso-list-id:1557426681; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:715411100 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l10:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l10:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l11 {mso-list-id:1694070716; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1839141944 -403675240 -883927428 1787314952 81046152 -883933798 -1487085016 -1403357426 -917998214 730737148;} @list l11:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:•; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l11:level2 {mso-level-start-at:362; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:–; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} @list l12 {mso-list-id:1858081581; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-740246290 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l12:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l13 {mso-list-id:1898709323; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1373360028 67698689 1016364664 719872150 -872760894 -648269542 780694380 -1885853226 1136540532 1435419872;} @list l13:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l14 {mso-list-id:2069766722; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-907668460 -1114189762 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l14:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:–; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} </style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
--> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pemeriksaan USG obstetri dasar, wajib dikuasai oleh setiap ahli obstetri dan ginekologi, karena ilmu ini akan diaplikasikan dalam praktetk sehari-hari. Dalam melakukan pemeriksaan USG, tentu saja harus berdasarkan indikasi, baik itu untuk mengetahui keadaan janin, ketuban ,plasenta, dan sebagainya. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Indikasi dalam pemeriksaan USG ada 5 macam, diantaranya: <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><i>Indikasi Obstetri</i>, misalnya untuk mengetahui keadaan janin, plasenta, ketuban, kelainan congenital, dll</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><i>Indikasi Ginekologi</i>, misalnya kecurigaan terhadap adanya tumor seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dll</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><i>Indikasi Onkologi</i>, </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><i>Indikasi Endokrinologi dan reproduksi</i>, misalnya untuk melihat keadaan genitalia interna pada pasien-pasien infertile</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><i>Indikasi Uroginekologi</i>, misalnya untuk memeriksa fistula .</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Kapankah kita melakukan pemeriksaan USG?<o:p></o:p></b> <br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menurut WHO, pemeriksaan USG untuk keperluan antenatal, sebaiknya dilakukan sesuai usia gestasi, satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan satu kali pada trimester ke tiga. Selebihnya dilakukan bila ada indikasi seperti pecah ketuban sebelum waktunya, kehamilan lewat waktu, dsb.<span class="fullpost"> <br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Persiapan Sebelum Pemeriksaan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebelum melakukan pemeriksaan, tentu kita harus memiliki persiapan yang cukup, diantaranya adalah:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Pencegahan Infeksi <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Merupakan hal yang wajib, dan sudah menjadi standar hampir di semua instansi kesehatan, misalnya mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, membersihkan transduser USG sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan, menggunakan kondom dalam melakukan pemeriksaan USG transvaginal / transrectal, atau pun USG invasive, membuang sampah pada tempatnya</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Persiapan Alat dan ruangan <o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tentunya alat USG harus dimiliki, dan ruangan yang cukup luas dan ber AC, sehingga keawetan alat dapat dijaga. Suplai listrik yang cukup, dan backup power listrik jika sewaktu-waktu mati lampu/arus listrik terputus . </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Jelly untuk melakukan pemeriksaan dan tissue untuk melindungi baju pasien dari jelly dan membersihkan transduser</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Bed periksa untuk pasien, dan ruang untuk ganti baju pasien</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Ruang tunggu untuk pasien yang dipisahkan dari ruang periksa</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Toilet untuk pasien , terutama untuk pasien yang kandung kemih penuh setelah pemeriksaan</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tempat minum , agar pasien-pasien yang dalam pemeriksaannya diperlukan dalam keadaan kandung kemih penuh.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tempat sampah dan tempat cuci tangan</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Persiapan Pasien<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Informed Consent, sangat penting, buatlah pasien mengerti bahwa pemeriksaan USG bukanlah pemeriksaan dewa, maksudnya adalah pemeriksaan USG tidak 100% benar, USG masih memiliki tingkat kesalahan yang cukup dalam membuat kesalahan diagnosis.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Bagi pasien-pasien yang dalam kehamilan muda, diperlukan kandung kemih yang penuh agar batas uterus menjadi lebih jelas/tegas.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></b><b>Persiapan Pemeriksa<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pemeriksa harus mengetahui dengan jelas apa indikasi pemeriksaan USG yang akan dilakukannya.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pemeriksa harus memiliki ilmu pengetahuan dan skill yang cukup dalam melakukan pemeriksaan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Macam Pemeriksaan USG:<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>USG transabdominal</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>USG transvaginal</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>USG transrectal</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>USG transperineal</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>USG Invasif.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Pemeriksaan USG Obstetri dibagi berdasarkan usia gestasi kehamilan, di antaranya adalah:<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pemeriksaan USG Trimester I</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pemeriksaan USG Trimester II</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pemeriksaan USG Trimester III</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>PEMERIKSAAN USG TRIMESTER I<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada pemeriksaan USG trimester pertama, terutama jika pasien hamil dengan usia gestasi dibawah 10 minggu, penggunaan USG transvaginal adalah metode yang lebih baik daripada menggunakan USG transabdominal. Karena keakuratan USG transvaginal pada usia kehamilan muda lebih akurat daripada USG transabdominal. Yang harus dinilai oleh pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan USG trimester I adalah:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Ada tidak nya kehamilan</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Lokasi Kehamilan</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tanda Kehidupan Janin</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Jumlah Janin</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Usia Gestasi</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tanda Kegagalan Kehamilan</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Kelainan Kongenital</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Ad.1. Ada Tidaknya Kehamilan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika Pasien datang dan mengaku hamil, dengan penampilan seperti wanita yang tidak hamil, sebelum melakukan pemeriksaan ada baiknya kita lakukan tes kehamilan dulu, bisa dengan menggunakan test pack. Hal ini dapat membantuik kita dalam mendiagnosis kehamilannya. Sedangkan dengan pemeriksaan USG , Jika wanita tersebut hamil, pada kehamilan sekitar 4-5 minggu , dapat kita temukan adanya kantong kehamilan pada cavum uterusnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Ad.2. Lokasi Kehamilan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menentukan lokasi kehamilan sangat penting, meskipun terlihat sepele. Terutama jika tes kehamilan positif, sedangkan kita tidak menemukan kantong kehamilan dalam cavum uteri, bisa ada dua kemungkinan, yang pertama adalah pasien tersebut memang hamil dan usia kehamilan masih sangat munda (diabawah 4 minggu), sehingga kantong kehamilan tidak terlihat, atau kehamilannya tidak berada dalam uterus. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Ad.3. Menentukan Tanda Kehidupan Janin<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tanda kehidupan janin dapat didiagnosis dengan melihat adanya pulsasi pada embrio, dan hal ini dapat terlihat pada usia kehamilan 5-6 minggu. Jika kita menemukan kantung kehamilan tanpa menemukan pulsasi, jangan cepat mengira itu adalah death conceptus, namun sebaiknya pasien disuruh control 1-2 minggu lagi, untuk menunggu, mungkin saja memang pulsasi belum benar-benar terlihat.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Ad.4. Menentukan Jumlah Janin<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menentukan jumlah janin dapat dilakukan mulai pada saat kantong gestasi terbentuk (usia gestasi 4-5 minggu) . Kehamilan multiple, kita menentukannya bila ditemukan adanya kantong kehamilan lebih dari satu , atau kita menemukan yolk sac yang lebih dari satu. Apabila kita menemukan pada trimester I, harus dikonfirmasi lagi pada pemeriksaan selanjutnya. Dalam memeriksa kehamilan multiple, kita harus dapat menentukan khorionitas dan amnionitas, dimana hal ini akan berhubungan dengan adanya komplikasi pada saat melahirkan. Amnionitas dapat dilihat dari jumlah amnionnya. Sedangkan khorionitas dapat dilihat dari batas / sekat antara kedua amnion, apabila batasnya memiliki ketebalan >2mm (sering disebut (lambda sign) maka kehamilan tersebut memiliki dua khorion, namun jika kurang dari 2 mm, (sering disebut T sign), makan kehamilan tersebut memiliki satu khorion.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/multipleGS.png" style="max-width: 800px;" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gambaran USG hamil kembar pada usia gestasi 5 minggu dengan dua kantung gestasi</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/multipleYS.png" style="max-width: 800px;" /><br />
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Gambaran USG hamil kembar pada usia gestasi 5 minggu dengan dua yolk sac.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/gemelli2amnion2khorion.jpg" style="max-width: 800px;" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 10pt; line-height: 115%;">Gambaran kehamilan kembar pada usia gestasi 10 minggu. Pada gambar ini, terlihat bahwa kehamilan multiple nya terdiri dari dua amnion, dan dua khorion.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Ad.5. Menentukan Usia Gestasi<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Usia gestasi dapat ditentukan dengan mengukur diameter kantong gestasi (GS), panjang kepala-bokong embrio (Crown Rump Length /CRL), dan diameter yolksac (YS). Sebelum kita membicarakan mengenai pengukuran –pengukuran tersebut, ada baiknya kita mengetahui peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada kehamilan:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i>Usia Kehamilan 4 minggu<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada kehamilan 4 minggu biasanya hanya akan terlihat kantong gestasi berdiameter 2-5mm, tertanam dalam endometrium. Yolk Sac biasanya belum dapat teridentifikasi</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/GS4minggu.jpg" style="max-width: 800px;" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i>Usia Kehamilan 5 minggu<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kantong gestasi tampak dalam cavum uteri, dikelilingi endometrium, dan berisi embrio yamg tampak seperti garis lurus menempel pada yolk sac. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada usia kehamilan ini kadang sudah dapat terlihat denyut jantung janin (pulsasi)</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/hamil5minggu.png" style="max-width: 800px;" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i>Usia Kehamilan 6 minggu<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bentuk embrio mulai berubah dari lurus menjadi sedikit fleksi, </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ductus vitellinus tampak menghubungkan embrio dengan yolk sac.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Panjang embrio berkisar 4-10mm </div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/hamil6minggu.png" style="max-width: 800px;" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i>Usia Kehamilan 8 minggu<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Embrio tampak terpisah dari yolk sac dan dihubungkan melalui ductus vitellinus, berbentuk seperti huruf “C” dengan bagian kepala tampak dominan </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mulai terlihat tonjolan ekstremitas </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
CRL berkisar 11-16mm</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sudah mulai dapat dibedakan struktur kepala dari bagian tubuh janin </div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img height="206" src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/hamil8minggu.jpg" style="max-width: 800px;" width="311" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setelah mengetahui peristiwa-peristiwa penting pada kehamilan trimester pertama diatas, kita dapat menyimpulkan kapankah kita mulai bisa mengukur kantong gestasi, yaitu pada usia kehamilan , kapan kita mulai bisa mengukur CRL, dan mengukur yolksac.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Mengukur Kantung Gestasi (Gestational Sac / GS)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Penentuan usia gestasi dengan mengukur kantong gestasi hanya dilakukan bila echo janin beluim tampak </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dilakukan pada usia kehamilan 4-6 minggu </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dapat dilihat sejak kehamilan 4 minggu via transvaginal dan 5-6 minggu via transabdominal </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pengukuran dilakukan dari tepi bagian dalam ke tepi bagian dalam </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kesalahan pengukuran sekitar 1-2 minggu </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kandung kemih pasien tidak boleh terlalu penuh karena akan mempengaruhi bentuk dan hasil pengukuran</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Gestational Sac masih relevan / akurat diukur sampai usia kehamilan 6 minggu</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img height="204" src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/mengukurGS.png" style="max-width: 800px;" width="332" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mengukur Panjang Kepala-Bokong Janin (Crown Rump Length / CRL)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dapat diukur pada usia kehamilan 8-12 minggu </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Diukur pada posisi netral (mendatar)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pengukuran diukur dari kepala sampai bokong </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Jangan sampai ekstremitas dan yolk sac ikut terukur </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tingkat kesalahan sekitar 5-7 hari </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Masih relevan diukur sampai usia gestasi 12 minggu </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<img height="266" src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/mengukurCRL.png" style="max-width: 800px;" width="312" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Mengukur diameter Yolk Sac (YS)<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Normalnya berbentuk hampir bulat seperti cincin dengan bagian tengah anekoik </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Diameter sekitar 4-6mm</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dapat diidentifikasi pada usia gestasi 6 minggu </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Diameter maximum 6mm pada usia kehamilan 10 minggu</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<img height="244" src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/mengukuryolksac.png" style="max-width: 800px;" width="302" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<b><br />
</b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<b>Ad.6. Tanda Kegagalan Kehamilan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 7.1pt; text-align: justify;">
Tanda kegagalan kehamilan dapat kita ketahui dengan melihat berbagai hal sebagai berikut:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Kejadian penting dalam trimester I tidak ditemukan </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Diameter rata-rata kantong gestasi <i><u>></u></i>10mm tanpa yolk sac</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Diameter rata-rata kantong gestasi <u>></u>18mm tanpa embrio </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">•<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Panjang CRL <u>></u> 5mm namun tak tampak pulse </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Ad.7. Penapisan Kelainan Bawaan</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kelainan congenital , sebenarnya sudah dapat diperkirakan mulai dari pemeriksaan trimester pertama. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui dalam mendiagnosis adanya kelainan congenital mayor pada janin:</div>
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Nuchal Translusensi </li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Nasal Bone</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Fokus echogenik intrakardiac </li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Echogenik bowels </li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Empat tanda di atas sudah dapat ditentukan pada penapisa trimester pertama. Dengan menjumpai salah satu dari empat tanda di atas, kemungkinan besar janin tersebut akan mengalami kelainan congenital pada saat lahirnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i>1. Nuchal Translusensi <o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pengukuran ketebalan jaringan di daerah tengkuk </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Sebagai deteksi dini kelaina kromosom (sindroma down)</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Usia gestasi 10-14 minggu </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pengukuran dilakukan tegak lurus terhadap kulit tengkuk ke arah luar sampai daerah seperti pita tipis di atas kulit </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Bila NT>3mm , maka kita curiga sindroma down </div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: center;">
<img src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/normalnuchaltranslusensi.png" style="max-width: 800px;" /><br />
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: center;">
<i>Gambar di atas menunjukkan nuchal translusensi yang masih dalam batas normal<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: center;">
<img height="293" src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/nuchaltranslusensiabnormal.png" style="max-width: 800px;" width="391" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: justify;">
<i>Gambar di atas menunjukkan penebala nuchal yang mencapai 8.3cm, Hal ini merupakan tanda bahwa adanya kelainan kromosom pada janin ini.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i>2. Nasal Bone<o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dilakukan pada kehamilan 11-14 minggu dan panjang CRL 45-84mm</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tampilan gambar diperbesar <span style="font-family: Wingdings;">à</span> tampak selurh kepala dan bagian atas thoraks </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Potongan mid sagital </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: justify;">
Pada daerah hidung harus tampak tiga buah garis hiperekhoik, garis bagian atas adalah kulit hidung, dibawahnya garis tulang hidung, dan yang ketiga adalah kelanjutan dari hidung yang berada diatas garis hidung, letaknya harus lebih tinggi</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: center;">
<img src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/normalnasalbone.png" style="max-width: 800px;" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: justify;">
<i>Gambaran hidung janin normal, di daerah hidung tampak tiga buah garis hiperekhoik, garis bagian atas adalah kulit hidung, dibawahnya garis tulang hidung, dan yang ketiga adalah kelanjutan dari hidung yang berada diatas garis hidung, yang letaknya lebih tinggi<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: center;">
<img src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/abnormalnasalbone.png" style="max-width: 800px;" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 7.1pt; text-align: justify;">
<i>Gambaran janin yang tidak memiliki tulang hidung, dimana hanya terlihat dua hiperekhoik saja.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i>3. Fokus echogenik intrakardiac <o:p></o:p></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Tampak sebagai suatu struktur yang berwarna putih terang </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Terletak pada ventrikel kiri </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Dilakukan pada usia gestasi 10-14 minggu </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pertanda kelainan kromosom </div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<img height="178" src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/focusechogenicbowel.png" style="max-width: 800px;" width="414" /><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada gambaran potongan melintang jantung (four chamber view) di atas, Nampak adanya suatu struktur yang hiperekhoik pada ruang jantung, menunjukkan adanya kelainan pada janin ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>4. Echogenik bowels<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>tampak sebagai massa usus yang tampak lebih padat dan ekhogenik (putih terang)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Pertanda kelainan kromosom</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">–<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><o:p> </o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
<img height="222" src="http://i8.photobucket.com/albums/a46/ef_med2001/efmed2001blogspot/echogenicbowel.png" style="max-width: 800px;" width="307" /><br />
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="zemanta-pixie">
<img alt="" class="zemanta-pixie-img" src="http://img.zemanta.com/pixy.gif?x-id=50d1a81b-fead-80ba-bf38-a5c6b0f5c1c9" /></div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-14907379205803885072010-12-15T15:11:00.000-08:002013-08-15T02:52:53.960-07:00PEMERIKSAAN USG OBSTETRI DASAR : Pemeriksaan Trimester II dan III<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pemeriksaan pada trimester kedua dan ketiga berbeda dengan pemeriksaan trimester pertama, pada pemeriksaan ini , janin sudah terbentuk, dimana hal-hal yang harus diperhatikan pada trimester ke II dan III adalah:<br />
<b>1.</b> <b>Keadaan Janin </b><br />
<b>2. Usia gestasi </b><br />
<b>3. Cairan Ketuban </b><br />
<b>4. Plasenta</b> <br />
<br />
<b>Ad.1. Keadaan Janin</b><br />
Yang harus diperhatikan dalam memeriksa keadaan janin adalah: <br />
• Janin hidup / mati , dengan cara kita mencari pulsasi jantung janin <br />
• Jumlah Janin , kita perhatikan apakah tunggal/multipel , jika lebih dari satu janin, harus ditentukan khorionitas dan amnionitas <span class="fullpost"> <br />
• Kelainan kongenital Mayor :lebih jelas dapat di lihat pemeriksaan USG trimester I<br />
• Presentasi dan letak janin , jika usia gestasi sudah memasuki trimester III, harus diperhatikan letak janin, apakah memanjang / melintang, oblique , dan presentasi / bagian terbawahnya, apakah presentasi kepala , atau presentasi bokong. <br />
<br />
<br />
<b>Ad.2. Usia Gestasi</b><br />
Menentukan usia gestasi pada usia gestasi trimester II dan III berbeda dengan trimester I, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:<br />
• Diameter biparietal (<i>Biparietal Diameter / BPD</i>)<br />
• Diameter Oksipito Frontalis (<i>Occipito Frontal Diameter / OFD</i>)<br />
• Lingkar Kepala (<i>Head Circumference / HC</i>)<br />
• Panjang Humerus (<i>Humerus Length / HL</i>)<br />
• Lingkar perut (<i>Abdominal Circumference / AC</i>)<br />
• Panjang Femur (<i>Femur Length / FL) </i><br />
<br />
Banyak sekali cara menentukan usia gestasi pada trimester II dan III, namun yang essensial / wajib dalam pemeriksaan adalah:<br />
<i><b>a. Diameter Biparietal (Biparietal Diameter/ BPD)</b></i><br />
Sebelum mengukur diameter biparietal , kita harus mendapatkan gambaran potongan melintang kepala, adapun syarat2nya adalah: <br />
- Gambaran seperti bola rugby<br />
– Echo garis tengah terletak simetris dari anterior ke posterior kepala dan berjalan sepanjang kepala <br />
– Kavum septum pelusidum membelah echo garis tengah pada sepertiga anterior kepala <br />
<br />
Diameter biparietal diukur dari parietal yg satu ke parietal yg lain, dari outer-inner, atau outer-outer<br />
<br />
<br />
<i><b>b. Lingkar Kepala (head circumference/ HC)</b></i><br />
Dalam mengukur lingkar kepala, cara menampilkan kepala sama dengan cara menampilkan kepala untuk mengukur BPD. Lingkar kepala diukur pada sisi luar tulang kepala (outer-outer)<br />
c. Diameter Antero-Posterior (antero-posterior diameter)<br />
Dalam mengukur diameter antero-posterior, cara menampilkan kepala sama dengan cara menampilkan kepala untuk mengukur BPD. Diameter antero-posterior diukur dengan cara mengukur jarak dari os occipital ke os frontal, diukur outer-outer.<br />
<br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndrulKGVI/AAAAAAAAAl4/U_PEWgcbvac/s1600-h/BPD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndrulKGVI/AAAAAAAAAl4/U_PEWgcbvac/s320/BPD.jpg" /></a></span></div>
<span class="fullpost"><i>Tampilan potongan melintang kepala yang baik untuk mengukur BPD, HC dan APD. Kepala berbentuk seperti bola rugby, terlihat echo garis tengah dan septum pelusidum yang memotong di sepertiga, dan terlihat thalamus.</i><br />
<br />
<i><b>d. Mengukur lingkar perut (Abdominal Circumference / AC)</b></i><br />
Sebelum mengukur lingkar perut, kita harus bisa dulu menampilkan potongan melintang perut yang benar, caranya adalah:<br />
• Ambil potongan longitudinal tubuh janin sehingga tampak gambaran vertebra, dan jantung , <br />
• setelah tampak jantung, putar transducer 90 derajat hingga tampak gambaran transversal jantung, <br />
• lalu gerakkan transducer beberapa milimeter ke inferior hingga tampak gambaran vertebra, gaster, dan vena umbilikal dalam satu bidang potong <br />
Setelah mendapatkan potongan melintang abdomen yang baik, maka dapat diukur diameter abdomen, yang diukur dari sisi luar kulit.<br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndnLRo2jI/AAAAAAAAAlY/4J6ViXZcpnQ/s1600-h/AC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndnLRo2jI/AAAAAAAAAlY/4J6ViXZcpnQ/s320/AC.jpg" /></a></span></div>
<span class="fullpost"><br />
<i>Gambar diatas adalah gambaran potongan melintang abdomen yang baik, dimana terlihat vertebrae, gaster dan vena umbilica</i>l.<br />
<br />
<i><b>e. Mengukur Panjang Femur (femur length / FL)</b></i><br />
• Pertama tentukan letak kepala <br />
• Lakukan rotasi sampai tampak vertebra sampai daerah lumbal atau sakrum <br />
• Lakukan rotasi 45 derajat ke kiri atau ke kanan untuk mencari gambaran femur yang baik <br />
• Untuk mendapatkan femur yg baik, transduser harus sejajar dengan femur.<br />
Panjang femur diukur dari ujung ke ujung<br />
<br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndszYfccI/AAAAAAAAAmA/DOunp6qMI1o/s1600-h/FL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndszYfccI/AAAAAAAAAmA/DOunp6qMI1o/s320/FL.jpg" /></a></span></div>
<span class="fullpost"><br />
<i>Gambaran diatas adalah contoh gambaran femur yang baik, dan femur sejajar transduser, panjang femur diukur dari ujung-ujung.</i><br />
<br />
<br />
<i><b>Ad.3. Pemeriksaan Cairan Amnion</b></i><br />
Pengukuran volume cairan amnion telah menjadi suatu komponen integral dari pemeriksaan kehamilan untuk melihat adanya resiko kematian janin. Hal ini didasarkan bahwa penurunan perfusi uteroplasenta dapat mengakibatkan gangguan aliran darah ginjal dari janin , menurunkan volume miksi dan menyebabkan terjadinya oligohidroamnion <br />
<br />
Pemeriksaan cairan amnion dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: pemeriksaan secara subjektif, pemeriksaan dengan <i>vertical deep single pocke</i>t, dan dengan<i> metode AFI (Amniotic Fluid Indeks</i>) yang diperkenalkan oleh Phelan.<br />
<br />
<i><b>Secara Subjektif:</b></i><br />
– Membutuhkan pengalaman yang cukup <br />
– Secara subjektif dikatakan normal bila: tampak sebagian tubuh janin melekat pada dinding uterus, dan sebagian lagi tidak menempel ,diantara tubuh janin dan dinding uterus masih terdapat cairan amnion<br />
<br />
<i><b>Secara Single Pocket</b></i><br />
1. Berdasarkan satu kuadran saja <br />
2. Diambil kantong terbesar yang terletak antara dinding uterus dan tubuh janin <br />
3. Tidak boleh ada bagian janin yang terletak di dalam area pengukuran tersebut <br />
<br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndpaU26sI/AAAAAAAAAlo/kgDaOICa-wg/s1600-h/amnion+single+pocket.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndpaU26sI/AAAAAAAAAlo/kgDaOICa-wg/s320/amnion+single+pocket.jpg" /></a></span></div>
<span class="fullpost"><br />
<i>Gambar di atas adalah contoh pengukuran secara single pocket, dimana yang diukur adalah jarak vertical terjauh antara bagian janin dan dinding uterus, dan tidak ada bagian janin yang terletak dalam area pengukuran tersebut</i><br />
<br />
Interpretasi pengukuran cairan amnion berdasarkan single pocket<br />
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
</style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span></div>
--> <br />
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 12.5pt;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasil Pengukuran<o:p></o:p></span></b></div>
</td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Interpretasi<o:p></o:p></span></b></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">>2cm , <8cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Volume cairan amnion normal<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">>8cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">polihidramnion<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8-12cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Polihidramnion ringan<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">12-16cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Polihidramnion sedang<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">>16cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Polihgidramnion berat<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">></span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1cm , <u><</u>2cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Borderline, evaluasi ulang<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><1 cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">oligohidramnion<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
</div>
<span class="fullpost"><br />
<br />
<i><b> Pengukuran Amnion dengan metode Phelan (4 kuadran / AFI)</b></i><br />
• Abdomen dibagi atas 4 kuadran<br />
• Setiap kuadran diukur indeks cairan amnionnya<br />
• Pengukuran harus tegak lurus dengan<br />
• Bidang horizontal dan tidak ada boleh ada bagian janin diantaranya<br />
<br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/Syndq1OIHiI/AAAAAAAAAlw/eLQnVj-p7lY/s1600-h/amniotic+fluid+index.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/Syndq1OIHiI/AAAAAAAAAlw/eLQnVj-p7lY/s320/amniotic+fluid+index.jpg" /></a></span></div>
<span class="fullpost"><br />
<br />
Pemeriksaan cairan amnion menurut Phelan, abdomen dibagi atas 4 kuadran, dan setiap kuadran diukur indeks cairan amnionnya<br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndovbA7sI/AAAAAAAAAlg/a_TTKhNchgs/s1600-h/amnion+probe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndovbA7sI/AAAAAAAAAlg/a_TTKhNchgs/s320/amnion+probe.jpg" /></a></span></div>
<span class="fullpost"><br />
<br />
<i> Gambar di atas menunjukkan cara meletakkan probe yang benar pada perut pasien. </i><br />
<br />
<br />
Interpretasi Pengukuran cairan amnion dengan metode AFI<br />
<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
</style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span><br />
--> <br />
<div align="center">
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 12.5pt;"><tbody>
<tr> <td style="border: 1pt solid black; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasil Pengukuran<o:p></o:p></span></b></div>
</td> <td style="border-color: black black black -moz-use-text-color; border-style: solid solid solid none; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Interpretasi<o:p></o:p></span></b></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">>2cm , <8cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Volume cairan amnion normal<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">>8cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">polihidramnion<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">8-12cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Polihidramnion ringan<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">12-16cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Polihidramnion sedang<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">>16cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Polihgidramnion berat<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">></span></u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1cm , <u><</u>2cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Borderline, evaluasi ulang<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black; border-style: none solid solid; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 184.3pt;" valign="top" width="246"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><1 cm<o:p></o:p></span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color black black -moz-use-text-color; border-style: none solid solid none; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 212.6pt;" valign="top" width="283"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">oligohidramnion<o:p></o:p></span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
</div>
<span class="fullpost"><br />
<br />
<i><b>Ad. 4. Pemeriksan Plasenta</b></i><br />
Pada pemeriksaan plasenta hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah:<br />
• Menentukan letak plasenta : untuk menentukan apakah letak plasenta normal (di fundus / corpus uteri, atau abnormal (plasenta previa/plasenta marginal/plasenta letak rendah)<br />
• Menentukan grade maturasi plasenta : untuk menentukan apakah kehamilan tersebut cukup bulan (aterm) atau tidak.<br />
• Menentukan kelainan plasenta <br />
• Menentukan adanya lilitan tali pusat <br />
<br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndvoRqG_I/AAAAAAAAAmI/dmahEFRQi3s/s1600-h/placenta+grade.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SyndvoRqG_I/AAAAAAAAAmI/dmahEFRQi3s/s320/placenta+grade.jpg" /></a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="fullpost"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/Syng1AbGMVI/AAAAAAAAAmQ/07iTn3pdGpY/s1600-h/placental+grade1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/Syng1AbGMVI/AAAAAAAAAmQ/07iTn3pdGpY/s320/placental+grade1.jpg" /></a></span></div>
<span class="fullpost"><br />
<i>Gambar di atas adalah tingkat gradasi plasenta beserta ciri-cirinya.</i></span><div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-1120565247727874532010-12-12T08:18:00.000-08:002013-08-15T02:52:53.957-07:00Hipertensi Dalam Kehamilan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Hipertensi menyebabkan gangguan sekitar 5 -10 persen dari seluruh kehamilan, dan dapat menjadi suatu komplikasi yang mematikan, yaitu pendarahan dan infeksi, yang berkontribusi besar terhadap morbiditas dan angka kematian ibu. Dengan hipertensi, sindrom preeklampsia, baik sendiri atau yang berasal dari hipertensi kronis, adalah yang paling berbahaya. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
WHO meninjau secara sistematis angka kematian ibu di seluruh dunia (Khan dan rekan, 2006), di negara-negara maju, 16 persen kematian ibu disebabkan karena hipertensi. Persentase ini lebih besar dari tiga penyebab utama lainnya: perdarahan-13 persen, aborsi-8 persen, dan sepsis-2 persen. Di Amerika Serikat pada tahun 1991-1997, Berg dan rekan (2003) melaporkan bahwa hampir 16 persen dari 3.201 kematian ibu berasal dari komplikasi hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan. Belakangan, Berg dan rekan kerja (2005) kemudian melaporkan bahwa lebih dari separuh kematian yang berkaitan dengan hipertensi dapat dicegah.Bagaimana kehamilan memperburuk hipertensi tetap belum terpecahkan meskipun telah dilakukan berbagai penelitian intensif. Memang, gangguan hipertensi tetap antara masalah yang belum terpecahkan yang paling penting dan menarik dalam kebidanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Terminologi dan Klasifikasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah Hipertensi gestasional seperti yang digunakan dalam buku <i>Williams obstetric </i>edisi terdahulu, dipilih oleh Dr Jack Pritchard untuk menggambarkan setiap onset baru hipertensi tanpa komplikasi selama kehamilan bila tidak ada bukti jelas dari sindrom preeklampsia . Sayangnya, kebingungan muncul karena banyak yang menggunakan istilah ini untuk keduanya, baik hipertensi pada kehamilan kehamilan dan preeklampsia. Pada buku william's obstetris edis 23, telah diadopsi suatu klasifikasi yang disadur dari skema Working Group of the NHBPEP—National High Blood Pressure Education Program (2000).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Diagnosis Hipertensi dalam Kehamilan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Hipertensi gestasiona</b>l: </i></div>
<ul>
<li>Didapatkan tekanan darah sistolik 140 atau diastolik 90 mm Hg untuk pertama kalinya pada kehamilan di atas 20 minggu</li>
<li>Tidak ada proteinuria</li>
<li>Tekanan darah kembali normal sebelum 12 minggu postpartum</li>
<li>Diagnosis hanya dibuat pada postpartum</li>
<li>Mungkin memiliki tanda-tanda atau gejala preeklampsia, misalnya, tidak nyaman atau trombositopenia epigastrika</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Preeklampsia </b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i> Kriteria minimum</i></div>
<ul>
<li>Didapatkan tekanan darah lebih atau sama dengan 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu</li>
<li>Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1 + Dipstick</li>
<li>Gejala menghilang setelah 12 minggu post partum.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i> Gejala yang mennambah ketepatan diagnosis</i></div>
<ul>
<li> Didapatkan peningkatan tekanan darah sampai 160/110 mm Hg atau lebih</li>
<li>Proteinuria 2.0 g/24 dijam atau urine dipstick 2+</li>
<li>Peningkatan kreatinin serum >1.2 mg/dL kecuali kalau sebelumnya sudah memiliki riwayat gangguan ginjal.</li>
<li>Trombosit < 100,000/L</li>
<li> Adanya anemia mikroangiopqti hemolisis—peningkatan LDH </li>
<li>Peningkatam serum transaminase—ALT or AST </li>
<li>Nyeri kepala yang hebat dan atau gangguan visus </li>
<li>Nyeri epigastrik persisten </li>
</ul>
<br />
<i><b>Eklampsia</b></i><br />
<ul>
<li> Adanya kejang yang timbul pada penderita preeklampsia,</li>
<li> Atau didapatkan kejang pada usia kehamilan di atas 20 minggu. </li>
</ul>
<br />
<i><b>Superimposed preeklampsia </b></i><br />
<ul>
<li>Timbulnya proteinuria 300 mg/24 jam pada wanita yang telah memiliki hipertensi kronik pada usia kehamilan di atas 20 minggu </li>
<li> Terjadi peningkatan mendadak dalam proteinuria atau tekanan darah atau trombosit <100,000 / L pada wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum gestasi 20 minggu </li>
</ul>
<br />
<i><b>Hipertensi kronik</b></i><br />
<ul>
<li> TD sebelum kehamilan 140/90 mm Hg atau terdiagnosis sebelum kehamilan 20 minggu , tidak timbul penyakit trofoblas gestasional o</li>
<li> Gejala menetap setelah 12 minggu postpartum</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Hipertensi didiagnosa secara empiris ketika didapatkan tekanan darah tepat melebihi 140 mm Hg sistolik atau diastolik 90 mm Hg. Korotkoff tahap V digunakan untuk menentukan tekanan diastolik. Sebelumnya, telah direkomendasikan bahwa peningkatan nilai incremental saat hamil sebesar 30 mmHg sistolik atau 15 mmHg diastolik tekanan digunakan sebagai kriteria diagnostik, bahkan ketika nilai-nilai mutlak berada di bawah 140/90 mm Hg. Kriteria ini tidak lagi dianjurkan karena menunjukkan bukti bahwa wanita tersebut tidak akan mengalami kehamilan yang menunjukkan gejala yang merugikan (Levine dan rekan kerja, 2000; Utara dan rekan, 1999). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dikatakan bahwa wanita yang memiliki kenaikan tekanan 30 mmHg sistolik atau diastolik 15 mmHg harus dikontrol lebih sering. Seringkali bahwa eklampsia kejang berkembang pada beberapa wanita yang tekanan darah telah di bawah 140/90 mmHg (Alexander dan rekan, 2006). Edema juga tidak lagi digunakan sebagai kriteria diagnostik karena terlalu sering terjadi pada kehamilan normal. Hipertensi Gestasional Diagnosis hipertensi dibuat pada wanita hamil yang memiliki tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih besar untuk pertama kalinya setelah trimester I, tetapi dengan proteinuria yang tidak teridentifikasi. Hampir setengah dari wanita-wanita ini kemudian mengembangkan sindrom preeklampsia, yang meliputi tanda-tanda seperti proteinuria dan trombositopenia atau gejala seperti sakit kepala atau nyeri epigastrium. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang direklasifikasi sebagai transient jika bukti untuk preeklampsia tidak muncul, dan tekanan darah kembali normal setelah 12 minggu postpartum. Proteinuria adalah penanda yang mendefinisikan sistem kebocoran endotel luas, yang menjadi ciri sindrom preeklampsia. Meskipun demikian, ketika tekanan darah meningkat drastis, sangat berbahaya untuk ibu dan janin jika kita mengabaikan peningkatan ini hanya karena proteinuria belum muncul . Seperti yang Chesley (1985) tegaskan, 10 persen dari kejang eklampsia terjadi sebelum proteinuria diidentifikasi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Preeklampsia Seperti yang dibahas sebelumnya , preeklampsia paling tepat digambarkan sebagai sindrom spesifik pada kehamilan yang dapat mempengaruhi hampir semua organ tubuh. Seperti telah dibahas, meskipun preeklampsia jauh lebih dari sekadar hipertensi kehamilan dengan proteinuria, adanya proteinuria tetap merupakan kriteria diagnostik penting yang objektif. Proteinuria didefinisikan oleh ekskresi protein urin 24 jam melebihi 300 mg, protein urin: rasio kreatinin 0,3 atau persisten 30 mg /dL (+1 Dipstick) protein dalam sampel acak urin (Lindheimer dan kolega, 2008a). Tidak ada nilai-nilai yang sakral. Konsentrasi urin sangat bervariasi pada siang hari, dan demikian juga pembacaan dipstick. Jadi, penilaian bahkan bisa menunjukkan nilai 1-2 dari spesimen urin terkonsentrasi dari wanita yang mengeluarkan protein urine >300 mg / hari. Ada kemungkinan bahwa penentuan urin spot: rasio kreatinin akan menjadi pengganti yang sesuai untuk pengukuran 24-jam.Seperti ditekankan sebelumnya, semakin parah hipertensi atau proteinuria, yang lebih pasti adalah diagnosis preeklampsia serta hasil yang merugikan ibu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pula, temuan laboratorium abnormal dalam tes kenaikan fungsi ginjal, hati, dan hematologi dapat merupakan kepastian preeklampsia. Gejala persisten dari eklampsia, seperti sakit kepala dan nyeri epigastrium, juga meningkatkan kepastian. Beberapa ahli mengatakan, beberapa wanita mungkin memiliki preeklampsia atipikal dengan semua aspek sindrom tersebut, tetapi tanpa hipertensi atau proteinuria, atau keduanya (Sibai dan Stella, 2009).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Indikator Tingkat Keparahan dari Preeklampsia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanda-tanda yang dijelaskan di atas juga digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat keparahan dari sindrom preeklampsia. Banyak yang menggunakan istilah dari <i>American College of Obstetricians and Gynecologists </i>, yaitu "ringan" dan "berat." </div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, dalam banyak klasifikasi, kriteria yang diberikan untuk diagnosis "preeklampsia berat", dan klasifikasi alternatif yang baik tersirat atau secara khusus disebut "ringan," "kurang parah," atau "nonsevere" (Alexander dan rekan, 2003; Lindheimer dan rekan kerja, 2008b).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sakit kepala atau gangguan visual seperti scotomata dapat merupakan pertanda gejala dari eklampsia. Nyeri Epigastrium atau nyeri kuadran kanan atas sering menyertai nekrosis hepatoseluler, iskemia, dan edema yang merupakan peregangan kapsul Glisson. Karakteristik nyeri ini sering disertai dengan peningkatan kadar serum transaminase hati. Trombositopenia juga karakteristik yang memburuk pada preeklampsia. Mungkin ini disebabkan oleh aktivasi platelet dan agregasi serta hemolisis microangiopatik yang diinduksi oleh vasospasme yang parah. Faktor-faktor lain menunjukkan preeklampsia berat termasuk keterlibatan ginjal atau jantung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semakin besar tanda-tanda dan gejala, semakin kecil kemungkinan gejala tersebut adalah sementara, dan semakin besar kerusakan yang akan ditunjukkan. Perbedaan antara ringan, hipertensi gestasional, atau preeklampsia berat dapat menyesatkan karena apa yang mungkin tampak ringan dapat berlanjut cepat untuk menjadi parah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Eklampsia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terjadinya kejang pada wanita dengan preeklampsia yang tidak dapat dikaitkan dengan penyebab lain disebut eklampsia. Kejang yang umum dan dapat muncul sebelum, selama, atau setelah melahirkan. Dalam penelitian terdahulu didapatkan sampai 10 persen wanita eklampsia, terutama nullipara, tidak timbul serangan hingga setelah 48 jam postpartum (Sibai, 2005). Penelitian lain telah melaporkan bahwa seperempat kejang eklampsia muncul di luar 48 jam postpartum (Chames dan rekan kerja, 2002). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengalaman dari Parkland Hospital adalah bahwa eklampsia yang muncul setelah persalinan terus terjadi dalam waktu kurang dari 10 persen dari kasus sebagaimana pernah dilaporkan lebih dari 20 tahun yang lalu (Alexander dan rekan kerja, 2006; Brown dan rekan, 1987). Ini juga adalah pengamatan dari 222 wanita dengan eklampsia selama periode 2 tahun terakhir di Belanda (Zwart dan rekan, 2008).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Superimposed Preeklampsia Pada Hipertensi Kronis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua gangguan hipertensi kronis, terlepas dari penyebabnya, merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Diagnosis hipertensi kronis yang mendasarinya didasarkan pada temuan yang tercantum di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang wanita dengan sebelumnya terdiagnosis penyakit vaskular kronis, yang terlihat untuk pertama kalinya pada 20 minggu, sering memiliki tekanan darah dalam kisaran normal. Selama trimester ketiga, namun, dapat terjadi tekanan darah kembali ke level awalnya hipertensi, sehingga sulit untuk menentukan apakah hipertensi kronis atau diinduksi oleh kehamilan. Bahkan pencarian bukti kerusakan end-organ yang sudah ada mungkin sia-sia karena banyak wanita-wanita memiliki penyakit ringan. Dengan demikian, mungkin tidak ada bukti dari hipertrofi ventrikel, perubahan pembuluh darah retina kronis, atau disfungsi ginjal ringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada beberapa wanita dengan hipertensi kronis, tekanan darah akan meningkat jauh di atas , dan ini biasanya setelah 24 minggu. Jika disertai oleh proteinuria, maka superimposed preeklampsia didiagnosis. superimposed preeklampsia umumnya dapat berkembang pada awal kehamilan dari preeklampsia "murni". Superimposed preeklampsia cenderung lebih parah dan sering disertai dengan pertumbuhan janin terhambat. Kriteria yang sama juga digunakan untuk mengetahui keparahan karakter preeklampsia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Insiden Dan Faktor Risiko</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Preeklampsia sering terjadi pada wanita muda dan nulipara, sedangkan wanita yang lebih tua memiliki risiko lebih besar untuk menderita hipertensi kronis dengan superimposed preeklampsia. Juga, kejadian ini nyata dipengaruhi oleh ras dan etnis-dan dengan demikian oleh predisposisi genetik. Faktor lainnya termasuk lingkungan, sosial ekonomi, dan bahkan pengaruh musiman (Lawlor, 2005; Palmer, 1999; Spencer, 2009).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan pertimbangan untuk perubahan-perubahan tersebut, dalam sejumlah studi di seluruh dunia ditinjau oleh Sibai dan Cunningham (2009), kejadian preeklampsia dalam rentang populasi nulipara adalah 3-10 persen. Insiden preeklampsia di multiparas juga bervariasi tetapi kurang dari itu untuk nullipara. Namun, Ananth dan Basso (2009) melaporkan bahwa risiko untuk kelahiran preterm lebih mungkin di multipara dibandingkan dengan nullipara. Faktor risiko lain terkait dengan preeklampsia termasuk obesitas, kehamilan multifetal, usia ibu lebih tua dari 35 tahun, dan etnis Afrika-Amerika (Conde-Agudelo dan Belizan, 2000; Sibai dan rekan, 1997; Walker, 2000). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hubungan antara berat badan ibu dan risiko preeklampsia sangat erat. Ini meningkat dari 4,3 persen untuk wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) > 20 kg/m2 sampai 13,3 persen pada mereka dengan BMI >35kg/m2. Pada wanita dengan kehamilan kembar dibandingkan dengan mereka yang lajang, kejadian kehamilan hipertensi adalah 13 versus 6 persen, dan kejadian preeklampsia-13 versus 5 persen, keduanya signifikan meningkat (Sibai dan rekan kerja, 2000). kejadian ini tidak terkait dengan zygositas (Maxwell dan rekan, 2001).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun merokok selama kehamilan menyebabkan berbagai hasil kehamilan yang merugikan, ironisnya, telah secara konsisten dikaitkan dengan penurunan risiko hipertensi selama kehamilan (Bainbridge dan rekan, 2005; Zhang dan rekan, 1999). Plasenta previa juga telah dilaporkan untuk mengurangi risiko gangguan hipertensi pada kehamilan (Ananth dan rekan, 1997). Pada wanita yang darah normal pada kehamilan pertama, kejadian preeklampsia pada kehamilan berikutnya lebih rendah dari yang disebutkan di atas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam analisis kohort retrospektif berdasarkan populasi, Getahun dan rekan (2007) mempelajari hampir 137.000 kehamilan kedua pada wanita tersebut. Kejadian untuk preeklampsia pada wanita putih adalah 1,8 persen dibandingkan dengan 3 persen pada wanita Afrika-Amerika. Sekali lagi, obesitas adalah faktor risiko utama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Etiopathogenesis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap teori tentang etiologi dan patogenesis preeklampsia harus menjelaskan pengamatan bahwa hipertensi gangguan kehamilan lebih mungkin untuk terjadi pada wanita yang:</div>
<ul>
<li>Terkena villi korionik untuk pertama kalinya</li>
<li>Terpapar villi korionik yang berlebihan, seperti kembar atau mola hidatidosa</li>
<li>Sudah ada penyakit ginjal atau jantung</li>
<li>Secara genetik memang cenderung menjadi hipertensi selama kehamilan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Janin bukanlah syarat bagi preeklampsia. Meskipun villi chorionic sangat penting, namun tidak perlu berada di dalam rahim. Misalnya, Worley dan rekan (2008) melaporkan insiden 30-persen pada wanita dengan kehamilan ekstrauterin melebihi kehamilan 18 minggu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terlepas dari etiologi, tingkatan peristiwa yang mengarah ke sindrom preeklampsia ditandai oleh sejumlah kelainan yang mengakibatkan kerusakan endotel vaskular dan vasospasme yang terjadi berikutnya, transudasi plasma, dan iskemik dan gejala sisa trombotik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Preeklampsia sebagai Penyakit Dua-Tahap</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengamatan bahwa jaringan antarmuka abnormal antara ibu, ayah, dan janin dapat menyebabkan preeklampsia telah menyebabkan hipotesis bahwa sindrom ini adalah gangguan dua-tahap. Dalam skenario ini, ada spektrum untuk memasukkan "preeklampsia, ibu dan plasenta" (Ness dan Roberts, 1996). Menurut Redman dan rekan (2009), tahap 1 adalah disebabkan oleh kesalahan perbaikan trofoblastik endovascular yang menyebabkan sindrom klinis tahap 2.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja ada bukti bahwa beberapa kasus preeklampsia sesuai teori ini. Hal yang penting, tahap 2 memang rentan terhadap modifikasi dengan kondisi ibu yang sudah ada sebelumnya termasuk penyakit jantung atau ginjal, diabetes, obesitas, atau mempengaruhi turun-temurun. kompartementalisasi tersebut tampaknya buatan, dan tampaknya logis bahwa ada kemungkinan besar merupakan proses yang berkesinambungan. Jadi, meskipun mungkin membantu untuk mengklasifikasikan sindrom untuk tujuan penelitian, preeklampsia secara klinis lebih realistis sebagai sebuah penyakit kontinu yang memburuk. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzsSRFWhI/AAAAAAAAAvI/H3LmCbFt-OQ/s1600/Figure+34-1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzsSRFWhI/AAAAAAAAAvI/H3LmCbFt-OQ/s320/Figure+34-1.jpg" width="250" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><b>Skematis yang menguraikan teori bahwa sindrom preeklampsia adalah gangguan "dua-tahap." Tahap 1 adalah praklinis dan ditandai dengan terjadinya plasentasi trofobalstik dengan arteri spiralis yang menyebabkan hipoksia plasenta. Tahap 2 ini disebabkan oleh pelepasan faktor plasenta ke sirkulasi ibu menyebabkan respon inflamasi sistemik dan aktivasi endotel. (Diadaptasi dari Borzychowski, 2006, dan Redman, 2009.)</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Etiologi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tulisan-tulisan yang menjelaskan eklampsia telah ditemukan pada 2200 SM (Lindheimer dan rekan, 2009), dan jumlah mekanisme-mekanisme yang mengagumkan telah diusulkan untuk menjelaskan penyebabnya. Alih-alih hanya "satu penyakit," preeklampsia tampaknya merupakan puncak dari faktor-faktor yang mungkin melibatkan sejumlah faktor ibu, plasenta, dan janin. Yang sedang dipertimbangkan termasuk penting:</div>
<ul>
<li>Implantasi plasenta dengan invasi trofoblas abnormal pembuluh rahim.</li>
<li>Imunologi maladaptive toleransi antara ibu, ayah (plasenta), dan jaringan janin</li>
<li>Ibu maladaptative pada perubahan kardiovaskular atau peradangan dari kehamilan normal</li>
<li>Faktor genetik termasuk warisan predisposisi gen serta pengaruh epigenetik</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Invasi trofoblas abnormal</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam implantasi normal, diperlihatkan pada gambar di bawah, arteriola spiral rahim mengalami renovasi luas karena diinvasi oleh trophoblasts endovascular. Sel-sel ini menggantikan sel-sel lapisan endotel dan otot pembuluh darah untuk memperbesar diameter pembuluh darah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Vena hanya diinvasi pada superfisial. Pada preeklampsia, mungkin ada invasi trofoblas yang tidak lengkap. Dengan invasi dangkal seperti itu, pembuluh desidua, tetapi tidak pembuluh miometrium, menjadi berjajar dengan trophoblasts endovascular. Arteriola miometrium tidak kehilangan lapisan endotel dan jaringan musculoelastic, dan diameter eksternal nya hanya setengah dari pembuluh darah di plasenta normal (Fisher dan rekan, 2009). Madazli dan rekan (2000) menunjukkan bahwa besarnya invasi trofoblas rusak dari arteri spiralis berkorelasi dengan keparahan gangguan hipertensi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzt3IDWTI/AAAAAAAAAvM/GOACMAlqkcY/s1600/Figure+34-2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzt3IDWTI/AAAAAAAAAvM/GOACMAlqkcY/s400/Figure+34-2.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><b>A. Implantasi normal plasenta menunjukkan proliferasi trophoblasts ekstravili dari vilus-vilus yang menahannya. Trophoblasts ini menyerang desidua dan memperpanjang ke dinding arteriola spiral untuk menggantikan endotelium dan dinding otot. Renovasi ini akan menciptakan sebuah pembuluh dengan resistensi rendah yang melebar. B. Pembatasan plasenta pada kehamilan preeklampsia atau janin-pertumbuhan menunjukkan implantasi yang cacat. Hal ini ditandai dengan invasi lengkap spiral dinding arteriolar oleh trophoblasts ekstravili dan hasil dalam sebuah pembuluh kaliber kecil dengan tahanan tinggi.</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Faktor imunologi</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa teori mengatakan adanya toleransi Ibu yang kebal terhadap antigen plasenta yang berasal dari ayah dan janin. Hilangnya toleransi ini, atau mungkin disregulasi, adalah teori lain untuk sindroma preeklampsia. Beberapa faktor-faktor ini ditunjukkan pada Tabel di bawah ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa Contoh Faktor Immunogenetic Warisan </div>
<div style="text-align: justify;">
---------------------------------------------------------------------------------------------------- </div>
<ul>
<li>Yang Dapat Mengubah Genotipe Dan Ekspresi Fenotip Di Preeklampsia</li>
<li>"Imunisasi" dari kehamilan sebelumnya</li>
<li>Mewarisi haplotype untuk HLA-A,-B,-D,-IA, II</li>
<li>Mewarisi haplotype untuk NK-sel reseptor-pembunuh-juga disebut imunoglobulin-seperti reseptor-KIR</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i> ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Mungkin berbagi gen kerentanan dengan diabetes dan hipertensi kronis</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>HLA = human leukocyte antigen; NK = natural killer.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya proses yang menunjukkan gangguan sistem imun. Sebagai contoh, risiko preeklampsia adalah dapat meningkat dalam keadaan di mana pembentukan antibodi untuk memblokir situs antigenik plasenta yang terganggu. Dalam skenario ini, kehamilan pertama akan membawa risiko yang lebih tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disregulasi toleransi mungkin juga menjelaskan peningkatan risiko ketika beban antigenik ayah meningkat, yaitu, dengan dua set kromosom ayah-dosis suatu "ganda." Sebagai contoh, wanita dengan kehamilan mola memiliki insiden tinggi preeklampsia onset dini. Juga, wanita dengan janin memiliki trisomi 13 30 - untuk insiden 40 persen dari preeklampsia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bdolah dan rekan (2006) menunjukkan bahwa wanita juga memiliki tingkat serum faktor antiangiogenic. Gen untuk satu faktor ini, sflt-1, adalah pada kromosom 13. Sebaliknya, wanita yang sebelumnya terkena antigen paternal, seperti sebelum kehamilan- dengan yang sama, tetapi tidak berbeda mitra-adalah "imunisasi" terhadap preeklampsia. Fenomena ini tidak seperti yang terlihat pada wanita dengan aborsi sebelumnya. Strickland dan rekan (1986) meneliti lebih dari 29.000 kehamilan di Parkland Hospital dan melaporkan bahwa gangguan hipertensi menurun secara bermakna, tetapi tidak banyak -22 versus 25 persen- pada wanita yang sebelumnya mengalami keguguran dibandingkan dengan nulligravidas. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Redman dan rekan (2009) baru-baru ini mengkaji kemungkinan peran maladopsi kekebalan dalam patofisiologi preeklampsia. Pada awal kehamilan yang cenderung untuk menjadi preeklampsia, trofoblas ekstravili mengekspresikan immunosuppressive human leukocyte antigen G (HLA-G). Hal ini dapat berkontribusi untuk vaskularisasi plasenta yang rusak di tahap 1. Ingatlah bahwa imunogenisitas dari Trophoblasts, selama kehamilan normal, T-helper (Th) limfosit yang diproduksi sehingga kegiatan tipe 2 meningkat dalam kaitannya dengan tipe 1-disebut tipe 2 bias (Redman dan Sargent, 2008) . </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sel Th2 meningkatkan imunitas humoral, sedangkan sel Th1 merangsang sekresi sitokin inflamasi. Dimulai pada awal trimester kedua pada wanita yang mengembangkan preeklampsia, tindakan Th1 meningkat dan perubahan rasio Th1/Th2. Kontributor untuk peningkatan reaksi inflamasi kekebalannya dimediasi dirangsang oleh mikropartikel plasenta, serta oleh adiposit (Redman dan Sargent, 2008).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Aktivasi sel endotel</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam banyak hal, perubahan inflamasi dianggap merupakan kelanjutan dari tahap 1. Perubahan yang disebabkan oleh cacat plasenta telah dibahas di atas. Sebagai respon faktor plasenta dirilis oleh perubahan iskemik atau oleh penyebab lain, serangkaian peristiwa digerakkan (Taylor dan rekan, 2009). Jadi, faktor antiangiogenic dan metabolik dan mediator inflamasi lainnya diperkirakan memprovokasi cedera sel endotel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Telah diusulkan bahwa disfungsi sel endotel ini disebabkan oleh keadaan aktif leukosit yang ekstrem dalam sirkulasi ibu (Faas, 2000; Gervasi, 2001; Redman, 1999). Secara singkat, sitokin seperti tumor nekrosis faktor-(TNF-) dan interleukin (IL) dapat memberikan kontribusi pada stres oksidatif yang terkait dengan preeklampsia. Hal ini ditandai oleh spesies oksigen reaktif dan radikal bebas yang mengarah pada pembentukan peroksida lipid yang menyebar (Manten dan rekan, 2005). Ini pada gilirannya menghasilkan radikal beracun yang sangat melukai sel-sel endotel, memodifikasi produksi nitrit oksida, dan mengganggu keseimbangan prostaglandin. Konsekuensi lainnya stress, oksidatif termasuk produksi sel makrofag lipid-sarat busa- terlihat di atherosis; aktivasi koagulasi mikrovaskuler nyata oleh trombositopenia, dan peningkatan permeabilitas kapiler nyata oleh edema dan proteinuria.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengamatan ini pada efek dari stres oksidatif pada preeklampsia telah menimbulkan meningkatnya minat dalam potensi manfaat antioksidan untuk mencegah preeklampsia. Antioksidan adalah keluarga beragam senyawa yang berfungsi untuk mencegah berlebihan dan kerusakan akibat radikal bebas berbahaya. Contoh antioksidan termasuk vitamin E (tokoferol), vitamin C (asam askorbat), dan-karoten. Suplementasi diet dengan antioksidan untuk mencegah preeklampsia sejauh ini terbukti gagal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>Faktor genetik</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Preeklampsia adalah gangguan multifaktorial poligenik. Dalam review komprehensif mereka, Ward dan Lindheimer (2009) menyebutkan insiden risiko preeklampsia adalah 20 sampai 40 persen untuk anak wanita ibu preeklampsia; 11 sampai 37 persen untuk saudara wanita preeklampsia dan 22-47 persen dalam studi kembar. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam sebuah studi oleh Nilsson dan rekan kerja (2004) yang mencakup hampir 1.200.000 Kelahiran di Swedia, mereka melaporkan komponen genetik untuk hipertensi kehamilan serta preeklampsia. Mereka juga melaporkan konkordansi 60 persen di monozigotik pasangan kembar wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kecenderungan ini kemungkinan besar turun temurun adalah hasil interaksi dari ratusan gen pewaris-baik ibu dan ayah-yang mengontrol fungsi metabolik enzimatik dan banyak sekali setiap seluruh sistem organ. Dengan demikian, manifestasi klinis pada wanita diberikan dengan sindrom preeklampsia akan menempati spektrum sebagaimana dijelaskan sebelumnya (konsep dua tahap dalam Preeklampsia sebagai Penyakit Dua-Tahap). Dalam hal ini ekspresi, fenotipik akan berbeda antara genotipe yang sama tergantung pada interaksi dengan faktor lingkungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PATOGENESIS PREEKLAMPSIA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Vasospasme</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep vasospasme diajukan oleh Volhard (1918) berdasarkan pengamatan langsung tentang pembuluh darah kecil di kuku, mata, dan conjunctivae bulbar. Ia juga menduga dari perubahan histologis terlihat dalam berbagai organ yang terkena (Hinselmann, 1924; Landesman dan rekan kerja, 1954).</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyempitan pembuluh darah menyebabkan peningkatan resistensi dan hipertensi berikutnya. Pada saat yang sama, kerusakan sel endotel menyebabkan kebocoran yang interstisial melalui darah konstituen, termasuk platelet dan fibrinogen, yang disimpan pada subendothelial. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wang dan kolega (2002) juga menunjukkan gangguan protein endothel junctional. Suzuki dan rekan kerja (2003) menjelaskan perubahan resistensi ultrastruktural di wilayah subendothelial arteri pada wanita preeklampsia. Dengan aliran darah yang berkurang karena maldistribusi, iskemia jaringan sekitarnya akan menyebabkan nekrosis, perdarahan, dan lain organ akhir gangguan karakteristik sindrom tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Aktivasi sel endotel</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama dua dekade terakhir, aktivasi sel endotel menjadi bintang dalam pemahaman kontemporer dari patogenesis preeklampsia. Dalam skema ini, faktor yang tidak diketahui - kemungkinan berasal dalam plasenta - juga dikeluarkan ke sirkulasi ibu dan memprovokasi aktivasi dan disfungsi vaskular endotelium. Sindrom klinis preeklampsia diperkirakan merupakan hasil dari perubahan sel endotel yang luas. </div>
<div style="text-align: justify;">
Selain mikropartikel, Grundmann dan rekan (2008) telah melaporkan bahwa sirkulasi sel endotel , secara signifikan meningkat empat kali lipat dalam darah perifer wanita preeklampsia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Endotelium utuh memiliki sifat antikoagulan, dan sel endotel menumpulkan respon otot polos vaskular untuk agonis dengan melepaskan oksida nitrat. Sel endotel yang rusak atau teraktivasi dapat memproduksi oksida nitrat dan mengeluarkan zat yang mempromosikan koagulasi dan meningkatkan kepekaan terhadap vasopressors (Gant dan rekan kerja, 1974). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukti lebih lanjut dari aktivasi endotel termasuk perubahan karakteristik morfologi endotel kapiler glomerulus, permeabilitas kapiler meningkat, dan konsentrasi darah tinggi zat yang terkait dengan aktivasi endotel. Kedua zat ini dapat dialihkan, dan serum dari wanita dengan preeklampsia merangsang beberapa zat dalam jumlah yang lebih besar (Myers dan rekan, 2007; Walsh, 2009).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Patofisiologi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun penyebab preeklampsia masih belum diketahui, bukti untuk manifestasinya dimulai awal kehamilan dengan perubahan patofisiologi terselubung yang mendapatkan momentum di seluruh kehamilan dan akhirnya menjadi jelas secara klinis. Hasil perubahan ini akhirnya dalam keterlibatan multi-organ dengan spektrum klinis mulai dari yang hampir tak terlihat, sampai ke salah satu kerusakan patofisiologi yang dapat mengancam kehidupan bagi ibu dan janin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti telah dibahas, ini dianggap sebagai konsekuensi dari vasospasme, disfungsi endotel, dan iskemia. Meskipun berbagai konsekuensi ibu dari sindrom preeklampsia biasanya digambarkan menurut sistem organ individu, mereka seringkali tidak banyak dan secara klinis tumpang tindih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sistem kardiovaskular</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gangguan berat fungsi jantung adalah hal yang sering terjadi pada preeklampsia atau eklampsia. Ini adalah mengenai: (1) afterload jantung meningkat disebabkan oleh hipertensi; (2) preload jantung, yang secara substansial dipengaruhi oleh hypervolemia patologis berkurang kehamilan atau iatrogenic meningkat karena cairan intravena atau kristaloid oncotic; dan (3) aktivasi endotel dengan pengeluaran darah cairan intravaskuler ke ruang ekstraselular, dan ke paru-paru . </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem kardiovaskular, selama kehamilan normal, massa ventrikel kiri bertambah, tetapi tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa perubahan struktural tambahan yang disebabkan oleh preeklampsia (Hibbard dan rekan, 2009).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Perubahan hemodinamik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyimpangan kardiovaskular pada kehamilan dengan gangguan hipertensi sifatnya bervariasi tergantung pada sejumlah faktor. Penyimpangan ini meningkat di sekitar pusat afterload dan mencakup keparahan hipertensi, adanya penyakit kronis yang mendasarinya, kehadiran preeklampsia, dan tahap dari perjalanan klinis. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ada penelitian yang mengatakan bahwa dalam beberapa wanita perubahan bahkan mungkin mendahului onset hipertensi (Bosio, 1999; De Paco, 2008; Easterling, 1990; Hibbard, 2009). Namun demikian, dengan onset klinis preeklampsia, ada pengurangan dalam output jantung mungkin disebabkan oleh resistensi perifer yang meningkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa studi dimana data diperoleh dengan menggunakan metode hemodinamik invasif. Kedua wanita hamil yang nonhypertensive dan wanita dengan preeklampsia berat yang telah normal atau dengan fungsi ventrikel hiperdinamik, seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah. Data dari wanita preeklampsia yang diperoleh dari studi hemodinamik invasif sedikit terhambat karena heterogenitas populasi dan intervensi yang signifikan yang juga dapat mengubah ukuran ini, seperti infus kristaloid substantif, agen antihipertensi, dan magnesium sulfat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Studi fungsi ventrikel pada wanita preeklampsia dari sejumlah investigasi diperlihatkan pada Gambar 34-6. Meskipun fungsi jantung adalah hiperdinamik pada semua wanita, pengisian tekanan sangat bergantung pada infus cairan intravena. Secara khusus, hidrasi agresif mengakibatkan fungsi ventrikel menjadi hiperdinamik di sebagian besar wanita. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penting, ini juga disertai dengan peningkatan tekanan kapiler paru. Dalam beberapa wanita, edema paru dapat mengembangkan fungsi ventrikel normal meskipun karena adanya kebocoran endotel-epitel alveolar yang diperparah dengan penurunan tekanan oncotic dari konsentrasi albumin serum rendah (American College of Obstetricians and Gynecologists, 2002a). Nilai-nilai fungsi jantung serupa juga telah dilaporkan sebelumnya oleh Lang dan rekan (1991) dan lebih baru-baru ini oleh Tihtonen dan rekan (2006), yang menggunakan kardiografi impedansi noninvasif</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzuqawpMI/AAAAAAAAAvQ/E9y8_nqU8Ew/s1600/Figure+34-5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzuqawpMI/AAAAAAAAAvQ/E9y8_nqU8Ew/s320/Figure+34-5.jpg" width="268" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><b>Fungsi ventrikel pada wanita hamil normal (daerah bergaris) dan pada wanita dengan eklampsia (daerah kotak) diplot pada kurva fungsi ventrikel Braunwald. nilai normal adalah dari Clark dan rekan (1989) dan orang-orang untuk eklampsia berasal dari Hankins dan rekan (1984).</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzv7UaJpI/AAAAAAAAAvU/OFgS-WT-esI/s1600/Figure+34-6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="243" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzv7UaJpI/AAAAAAAAAvU/OFgS-WT-esI/s320/Figure+34-6.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><b>Fungsi ventrikel pada wanita dengan preeklampsia-eklampsia berat diplot pada kurva fungsi ventrikel Braunwald. Tekanan wedge kapiler paru (PCWP) lebih rendah pada yang dikelola dengan restriksi cairan (daerah bergaris dalam A) dibandingkan dengan yang dikelola dengan terapi cairan agresif (daerah bergaris di B). Pada kelompok yang dikelola dengan infus cairan agresif, delapan edema paru didapatkan meskipun semua memiliki fungsi ventrikel hiperdinamik normal kecuali satu. Data untuk A adalah dari Benedetti (1980) dan Hankins (1984) dan rekan-rekan dan untuk B dari Rafferty dan Berkowitz (1980) dan Phelan dan Yurth (1982).</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan demikian, fungsi ventrikel hiperdinamik ini disebabkan tekanan wedge yang rendah dan bukan hasil pertambahan kontraktilitas miokard yang diukur sebagai indeks kerja ventrikel kiri stroke. Sebagai perbandingan, wanita yang diberikan volume cairan yang lebih besar dari umumnya telah mengisi tekanan yang melebihi normal, tetapi fungsi ventrikel mereka tetap hiperdinamik karena curah jantung meningkat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari studi ini, adalah wajar untuk menyimpulkan bahwa pemberian cairan agresif untuk wanita dengan preeklampsia berat menyebabkan peningkatan tekanan normal yang mengisi sisi kiri dan output jantung meningkat secara substansial ke tingkat supranormal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Volume Darah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Telah diketahui selama hampir 100 tahun bahwa hemokonsentrasi adalah ciri khas dari eklampsia. Zeeman dan rekan (2009a) memperluas pengamatan sebelumnya dari Pritchard dan rekan kerja (1984). Mereka menemukan bahwa pada wanita eklampsia, hypervolemia yang ditemukan di kehamilan normal hampir tidak ada, dan dalam beberapa wanita, bahkan tidak ada</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita dengan ukuran rata-rata memiliki volume darah sekitar 5.000 mL selama beberapa minggu terakhir dari kehamilan normal, dibandingkan dengan sekitar 3.500 mL saat tidak hamil</div>
<div style="text-align: justify;">
. </div>
<div style="text-align: justify;">
Pada eklampsia, semua kelebihan 1500 mL ini hilang. Hemokonsentrasi yang merupakan hasil vasokonstriksi diikuti dengan aktivasi endothel dan kebocoran plasma ke dalam ruang interstisial disebabkan karena permeabilitas meningkat. Pada wanita dengan preeklampsia, dan tergantung pada beratnya, hemokonsentrasi biasanya tidak ditandai. Wanita dengan hipertensi dalam kehamilan, tetapi tanpa preeklampsia, biasanya memiliki volume darah normal (Silver dan rekan, 1998).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzw1qBPbI/AAAAAAAAAvY/SnBnAIVk_Yc/s1600/Figure+34-7.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzw1qBPbI/AAAAAAAAAvY/SnBnAIVk_Yc/s320/Figure+34-7.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><b>Grafik bar yang membandingkan volume darah berarti tidak hamil dengan yang diperoleh pada saat persalinan dalam kelompok wanita dengan kehamilan normal, eklampsia pada kehamilan pertama mereka, dan kehamilan normal berikutnya dalam beberapa wanita yang mengalami eklampsia sebelumnya. Ekstensi di atas bar merupakan salah satu standar deviasi. Perbandingan antara nilai-nilai yang identik dengan huruf kecil, yaitu, aa, bb, cc, dd, adalah signifikan p <0,001. (Data dari Zeeman dan Cunningham, 2009)</b></i></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada wanita dengan hemokonsentrasi yang parah, dikatakan bahwa penurunan akut hematokrit merupakan tanda dari resolusi preeklampsia. Pada konsep ini, hemodilusi diikuti penyembuhan endotel dengan kembalinya cairan interstisial ke dalam ruang intravaskuler. Penting untuk mengakui bahwa penyebab substantif hematokrit ini jatuh biasanya diakibatkan kehilangan darah saat melahirkan. Ini juga mungkin sebagian hasil dari perusakan eritrosit yang meningkat. Vasospasme dan kebocoran dapat setelah melahirkan, dan saat itu endotelium mengalami perbaikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika hal ini terjadi, vasokonstriksi membalik, dan dengan meningkatnya volume darah, hematokrit biasanya jatuh. Darah dan Koagulasi Kelainan hematologi berkembang pada beberapa wanita dengan preeklampsia. Di antara mereka biasanya yang teridentifikasi adalah trombositopenia, yang setiap saat dapat menjadi begitu parah sehingga mengancam nyawa. Selain itu, tingkat beberapa faktor pembekuan plasma mungkin akan menurun, dan eritrosit mungkin menampilkan bentuk aneh dan mengalami hemolisis dalam waktu yang singkat. Trombositopenia pada eklampsia telah dijelaskan setidaknya sejak tahun 1922 oleh Stancke. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prosedur secara umum, jumlah platelet secara rutin diukur pada wanita dengan segala bentuk hipertensi dalam kehamilan. Frekuensi dan intensitas trombositopenia bervariasi dan tergantung pada tingkat keparahan dan durasi dari sindrom preeklampsia serta frekuensi dimana pengitungan trombosit yang dilakukan (Heilmann dan rekan, 2007; Hupuczi dan rekan kerja, 2007). Trombositopenia - didefinisikan dengan jumlah trombosit < 100.000 / L - menunjukkan penyakit yang berat. Secara umum, semakin rendah jumlah trombosit, semakin tinggi tingkat morbiditas ibu dan janin dan kematian (leduc dan rekan kerja, 1992). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kebanyakan kasus, persalinan sangat dianjurkan karena trombositopenia biasanya terus memburuk. Setelah melahirkan, jumlah platelet dapat terus menurun untuk hari pertama atau lebih. Kemudian biasanya meningkat secara progresif untuk mencapai tingkat normal biasanya dalam waktu 3 sampai 5 hari. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam beberapa kasus, misalnya, dengan sindrom HELLP, jumlah platelet terus turun setelah melahirkan. Pada beberapa wanita dengan jumlah trombosit tidak nadir hingga 48 sampai 72 jam, sindrom preeklampsia mungkin tidak tepat dihubungkan dengan salah satu trombotik mikroangiopatik. Kelainan trombosit lainnya Selain trombositopenia, ada perubahan trombosit segudang lain yang dijelaskan dengan sindrom preeklampsia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baru-baru ini ditinjau oleh Kenny dan asosiasi (2009) dan meliputi aktivasi platelet dengan degranulasi yang meningkat, pelepasan tromboksan A2, dan penurunan umur. Paradoksnya, dalam kebanyakan studi, agregasi platelet in vitro menurun dibandingkan dengan karakteristik peningkatan kehamilan normal (Kenny dan rekan, 2009). Ini kemungkinan disebabkan platelet yang "kelelahan" setelah di aktivasi vivo. Meskipun penyebabnya tidak diketahui, proses imunologi atau hanya deposisi trombosit pada tempat kerusakan endotel mungkin terlibat. Platelet-terikat dan peningkatan peredaran imunoglobulin platelet-yang terikat, yang menunjukkan perubahan permukaan trombosit (Samuels dan rekan, 1987). Hemolisis preeklampsia berat sering disertai dengan bukti hemolisis, yang diukur secara semiquantitatif dengan peningkatan serum laktat dehidrogenase . </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukti lain berasal dari schizocytosis, spherocytosis, dan retikulositosis dalam darah perifer (Cunningham dan asosiasi, 1985; Pritchard dan rekan, 1954, 1976). Ini merupakan hasil dari perubahan sebagian dari mikroangiopati hemolisis yang disebabkan oleh gangguan endotel dengan penghancuran trombosit dan deposisi fibrin. Cunningham dan rekan-rekan kerja (1995) menyatakan bahwa perubahan ini adalah akibat perubahan lipid serum, perubahan membran Erythrocytic, penigkatan adhesivitas, dan agregasi juga dapat memfasilitasi keadaan hiperkoagulasi (Gamzu dan rekan kerja, 2001; Grisaru dan rekan, 1997). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sindrom HELLP Selain hemolisis dan trombositopenia, juga diperkirakan bahwa tingkat serum transaminase hati meningkat yang umumnya ditemukan pada preeklampsia berat dan menunjukkan nekrosis hepatoseluler (Chesley, 1978). Weinstein (1982) menyebut kombinasi peristiwa ini sebagai sindrom HELLP, dan istilah ini sekarang dipakai di seluruh dunia. Faktor Koagulasi Perubahan kecil pada koagulasi intravaskular, dan kerusakan eritrosit, umumnya ditemukan pada preeklampsia dan khususnya eklampsia (Kenny dan rekan, 2009). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa perubahan ini meliputi peningkatan faktor konsumsi VIII, peningkatan kadar fibrinopeptides A dan B dan produk degradasi fibrin, dan penurunan tingkat III protein-antithrombin dan protein C dan S. Yang mengatakan, ada sedikit bukti bahwa kelainan secara klinis signifikan (Chesley, 1978; Pritchard dan rekan, 1984). Kadar fibrinogen plasma tidak berbeda sangat dari tingkat yang ditemukan pada kehamilan normal, dan produk-produk degradasi fibrin meningkat hanya kadang-kadang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Barron dan rekan (1999) dalam penelitiannya mendapatkan bahwa penilaian laboratorium rutin terhadap faktor koagulasi, termasuk prothrombin time, tromboplastin time dan tingkat plasma fibrinogen, tidak perlu dilakukan dalam pengelolaan gangguan hipertensi dalam kehamilan. Faktor Pembekuan lain Trombofili adalah kekurangan faktor pembekuan darah yang mengarah ke hiperkoagulabilitas. mungkin berhubungan dengan pada awal preeklampsia. Fibronektin, sebuah glikoprotein yang berhubungan dengan sel basal membran endotel vaskular, meningkat pada wanita dengan preeklampsia (Brubaker dan rekan, 1992). Pengamatan ini sesuai dengan pandangan bahwa preeklampsia menyebabkan cedera endotel pembuluh darah dengan kelainan hematologi selanjutnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perubahan cairan dan elektrolit Pada wanita dengan preeklampsia berat, volume cairan ekstraseluler, bermanifestasi sebagai edema, biasanya jauh lebih besar daripada wanita-wanita hamil normal. Mekanisme yang bertanggung jawab untuk retensi cairan patologis adalah kerusakan endotel. Selain edema dan proteinuria, para wanita ini telah mengalami penurunan tekanan plasma onkotik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penurunan ini menciptakan ketidakseimbangan penyaringan dan selanjutnya menggantikan cairan intravaskuler ke interstitium sekitarnya. Konsentrasi elektrolit tidak berbeda jauh pada wanita dengan preeklampsia dibandingkan dengan wanita hamil normal. Ini tidak mungkin terjadi jika telah ada terapi diuretik kuat, pembatasan natrium, atau administrasi air dengan oksitosin yang cukup untuk menghasilkan antidiuresis. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kejang eklampsia, ph dan konsentrasi bikarbonat serum menurun karena asidosis laktat dan kompensasi pengeluaran karbondioksida. Intensitas asidosis berkaitan dengan jumlah asam laktat yang dihasilkan dan tingkat di mana karbondioksida dihembuskan. Ginjal Selama kehamilan normal, aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus meningkat . </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan preeklampsia, diduga ada sejumlah perubahan anatomi dan patofisiologi yang reversibel. Secara klinis, perfusi ginjal dan filtrasi glomerulus berkurang. Berkurangnya filtrasi glomerular diduga akibat dari volume plasma berkurang. Sebagian besar pengurangan tersebut mungkin diakibatkan dari meningkatnya resistensi arteriol aferen ginjal yang mungkin meningkat sampai lima kali lipat (Conrad dan rekan kerja, 2009). Ada juga perubahan morfologi dicirikan oleh endotheliosis glomerulus yang menghalangi filtrasi. Hilangnya filtrasi menyebabkan nilai serum kreatinin meningkat, yaitu, 1 mg / mL, tapi kadang-kadang bahkan lebih tinggi (Lindheimer dan rekan, 2008a). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kebanyakan wanita preeklampsia, konsentrasi natrium urin terangkat. osmolalitas urin, rasio plasma kreatinin, dan ekskresi fraksional natrium juga merupakan indikasi bahwa mekanisme prerenal juga terlibat. Kirshon dan rekan kerja (1988) menggabungkan dopamin secara intravena pada wanita oliguri dengan preeklampsia, dan vasodilator ginjal ini merangsang peningkatan output urin, ekskresi fraksional natrium, dan clearance air bebas. Infus kristaloid meningkatkan tekanan pengisian ventrikel kiri, dan meskipun oliguria sementara membaik, infus yang cepat dapat menyebabkan edema paru. Terapi cairan intravena intensif tidak diindikasikan untuk wanita-wanita ini dengan oliguria, kecuali disebabkan oleh perdarahan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plasma konsentrasi asam urat biasanya meningkat pada preeklampsia. elevasi ini melebihi penurunan tingkat filtrasi glomerular dan kemungkinan juga disebabkan reabsorpsi tubular yang meningkat (Chesley dan Williams, 1945). Pada saat yang sama, preeklampsia dikaitkan dengan ekskresi kalsium urin yang berkurang yang diduga mungkin karena reabsorpsi tubular meningkat (Taufield dan rekan, 1987). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemungkinan lain adalah karena peningkatan produksi asam urat dari plasenta yang merupakan kompensasi terhadap stres oksidatif yang meningkat. Proteinuria Setidaknya beberapa derajat proteinuria akan menetapkan diagnosis preeklampsia-eklampsia. Proteinuria dapat terjadi belakangan, dan beberapa wanita eklampsia dilaporkan tidak memiliki proteinuria positif saat kejang berlangsung. Sebagai contoh, Sibai (2004) melaporkan bahwa 10 sampai 15 persen wanita dengan sindrom HELLP tidak memiliki proteinuria . Zwart dan rekan (2008) melaporkan bahwa 17 persen wanita eklampsia tidak memiliki proteinuria pada saat kejang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masalah lainnya adalah bahwa metode yang optimal dalam mengukur kadar protein urin abnormal atau albumin masih harus diteliti. Chen dan rekan kerja (2008) menunjukkan bahwa penggunaan sediaan urin tengah yang dikumpulkan dengan baik menunjukkan korelasi yang positif. Tapi penentuan kualitatif dipstick tergantung pada konsentrasi urin dan dikenal dengan hasilnya yang menunjukkan positif palsu, atau negatif palsu. Untuk spesimen kuantitatif 24 jam, standar "konsensus" nilai ambang yang digunakan adalah > 300 mg/24 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penentuan protein urin: atau rasio albumin: kreatinin dapat menggantikan pengukuran urin kuantitatif 24 jam yang rumit. (Kyle dan rekan, 2008). Dalam review sistematis baru-baru ini, Papanna dan rekan (2008) menyimpulkan bahwa protein urin acak: rasio kreatinin yang di bawah 130-150 mg/g-0.13 dengan 0,15-menunjukkan bahwa kemungkinan proteinuria melebihi 300 mg / hari adalah rendah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini menyarankan bahwa dengan nilai-nilai tengah, spesimen 24 jam dapat diukur untuk akurasi. Ada beberapa metode digunakan untuk mengukur proteinuria, dan tidak mendeteksi semua berbagai protein yang biasanya dikeluarkan. Metode yang lebih akurat meliputi pengukuran ekskresi albumin. Sekarang telah tersedia alat tes cepat yang memungkinkan pengukuran albumin urin: rasio kreatinin dalam pengaturan rawat jalan (Kyle dan rekan kerja, 2008). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, meskipun proteinuria nefrotik telah dipertimbangkan oleh sebagian besar untuk menjadi tanda dari preeklampsia berat, ini mungkin tidak berhubungan (Airoldi dan Weinstein, 2007). Dengan demikian, jumlah ekskresi protein sendiri sebagai indikator tingkat keparahan preeklampsia saat ini sedang diteliti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzyGxH4SI/AAAAAAAAAvc/gfT-6NG5AVI/s1600/Figure+34-8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzyGxH4SI/AAAAAAAAAvc/gfT-6NG5AVI/s320/Figure+34-8.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-size: x-small;"><b>Skematis yang menunjukkan endotheliosis kapiler glomerulus. Kapiler-kapiler dari glomerulus normal ditunjukkan di sebelah kiri telah kerusakan endotel yang luas, dan tangkai yang berasal dari podocytes secara luas (tanda panah) Ilustrasi di sebelah kanan adalah sebuah glomerulus dengan perubahan yang disebabkan oleh sindrom preeklampsia. Sel-sel endotel membengkak dan kerusakan mereka menyempit, begitu juga tangkai yang sekarang berbatasan satu sama lain.</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gagal Ginjal Akut </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat jarang kejadian dimana nekrosis tubular akut yang disebabkan oleh preeklamsia saja. Meskipun derajat ringan ditemui dalam beberapa kasus, gagal ginjal klinis jelas hampir selalu disebabkan oleh hipotensi hemorrhagic yang sebelumnya sudah ada. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini biasanya disebabkan oleh perdarahan obstetri berat yang tidak mendapat penggantian darah yang memadai. Drakeley dan rekan kerja (2002) mendapatkan 72 wanita preeklampsia dengan gagal ginjal. Setengah diantaranya adalah sindrom HELLP dan sepertiga adalah solusio plasenta. Haddad dan rekan (2000) melaporkan bahwa 5 persen dari 183 wanita dengan sindrom HELLP menderita gagal ginjal akut. Setengah dari ini juga memiliki solusio, dan sebagian besar menngalami perdarahan postpartum. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Hepar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perubahan hepar pada wanita dengan eklampsia yang parah telah digambarkan pada tahun 1856 oleh Virchow. Lesi yang khas banyak ditemukan adalah perdarahan periportal di daerah pinggiran hepar. Dalam studi otopsi mereka, Sheehan dan Lynch (1973) menjelaskan bahwa didapatkan infark hepar disertai perdarahan di hampir separuh dari wanita yang meninggal dengan eklampsia. Hal ini sejalan dengan laporan yang muncul selama tahun 1960-an menggambarkan peningkatan kadar serum transaminase hati. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring dengan pengamatan sebelumnya oleh Pritchard dan rekan (1954), yang menggambarkan hemolisis dan trombositopenia dengan eklampsia, Konstelasi ini yang menggambarkan kumpulan gejala hemolisis, nekrosis hepatoseluler, dan trombositopenia kemudian disebut sindrom HELLP oleh Weinstein (1985).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><b>Luas lesi anatomis seperti ditunjukkan pada gambar di bawah jarang diidentifikasi dengan biopsi hati dalam kasus-kasus fatal (Barton dan rekan, 1992).</b></i></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzzPcdrcI/AAAAAAAAAvg/HIQW8H9JLM0/s1600/Figure+34-9.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="235" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzzPcdrcI/AAAAAAAAAvg/HIQW8H9JLM0/s320/Figure+34-9.jpg" width="320" /></a></div>
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTzyGxH4SI/AAAAAAAAAvc/gfT-6NG5AVI/s1600/Figure+34-8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sudut pandang pragmatis, keterlibatan hepar pada preeklamsia mungkin secara klinis signifikan dalam beberapa situasi sebagai berikut: </div>
<ol>
<li>Gejala yang menunjukkan keterlibatan hepar, yang biasanya ditunjukkan dengan adanya nyeri epigastrik. Pada beberapa kasus, beberapa wanita juga akan mengalami peningkatan level aminotransferase (aspartat transferase atau alanin transferase), </li>
<li>Peningkatan level transaminase hepatik (AST dan ALT) dipertimbangkan sebagai marker untuk preeklampsia. Nilainya kadang melewati 500U/L, namun pernah dilaporkan mencapai lebih dari 2000U/L pada beberapa wanita. Secara umum, peningkatan serum ini biasanya disertai dengan penurunan platelet, dan biasanya akan kembali normal dalam 3 hari setelah melahirkan.</li>
<li>Perdarahan pada hepar dari area yang terkena infark dapat melebar dan membentuk hematoma hepatik. Perubahan ini dapat berlanjut mnjadi hematoma subskapular yang mudah pecah. Keadaan ini dapat dideteksi dengan menggunakan CT scan. Hematoma yang tidak ruptur lebih sering terjadi, terutama pada HELLP syndrome. </li>
<li>Accute fatty liver pada kehamilan kadang-kadang mengaburkan diagnosis pada kasus preeklampsi. Keadaan ini juga memiliki onset yang lambat pada akhir kehamilan, dan sering disertai hipertensi, pningkatan serum transaminase dan kreatinin dan trombositopenia.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kerusakan Jaringan Otak dan Sekitarnya</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada beberapa gejala klinis pada sindrom preeklampsia yang menggambarkan adanya kerusakan pada jaringan otak dan sekitarnya, diantaranya adalah:</div>
<ol>
<li> Sakit kepala dan scotomata yang diduga diakibatkan karena hiperperfusi serebrovaskular, dimana terjadi karena adanya predileksi pada lobus oksipital. Menurut Sibai (2005) dan Zwart (2008), 50 sampai 75 persen wanita mengalami sakit kepala dan 20-30 persen mengalami perubahan visus yang merupakan gejala awal untuk terjadinya kejang eklampsia</li>
<li> Kejang adalah syarat diagnostik untuk eklampsia</li>
<li> Kebutaan sangat jarang menyertai preeklampsia sendiri, namun ini sering menyertai kejang pada eklampsia pada 15% wanita. </li>
<li>Edema serebral mungkin didapatkan yang disertai dengan perubahan kesadaran menuju koma. Keadaan ini merupakan gejala yang serius yang cenderung untuk mngerah ke kematian.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penurunan Visus dan Kebutaan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Skotomata , pandangan kabur atau diplopia sering menyertai preeklampsia berat dan eklampsia. Gejala ini biasanya berkurang dengan pemberian magnesium sulfat dan penurunan tekanan darah. Kebutaan jarang terjadi, dan biasanya reversibel. Kebutaan dapat disebabkan karena lesi dari tiga area, yaitu lobus oksipital, nukleus geniculate lateral, dan retina. Pada retina, lesi nya dapat termasuk iskemik, infark dan ablasio (detachment) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTz0Pyy10I/AAAAAAAAAvk/cJ35seukB0c/s1600/Figure+34-15.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="267" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TQTz0Pyy10I/AAAAAAAAAvk/cJ35seukB0c/s320/Figure+34-15.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><i><b>Oftalmoskopi yang menunjukkan lesi opague pada retina (panah).</b></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebutaan oksipital , juga sering disebut amaurosis. Mengenai kebanyakan wanita dengan edema vasogenik pada lobus oksipital yang dapat dilihat dengan pemeriksaan CT scan. Dari 15 wanita yang dirawat di Parkland Hospital, kebutaan dapat berlangsung 4 sampai 8 jam, namun dapat pulih total pada semua kasus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ablasio retina juga dapat menyebabkan penurunan visus, meskipun biasanya unilateral dan jarang menyebabkan kebutaan total. Kadang-kadang, berdampingan dengan edema kortikal dan cacat visual yang menyertainya. Ablasio yang asimtomatik relatif umum dan ditemukan jelas dengan pemeriksaan (Saito dan Tano, 1998). Pengobatan bedah jarang diindikasikan, prognosis umumnya baik, dan visus biasanya kembali normal dalam waktu seminggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Perfusi uteroplasental</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Defek pada invasi trofoblas dan palsentasi yang terlalu erat yang menyebabkan sindrom preeklampsia dan pertumbuhan janin terhambat telah dibaas sebelumnya. Hal ini merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas yang meningkat pada penderita preeklampsia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeriksaan velositas aliran darah arteri uterina telah digunakan dalam memperkirakan aliran uteroplasenta. Adanya resisten vaskular ihitung dengan membandingkan gambaran velositas sistole dan diastol arteri. Pada plasentasi yang berlangsung sempurna, tahanan pada aliran darah arteri uterina jelas berkurang, Namun dengan plasentasi yang tidak sempurna (kegagalan invasi trofoblas) dapat ditemukan tahanan yang persisten pada aliran darah arteri uterina. Penelitian sebelumnya dilakukan dengan cara mengukur rasio velositas diastole dan sistole pada arteri uterina dan umbilikus pada preeklampsia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Matjevic danb Johnson (1999) mengukur resistensi pada arteri spiralis, dan didapatkan tahanan yang lebih tinggi pada bagian perifer dari pada central. Rata-rata tahanan pada semua wanita preeklampsia lebih tinggi dibandingkan dengan wanita normotensi. Ong dan teman-teman (2003) menggunakan magnetic resonance imaging dan tehnik lain untuk mengetahui perfusi plasenta pada arteri-arteri myometrium pada wanita dengan preeklampsia yang disertai pertumbuhan janin terhambat, mereka mendapatkan pada kedua kondisi tersebut respon arteri miometrium sangat tergantung dengan vasodilatasi endotelium. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PENCEGAHAN PREEKLAMPSIA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud pencegahan ialah upaya untuk mencegah terjadinya preeklampsia pada perempuan hamil yang mempunyai risiko terjadinya preeklampsia. Pencegahan dapat dilakukan dengan </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Nonmedikal</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Medikal</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Pencegahan dengan nonmedikal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Restriksi garam : tidak terbukti dapat mencegah terjadinya preeklampsia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Suplementasi diet yang mengandung :</div>
<ul>
<li> minyak ikan yang kaya dengan asam lemak tidak jenuh, misalnya omega-3 PUFA</li>
<li> antioksidan : vitamin C, vitamin E, -carotene, CoQ10, N-Acetylcysteine, asam lipoik.</li>
<li> elemen logam berat : seng, magnesium, kalsium.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
3. Tirah baring tidak terbukti :</div>
<ul>
<li>mencegah terjadinya preeklampsia</li>
<li>mencegah persalinan preterm</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia tirah baring masih diperlukan pada mereka yang mempunyai risiko tinggi terjadinya preeklampsia</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. Pencegahan dengan medikal</b></div>
<ol>
<li>Diuretik : tidak terbukti mencegah terjadinya preeklampsia bahkan memperberat hipovolemia</li>
<li>Anti hipertensi tidak terbukti mencegah terjadinya preeklampsia</li>
<li> Kalsium : 1500-2000 mg/hari, dapat dipakai sebagai suplemen pada risiko tinggi terjadinya preeklampsia, meskipun belum terbukti bermanfaat untuk mencegah preeklampsia.</li>
<li>Seng : 200 mg/hari</li>
<li>Magnesium 365 mg/hari</li>
<li>Obat anti trombotik : aspirin dosis rendah , rata-rata dibawah 100 mg/hari, tidak terbukti mencegah preeklampsia.</li>
<li>Obat-obat antioksidan: vitamin C, vitamin E, -carotene, CoQ10,N-Acetylcysteine asam lipoik.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA RINGAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Definisi klinik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Preeklampsia ringan adalah sindroma spesifik kehamilan dengan penurunan perfusi pada organ-organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Kriteria diagnostik</b></div>
<ul>
<li>Desakan darah : ≥ 140/90 mmHg < 160/110 mmHg. Kenaikan desakan sistolik > 30 mmHg dan kenaikan desakan diastolik ≥ 15 mmHg, tidak dimasukkan dalam kriteria diagnostik preeklampsia, tetapi perlu observasi yang cermat.</li>
<li>Proteinuria : ≥ 300 mg/24 jam jumlah urine atau dipstick : ≥ 1+</li>
<li>Edema : lokal pada tungkai tidak dimasukkan dalam kriteria diagnostik kecuali anasarka.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Pengelolaan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengelolaan preeklampsia ringan dapat secara :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Rawat jalan (ambulatoir)</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Rawat inap (hospitalisasi)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>a. Pengelolaan secara rawat jalan (ambulatoir)</i></div>
<ol>
<li>Tidak mutlak harus tirah baring, dianjurkan ambulasi sesuai keinginannya. Di Indonesia tirah baring masih diperlukan</li>
<li>Diet regular : tidak perlu diet khusus</li>
<li>Vitamin prenatal</li>
<li>Tidak perlu restriksi konsumsi garam</li>
<li>Tidak perlu pemberian diuretik, antihipertensi dan sedativum</li>
<li>Kunjungan ke rumah sakit tiap minggu</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>b. Pengelolaan secara rawat inap (hospitalisasi)</i></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Indikasi preeklampsia ringan dirawat inap (hospitalisasi)</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Hipertensi yang menetap selama > 2 minggu</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Proteinuria menetap selama > 2 minggu</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Hasil tes laboratorium yang abnormal</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Adanya gejala atau tanda 1 (satu) atau lebih preeklampsia berat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pemeriksaan dan monitoring pada ibu</div>
<ul>
<li>Pengukuran desakan darah setiap 4 jam kecuali ibu tidur</li>
<li> Pengamatan yang cermat adanya edema pada muka dan abdomen</li>
<li> Penimbangan berat badan pada waktu ibu masuk rumah sakit dan penimbangan dilakukan setiap hari</li>
<li>Pengamatan dengan cermat gejala preeklampsia dengan impending eclampsia : nyeri kepala frontal atau oksipital, gangguan visus, nyeri kuadran kanan atas ,nyeri epigastrium</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
3. Pemeriksaan laboratorium</div>
<ul>
<li>Proteinuria dengan dipstick pada waktu masuk dan sekurangnya diikuti 2 hari setelahnya</li>
<li>Hematokrit dan trombosit : 2 x seminggu</li>
<li>Tes fungsi hepar 2 x seminggu</li>
<li>Tes fungsi ginjal dengan pengukuran kreatinin serum, asam urat, dan BUN</li>
<li>Pengukuran produksi urine setiap 3 jam (tidak perlu dengan kateter tetap)</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
4. Pemeriksaan kesejahteraan janin</div>
<ul>
<li> Pengamatan gerakan janin setiap hari</li>
<li>NST 2 x seminggu</li>
<li> Profil biofisik janin, bila NST nonreaktif</li>
<li>Evaluasi pertumbuhan janin dengan USG, setiap 3-4 minggu</li>
<li>Ultrasound Doppler arteria umbilikalis, arteria uterina</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Terapi medikamentosa</div>
<ul>
<li>Pada dasarnya sama dengan terapi ambulatoar</li>
<li>Bila terdapat perbaikan gejala dan tanda-tanda preeklampsia dan umur kehamilan > 37 minggu, ibu masih perlu diobservasi selama 2-3 hari kemudian boleh dipulangkan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pengelolaan obstetrik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengelolaan obstetrik tergantung umur kehamilan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>a. Bila penderita tidak inpartu :</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1) Umur kehamilan > 37 minggu Bila tanda dan gejala tidak memburuk, kehamilan dapat dipertahankan sampai aterm.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2) Umur kehamilan > 37 minggu</div>
<ul>
<li>Kehamilan dipertahankan sampai timbul permulaan partus</li>
<li> Bila serviks matang pada taksiran tanggal persalinan dapat dipertimbangkan dilakukan induksi persalinan</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<i>b. Bila penderita sudah inpartu :</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanan persalinan dapat diikuti dengan Partograf Friedman atau Partograf WHO.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Konsultasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama dirawat di rumah sakit dilakukan konsultasi pada :</div>
<ul>
<li>Bagian penyakit mata,</li>
<li> Bagian penyakit jantung, dan</li>
<li> Bagian lain atas indikasi</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PENGELOLAAN PREEKLAMPSIA BERAT</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 3.6pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Definisi klinik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan salah satu atau lebih gejala dan tanda di bawah ini :</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 135pt; text-indent: -117pt;">
<span lang="FI">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI">Desakan darah : pasien dalam keadaan istirahat desakan sistolik ≥160 mmHg dan desakan diastolik ≥ 90 mmHg</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Proteinuria : ≥ 5 g/jumlah urine selama 24 jam <i>atau dipstick</i> : 4</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.3pt;">+</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Oliguria : produksi urine < 400-500 ml/24 jam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Kenaikan kreatinin serum</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Edema paru dan sianosis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Nyeri epigastrium dan nyeri kuad</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">ran alas kanan abdomen : disebabkan teregangnya kapsula Glisone. Nyeri dapat sebagai gejala awal ruptura hepar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Gangguan otak dan visus : perubahan kesadaran, nyeri kepala, skotomata, dan pandangan kabur.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Gangguan fungsi hepar : peningkatan alanine atau aspartate amino transferase</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">i.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Hemolisis mikroangiopatik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">j.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Trombositopenia : < 100.000 / ml<sup> </sup></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">k.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Sindroma HELLP</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">2. Pembagian preeklampsia berat</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Preeklampsia berat dapat dibagi dalam beberapa kategori :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Preeklampsia berat tanpa <i>impending</i> <i>eclampsia</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Preeklampsia berat dengan<b> </b><i>impending eclampsia</i>, dengan gejala-gejala impending :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">nyeri kepala</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">mata kabur</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 169.2pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">mual dan muntah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 169.2pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">nyeri epigastrium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">nyeri kuadran kanan atas abdomen</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">3. Pemeriksaan laboratorium</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">darah rutin, urin rutin, kimia darah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">4. </span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Dasar pengelolaan preeklampsia berat</span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt;">
<span lang="EN-US">Pada kehamilan dengan penyulit apapun pada ibunya, dilakukan pengelolaan dasar sebagai berikut :</span></div>
<ul>
<li><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Pertama adalah rencana terapi pada penyulitnya<b> : </b>yaitu terapi medikamentosa dengan pemberian obat-obatan<b> </b>untuk penyulitnya</span></li>
<li><span lang="EN-US" style="color: black;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span><span lang="EN-US">Kedua baru menentukan rencana sikap terhadap kehamilannya :<b> </b></span><span lang="EN-US" style="letter-spacing: -0.2pt;">yang </span><span lang="EN-US">tergantung pada umur kehamilan.</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<i><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Sikap terhadap kehamilannya dibagi </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">2, </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">yaitu;</span></b></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 3.6pt 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Ekspektatif ; konservatif : bila umur kehamilan < </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">37 </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">minggu, </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 3.6pt 0.0001pt 54pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">artinya : kehamilan dipertahankan selama mungkin sambil memberikan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 3.6pt 0.0001pt 54pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;"> terapi medikamentosa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 3.6pt 0.0001pt 54pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Aktif, agresif ; bila umur kehamilan ≥ </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">37 </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">minggu, </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">artinya : kehamilan diakhiri setelah mendapat terapi medikamentosa </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;"> </span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">untuk stabilisasi ibu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">5. </span></b><b><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Pemberian terapi medikamentosa</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Segera masuk rumah sakit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Tirah </span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">baring miring </span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">ke kiri secara intermiten</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IT" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Infus </span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">Ringer </span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Laktat atau </span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">Ringer </span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Destrose </span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">5 </span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">%<span style="letter-spacing: 0.1pt;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Pemberian </span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">a</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">nti </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">kejang MgSO4 sebagai pencegahan dan terapi kejang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Pemberian MgSO4 dibagi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">Loading dose</span></i><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;"> (<i>initial dose</i>) : </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">dosis awal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Maintainance </span></i><i><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;">dose</span></i><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: -0.2pt;"> : </span><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">dosis lanjutan</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Anti hipertensi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Diberikan : bila tensi ≥ </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">180/110 mmHg </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">atau </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">MAP </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">≥ </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">126</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Jenis </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">obat : Nifedipine : </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">10-20 mg oral, </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">diulangi setelah </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">30 </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">menit, maksimum </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">120 mg </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">dalam </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">24 jam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Nifedipine </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">tidak </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">dibenarkan diberikan di bawah mukusa lidah </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">(sublingual) </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">karena absorbsi </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">yang </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">terbaik adalah melalui saluran pencernaan makan.</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Desakan darah diturunkan secara bertahap :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Penurunan awal </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">25 % </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">dari desakan sistolik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Desakan darah diturunkan mencapai : - < </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">160/105 </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 21.6pt 0.0001pt 8cm; text-align: justify; text-indent: -169.2pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;"> - MAP </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">< </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">125</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Diuretikum</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Diuretikum </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">tidak </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">dibenarkan diberikan secara rutin, karena :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Memperberat penurunan perfusi plasenta</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Memperberat hipovolemia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Men</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">ingkatkan hemokonsentrasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Diuretikum </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">yang </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">diberikan hanya atas indikasi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Edema </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">paru</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Payah jantung konggestif</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Edema </span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">anasarka</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">Diet</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.4pt;">Diet diberikan secara seimbang, hindari protein dan kalori yang berlebih</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">PENGELOLAAN </span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;"> EKLAMPSIA</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; letter-spacing: 0.1pt;">1. </span></b><b><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Definisi klinik </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Eklampsia ialah preeklampsia yang disertai dengan kejang tonik-klonik disusul dengan koma.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pengelolaan eklamps</span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">ia </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dasar-dasar pengelolaan eklampsia </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Terapi suportif untuk stabilisasi pada ibu </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Selalu di ingat ABC (<i>Airway, Breathing, Circulation</i>)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pastikan jalan nafas tetap terbuka </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mengatasi dan mencegah kejang </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Koreksi hipoksemia dan acidemia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mengatasi dan mencegah penyulit khususnya hipertensi krisis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Melahirkan janin pada saat yang tepat dengan cara persalinan yang tepat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Terapi medikamentosa</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Lihat terapi medikamentosa pada preeklampsia berat : nomor IV.5.a</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Perawatan kejang</span></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tempatkan penderita diruang isolasi atau ruang khusus dengan lampu terang (tidak diperkenankan ditempatkan diruang gelap, sebab bila terjadi sianosis tidak dapat diketahui)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tempat tidur penderita harus cukup lebar, dapat diubah dalam posisi Trendelenburg, dan posisi kepala lebih tinggi</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Rendahkan kepala kebawah : diaspirasi lendir dalam orofaring guna mencegah aspirasi pneumonia</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sisipkan penyekat-lidah antara lidah dan gigi rahang atas </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Fiksasi badan harus kendor agar waktu kejang tidak terjadi faktur </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Rail tempat tidur harus dipasang dan terkunci dengan kuat</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Perawatan koma </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Derajat kedalaman koma diukur dengan “Glasgow-Coma Scale” </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Usahakan jalan nafas atas tetap terbuka </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hindari dekubitus </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Perhatikan nutrisi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Perawatan khusus yang harus berkonsultasi dengan bagian lain </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Konsultasi ke bagian lain perlu dilakukan bila terjadi penyulit sebagai berikut : </span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Edema paru</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Oliguria renal</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Diperlukannya katerisasi arteria pulmonalis</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pengelolaan eklampsia</span></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sikap dasar pengelolaan eklampsia : semua kehamilan dengan eklampsia harus diakhiri (diterminasi) tanpa memandang umur kehamilan dan keadaan janin. Berarti sikap terhadap kehamilannya adalah aktif.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Saat pengakhiran kehamilan ialah bila sudah terjadi stabilisasi (pemulihan) hemodinamika dan metabolisme ibu. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Stabilisasi dicapai selambat-lambatnya : 4-8 jam, setelah salah satu atau lebih keadaan, yaitu setelah : </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemberian obat anti kejang terakhir </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kejang terakhir </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemberian obat-obat anti hipertensi terakhir</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Penderita mulai sadar (dapat dinilai dari Glasgow-Coma-Scale yang meningkat)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Cara persalinan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bila sudah diputuskan untuk melakukan tindakan aktif terhadap kehamilannya, maka dipilih cara persalinan yang memenuhi syarat pada saat tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Perawatan pascapersalinan</span></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tetap dimonitor tanda vital</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemeriksaan laboratorium lengkap 24 jam pascapersalinan </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h1 style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;">PENGELOLAAN <span lang="SV">HIPERTENSI KRONIK DALAM KEHAMILAN</span></span></h1>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1. Definisi klinik </span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;">
<span lang="SV">Hipertensi kronik dalam kehamilan ialah hipertensi yang didapatkan sebelum kehamilan atau sebelum umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi tidak menghilang setelah 12 minggu pascapersalinan </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2. Etiologi hipertensi kronik dalam kehamilan </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Etiologi hipertensi kronik dapat dibagi menjadi :</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Primer (idiopatik) : 90 %</span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sekunder : 10%, yang berhubungan dengan penyakit ginjal, penyakit endokrin (diabetes melitus), penyakit hipertensi dan vaskular </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">3. Diagnosis</span></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Berdasarkan risiko yang mungkin timbul, maka hipertensi kronik dibagi : </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Risiko rendah : hipertensi ringan tanpa disertai kerusakan organ </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Risiko tinggi : hipertensi berat atau hipertensi ringan disertai dengan perubahan patologis, klinik maupun biologis, sebagai tanda kerusakan organ</span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kriteria risiko tinggi pada hipertensi kronik dalam kehamilan : </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hipertensi berat : </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Desakan sistolik </span><span lang="FI" style="font-family: Symbol;">³</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">160 mm Hg dan / atau </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Desakan diastolik </span><span lang="FI" style="font-family: Symbol;">³</span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> 110 mm Hg, sebelum 20 minggu kehamilan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hipertensi ringan < 20 minggu kehamilan dengan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pernah preeklampsia </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Umur ibu > 40 tahun </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hipertensi </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Symbol;">³</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> 4 tahun </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Adanya kelainan ginjal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Adanya diabetes melitus (kelas B-kelas F) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kardiomiopati </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Minum obat anti hipertensi sebelum hamil</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">4. Klasifikasi hipertensi kronik</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: medium none; margin-left: 23.4pt; width: 540px;"><tbody>
<tr> <td style="border-color: windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid none; border-width: 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Klasifikasi</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></div>
</td> <td style="border-color: windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid none; border-width: 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 131.4pt;" valign="top" width="175"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sistolik (mmHg)</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></div>
</td> <td style="border-color: windowtext -moz-use-text-color; border-style: solid none; border-width: 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 126pt;" valign="top" width="168"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Diastolik (mmHg)</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></div>
</td> </tr>
<tr> <td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 147.6pt;" valign="top" width="197"><div class="MsoNormal">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Normal</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Prehipertensi </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hipertensi derajat I Hipertensi derajat II</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 131.4pt;" valign="top" width="175"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">< 120</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">120 – 139</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">140 – 159</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: Symbol;">³</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">160</span></div>
</td> <td style="border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; border-style: none none solid; border-width: medium medium 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 126pt;" valign="top" width="168"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">< 80</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">80 – 89</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">90 – 99</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: Symbol;">³</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> 110</span></div>
</td> </tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;"> (The 7 th Report of the National Committee (JNC7)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;"> MIMs Cardiovascular Guide th. 2003-2004)</span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">5. Pengelolaan hipertensi kronik dalam kehamilan </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tujuan pengobatan hipertensi kronik dalam kehamilan ialah </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Menekan risiko pada ibu terhadap kenaikan desakan darah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Menghindari pemberian obat-obat yang membahayakan janin</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">6. Pemeriksaan laboratorium </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 35pt; text-align: justify; text-indent: -16.8pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemeriksaan (tes) klinik spesialistik :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49pt; text-align: justify; text-indent: -12.8pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">ECG</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49pt; text-align: justify; text-indent: -12.8pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Echocardiography</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49pt; text-align: justify; text-indent: -12.8pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ophtalmology</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49pt; text-align: justify; text-indent: -12.8pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">USG ginjal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. Pemeriksaan (tes) laboratorium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49pt; text-align: justify; text-indent: -12.1pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Fungsi ginjal : kreatinin serum, BUN serum, asam urat, proteinuria 24 jam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49pt; text-align: justify; text-indent: -12.1pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Fungsi hepar </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49pt; text-align: justify; text-indent: -12.1pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hematologik : Hb, hematokrit, trombosit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">7. Pemeriksaan kesejahteraan janin</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a. Ultrasonografi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.7pt; text-align: justify; text-indent: -13.7pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">USG untuk data dasar diambil dalam 18-20 minggu kehamilan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.7pt; text-align: justify; text-indent: -13.7pt;">
<span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Diulangi pada umur kehamilan 28 – 32 minggu dan d</span><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">iikuti setiap bulan </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 49.7pt; text-align: justify; text-indent: -13.7pt;">
<span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bila dicurigai IUGR di monitor dengan NST dan profil biofisik </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hipertensi kronik dalam kehamilan dengan penyulit kardiovaskular atau penyakit ginjal perlu mendapat perhatian khusus </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">8. Pengobatan medikamentosa</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Indikasi pemberian antihipertensi adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Risiko rendah hipertensi </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Ibu sehat dengan desakan diastolik menetap </span><span lang="SV" style="font-family: Symbol;">³</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">100 mmHg</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Dengan disfungsi organ dan desakan diastolik </span><span lang="SV" style="font-family: Symbol;">³</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> 90 mmHg </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Obat antihipertensi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pilihan pertama : Methyldopa : 0.5 – 3.0 g/hari, dibagi dalam 2-3 dosis</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;">
<span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pilihan kedua : Nifedipine : 30 – 120 g/hari, dalam <i>slow-release tablet</i> (Nifedipine harus diberikan peroral)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">9. Pengelolaan terhadap kehamilannya </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sikap terhadap kehamilannya pada hipertensi kronik ringan : konservatif yaitu dilahirkan sedapat mungkin pervaginam pada kehamilan aterm</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sikap terhadap kehamilannya pada hipertensi kronik berat : aktif, yaitu segera kehamilan diakhiri (diterminasi)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Anestesi : regional anestesi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">10. Hipertensi kronik dengan <i>superimposed preeclampsia</i></span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt;">
<span lang="EN-US">Pengelolaan hipertensi kronik dengan <i>superimposed preeclampsia</i> sama dengan pengelolaan preeklampsia berat </span></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 18pt; text-align: left;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0cm; text-align: left;">
<br /></div>
<div align="left" class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0cm; text-align: left;">
<br /></div>
<h1>
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="letter-spacing: 0.1pt;">PENGELOLAAN </span><span lang="SV">SINDROMA HELLP</span></span></h1>
<h1 style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">A. Definisi klinik</span></span></h1>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sindroma HELLP (H : <i>Hemolysis, </i>EL : <i>Elevated lever enzym, </i> LP : <i>Low platelets count</i>)<i> </i>ialah preeklampsia-eklampsia dengan adanya hemolisis, peningkatan enzim hepar, disfungsi hepar, dan trombositopenia</span></span></div>
<h1 style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">B. Diagnosis</span></span></h1>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tanda dan gejala yang tidak khas : </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mual</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Muntah</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Nyeri kepala</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Malaise</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kelemahan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">(semuanya ini mirip tanda dan gejala infeksi virus)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2. Tanda dan gejala preeklampsia</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hipertensi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Proteinuria</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Nyeri epigastrium</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Edema</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kenaikan asam urat</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">3. Tanda- tanda hemolisis intravaskular</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kenaikan LDH, AST dan bilirubin indirek</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Penurunan haptoglobine</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Apusan tepi : fragmentasi eritrosit</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kenaikan urobilinogen dalam urine</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="FI">4. Tanda kerusakan / disfungsi sel hepatosit hepar, </span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18pt; text-indent: 0cm;">
<span style="font-size: small;"><span lang="FI">Kenaikan ALT, AST, LDH</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">5. Trombositopenia</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Trombosit ≤ 150.000 / ml</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Semua perempuan hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas abdomen, tanpa memandang ada tidaknya tanda dan gejala preeklampsia harus dipertimbangkan sindroma <span style="letter-spacing: 0.5pt;">HELLP</span></span></span></div>
<h1 style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">C. Klasifikasi</span></span></h1>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Klasifikasi Missisippi</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kelas I : Trombosit ≤ 50.000 /ml</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 37.4pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Serum LDH ≥ 600.000 IU/ l</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 37.4pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> ASI' dan / atau ALT > 40 IU / 1</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kelas II : Trombosit ≤50.000 / ml sampai ≤100.000 / ml </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Serum LDH ≥ 600.000 IU/ 1</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">AST dan /atau ALT ≥ 40 TU / 1</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kelas III: Trombosit > 100.000 / ml sampai ≤150.000 / ml </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Serum LDH ≥600.000 IU / 1</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="PT-BR" style="font-family: "Times New Roman","serif";">AST dan / atau ALT ≥40 IU / l</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Klasifikasi Tennesse </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kelas lengkap: Trombosit < 100.000 /ml</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 29.45pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> LDH ≥ 600.000 IU/1</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 29.45pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> AST ≥ 70 IU / 1</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kelas tidak lengkap: Bila ditemukan hanya satu atau dua tanda-tanda diatas</span></span></div>
<h1 style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="FI">D. Diagnosis banding preeklampsia - sindroma HELLP</span></span></h1>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Trombotik angiopati</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kelainan konsumtif fibrinogen</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Misalnya : - <i>acute fatty liver of pregnancy</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> - hipovolemia berat / perdarahan berat </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 37.4pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> - sepsis</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Kelainan jaringan ikat : SLE</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Penyakit ginjal primer</span></span></div>
<h1 style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">E. Terapi medikamentosa</span></span></h1>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mengikuti terapi medikamentosa preeklampsia-eklampsia</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemeriksaan laboratorium untuk trombosit dan LDH tiap 12 jam</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Bila trombosit < 50.000 /ml atau adanya tanda koagulopati konsumtif, maka harus diperiksa :</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Waktu protrombin</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Waktu tromboplastin parsial </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Fibrinogen</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Pemberian <i>Dexamethasone rescue</i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Antepartum</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 17.3pt; text-align: justify; text-indent: 18.7pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Diberikan <i>double strength dexamethasone</i> (<i>double dose</i>) jika didapatkan :</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1) Trombosit < 100.000/ml atau</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2) Trombosit 100.000 - 150.000/ml pada kasus : </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Eklampsia </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hipertensi berat</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">c)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Nyeri epigastrium </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">d)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Gejala fulminan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif";">maka diberikan deksametasone 10 mg IV tiap 12 jam</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b. Postpartum</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Deksametason diberikan 10 mg 1V tiap 12 jam 2 kali, kemudian diikuti 5 mg IV tiap 12 jam, 2 kali</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif";">c. Terapi deksametasone dihentikan, bila telah terjadi :<b> </b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Perbaikan laboratorium, yaitu :</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> - Trombosit >100.000 / ml </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";"> - Penurunan LDH</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Perbaikan tanda dan gejala-gejala klinik preeklampsia-eklampsia </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">5. Dapat dipertimbangkan pemberian :</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tranfusi trombosit : bila trombosit < 50.000/ ml </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="EN-GB" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Antioksidan</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h1 style="text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">F. Sikap : pengelolaan obstetrik</span></span></h1>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="EN-US">Sikap terhadap kehamilan pada sindroma HELLP ialah aktif, yaitu kehamilan diakhiri (terminasi) tanpa memandang umur kehamilan. Persalinan dapat dilakukan pervaginam atau perabdomen.</span></span></div>
<div class="contentbody" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="contentbody" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="contentbody" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="contentbody" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="contentbody" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">SUMBER:</span></span></b></div>
<ol>
<li><b><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"></span><i>Williams Obstetrics, Twenty-Third Edition , 2010 by The McGraw-Hill Companies, Inc. </i></span></b></li>
<li><i><b><span style="font-size: small;">Danforth's Obstetrics and Gynecology, 10th Edition</span></b></i></li>
<li><h1>
<i><b><span style="font-size: small;">Gabbe: Obstetrics: Normal and Problem Pregnancies, </span></b></i><nobr><i><b><span style="font-size: small;">5th ed.</span></b></i></nobr><i><b><span style="font-size: small;"> </span></b></i></h1>
</li>
<li><h1>
<b><span style="font-size: small;"><i>Pedoman Pengelolaan Hipertensi Dalam Kehamilan di Indonesia, Edisi 2. Himpunan Kedokteran Fetomaternal . POGI 2005 </i></span></b></h1>
</li>
</ol>
</div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-54304753774745000812010-09-23T09:17:00.000-07:002013-08-15T02:52:53.998-07:00Preeklampsia Mengurangi Kemungkinan Dari Perkembangan Kanker Payudara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TJt-Ht8vkyI/AAAAAAAAAuI/gBg9nssMm1o/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TJt-Ht8vkyI/AAAAAAAAAuI/gBg9nssMm1o/s320/images.jpg" /></a><span style="font-size: large;">Preeklampsia</span> adalah sindrom tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang terjadi ketika pasokan darah di plasenta dari bayi berkurang. Kekurangan faktor rilis Darah-plasenta yang menyebabkan kenaikan tekanan darah pada ibu. Dokter harus memantau ketat para ibu dan mereka mungkin terpaksa melahirkan bayi lebih awal untuk melindungi ibu. Tekanan darah akan kembali ke tingkat normal setelah ibu melahirkan plasenta.<br />
<br />
<b>Sebuah Risiko Dengan Manfaat</b><br />
<br />
Perempuan yang pernah menderita preeklamsia tampaknya telah mengurangi insiden kanker payudara. Tapi mengapa kondisi serius mungkin memiliki efek bermanfaat lainnya belum diketahui.<br />
<br />
Anne Ginger dari Departemen Fisiologi dan Farmakologi di University of Minnesota Medical School, Duluth, MN, telah menyelidiki bagaimana faktor-faktor tertentu dilepaskan dari plasenta wanita dengan preeklampsia yang menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Ginger akan menyuguhkan temuan terbarunya pada pertemuan Experimental Biology 2010 di Anaheim, CA dari April 24-28 (lihat di sini). presentasi nya berjudul "Larutan Endoglin Menghambat Proliferasi Sel Kanker Payudara."<br />
<br />
Penelitian Dr Gingerini menggunakan model tikus dengan preeklamsia, dengan membatasi aliran darah ke plasenta tikus dengan klip. Plasenta memiliki banyak pembuluh darah, sehingga faktor yang dilepaskan selama preeklampsia berakhir dalam aliran darah. Serum - yang tersisa setelah sel disaring keluar dari darah - ini memiliki sifat anti-kanker. Sel kanker payudara dirawat dengan serum yang mengakibatkan penurunan pertumbuhan sel kanker.<br />
<br />
<b>Faktor Yang Terlibat</b><br />
<br />
Gingre melakukan studi pada dua faktor yang dilepaskan selama preeklamsia: sFlt-1 dan larutan endoglin. sFlt-1 adalah versi larut dari protein yang disebut VEGF (faktor pertumbuhan endotel vaskular), yang mengatur pertumbuhan sel. Faktor lainnya, endoglin, adalah co-reseptor untuk TGF-β (beta mengubah pertumbuhan faktor). Jalur TGF-β mengontrol pertumbuhan dan Ginger mengusulkan bahwa larutan endoglin menghambat pertumbuhan sel dengan mengurangi sinyal dari jalur ini. Sinyal TGFβ adalah faktor penting dalam pengembangan kanker payudara dan kemajuan. Menurut Ginger, pada tahap awal kanker jalur ini sering menekan pertumbuhan tumor, tetapi pada kanker lanjut itu benar-benar dapat mempromosikan perkembangan kanker.<br />
<br />
Ginger berspekulasi bahwa mungkin faktor dilepaskan selama preeklampsia mempengaruhi sel-sel batang kelenjar susu dalam beberapa cara bahwa perubahan bagaimana sel berkembang, yang dapat mempengaruhi perlindungan terhadap kanker. Tapi ia menegaskan kembali bahwa penelitian ini adalah tahap awal dan banyak yang masih belum diketahui.<br />
<br />
Dengan mempelajari pengaruh preeklampsia pada perlindungan terhadap kanker payudara, Ginger berharap untuk mengidentifikasi target-target baru yang dapat digunakan dalam pencegahan dan pengembangan terapi. "Preeklamsia bukanlah suatu kondisi yang kita inginkan dalam bentuk apapun untuk bertahan," jelas Ginger. "Kami hanya menggunakan cara yang unik untuk menemukan faktor-faktor yang akan digunakan untuk perawatan dan pengobatan kanker.<br />
Catatan<br />
<br />
Presentasi ini merupakan bagian dari konferensi Experimental Biology 2010 yang diselenggarakan pada bulan April 24-28, 2010 di Anaheim Convention Center.<br />
<br />
<i>Sumber</i><br />
<i>Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB))</i></div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-78080155336772853482010-09-10T02:30:00.000-07:002013-08-15T02:54:14.815-07:00Gejala Kehamilan Sebelum Masa Terlambat Haid<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TIqFsEec2WI/AAAAAAAAAt4/TaPgDx63YJE/s1600/young+mother.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/TIqFsEec2WI/AAAAAAAAAt4/TaPgDx63YJE/s200/young+mother.gif" width="197" /></a>Biasanya terlambat haid diambil sebagai tanda awal kehamilan. Namun, Anda dapat mengetahui tentang kehamilan Anda bahkan sebelum terlambat haid.<br />
<br />
Berikut adalah 5 tanda-tanda bahwa mulai muncul dan dengan demikian dikenal sebagai tanda-tanda awal kehamilan:<br />
<br />
<b>Peningkatan suhu tubuh basal</b><br />
Telah diteliti bahwa suhu terendah tubuh (yang terjadi saat Anda beristirahat dan juga dikenal sebagai suhu tubuh basal) mulai meningkat setelah proses ovulasi dan tetap seperti ini untuk waktu yang lama. Ovulasi adalah proses dimana telur matang membuat jalan melalui tabung fallopi untuk dibuahi oleh sperma. Proses implantasi dari sel telur ini terjadi sekitar 6-12 hari melewati satu atau satu setengah derajat kenaikan suhu tubuh basal setelah ovulasi. Ini sebenarnya merupakan gejala awal kehamilan. Hal ini dapat dilihat hanya 2 hari setelah ovulasi.<br />
<br />
<b>Pembesaran puting, nyeri payudara dan peningkatan ukuran payudara</b><br />
Lain gejala awal kehamilan adalah kelembutan dan pembengkakan pada puting dan payudara. Daerah gelap sekitar puting susu juga dikenal sebagai areola meningkat dalam ukuran dan mendapatkan lebih gelap sebagai tanda untuk menyusui. Alasan di balik perubahan ini sebenarnya karena keluarnya berbagai hormon.<br />
<br />
<b>Perasaan muntah dan mual</b><br />
Ini juga disebut "morning sickness" dan mulai terjadi sekitar minggu 6 atau bahkan lebih awal dari itu. Sekitar setengah dari wanita hamil mengalami masalah ini. Dalam hal ini, mereka memiliki perasaan mual, kadang disertai dengan muntah. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah hormon rilis dan dianggap sebagai simbol baik yang menampilkan bahwa bayi dalam kondisi baik. Jika mual disertai dengan muntah, maka anda harus menjaga diri terhidrasi yang, pada gilirannya, akan menjaga tingkat elektrolit dalam batas.<br />
<br />
<b>Masalah sembelit</b><br />
Ini juga merupakan tanda kehamilan dan terjadi sebagai akibat dari komposisi tingkat hormon progesteron. Hal ini dapat mengganggu dalam sistem pencernaan dengan memperlambat gerakan makanan dan maka dapat menyebabkan nyeri dan rasa tidak enak pada perut.<br />
<br />
<b>Kelelahan dan kelelahan</b><br />
Kelelahan berbeda dari perasaan lelah. Hal ini dapat melambangkan setiap penyakit seperti gangguan auto imun, kanker atau berbagai kondisi lain seperti kehamilan. Hal ini juga karena tingginya tingkat progesteron.<br />
Jika Anda merasa gejala-gejala ini maka anda bisa mencoba diri Anda diuji dengan tes kehamilan di rumah.<br />
<br />
<br />
<span style="background-color: white; color: white; font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">8YFTQ9HZ7N2A</span><span style="background-color: white; color: white;"> </span></div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-16645054653560873292010-02-21T07:11:00.000-08:002013-08-15T02:54:13.873-07:00mioma uteri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FLdaz6GMI/AAAAAAAAAq0/CCSG_mrMyBM/s1600-h/mioma+uteri+lokasi.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FMyEnezoI/AAAAAAAAAq8/XKmhGaCcc_g/s1600-h/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FMyEnezoI/AAAAAAAAAq8/XKmhGaCcc_g/s320/images.jpg" width="299" /></a><span style="font-size: x-large;"><b>Mioma uteri </b></span>merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya. Mioma uteri berbatas tegas, tidak berkapsul, dan berasal dari otot polos jaringan fibrous, sehingga mioma uteri dapat berkonsistensi padat jika jaringan ikatnya dominan, dan berkonsistensi lunak jika otot rahimnya yang dominan. Mioma uteri biasa juga disebut leiomioma uteri, fibroma uteri, fibroleiomioma, mioma fibroid atau mioma simpel. <br />
<br />
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan yaitu satu dari empat wanita selama masa reproduksi yang aktif. Kejadian mioma uteri sukar ditetapkan karena tidak semua mioma uteri memberikan keluhan dan memerlukan tindakan operatif. Walaupun kebanyakan mioma muncul tanpa gejala tetapi sekitar 60% ditemukan secara kebetulan pada laparatomi daerah pelvis.<br />
<br />
Mioma uteri yang tidak memberikan gejala klinik yang bermakna paling sering ditemukan pada dekade ke-4 dan ke-5 serta lebih sering pada wanita kulit hitam, dan sekitar 5-10% merupakan submukosa.<br />
<br />
Diet dan lemak tubuh juga berpengaruh terhadap resiko terjadinya myoma. Marshall (1998), Sato (1998) dan Chiaffarino menemukan bahwa resiko myoma meningkat seiring bertambahnya indeks massa tubuh dan knsumsi daging dan ham.<br />
<br />
Sebagian besar mioma uteri ditemukan pada masa reproduksi, karena diduga berhubungan dengan aktivitas estrogen. Dengan demikian mioma uteri tidak dijumpai sebelum menarke dan akan mengalami regresi setelah menopause, tetapi tidak jika mioma uteri tidak regresi setelah menopause atau bahkan bertambah besar maka kemungkinan besar mioma uteri tersebut telah mengalami degenerasi ganas menjadi sarkoma uteri. <br />
<br />
Bila ditemukan pembesaran abdomen sebelum menarke, hal itu pasti bukan mioma uteri tetapi kemungkinan besar kista ovarium dan resiko untuk mengalami keganasan sangat besar<br />
<br />
<b>Etiologi dan Patogenesis</b><br />
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga merupakan penyakit multifaktorial. Dipercayai bahwa mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom lengan 12q13-15. <br />
<br />
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor, di samping faktor predisposisi genetik, adalah estrogen, progesteron dan <i>human growth hormone</i>.<br />
<br />
<b>1. Estrogen</b><br />
<ul>
<li>Mioma uteri dijumpai setelah menarke.</li>
<li>Seringkali terdapat pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan dan terapi estrogen eksogen. </li>
<li>Mioma uteri akan mengecil pada saat menopause dan pengangkatan ovarium </li>
<li>Adanya hubungan dengan kelainan lainnya yang tergantung estrogen seperti endometriosis (50%), perubahan fibrosistik dari payudara (14,8%), adenomyosis (16,5%) dan hiperplasia endometrium (9,3%). </li>
<li>Mioma uteri banyak ditemukan bersamaan dengan anovulasi ovarium dan wanita dengan sterilitas. </li>
<li>17B hidroxydesidrogenase: enzim ini mengubah estradiol (sebuah estrogen kuat) menjadi estron (estrogen lemah). Aktivitas enzim ini berkurang pada jaringan miomatous, yang juga mempunyai jumlah reseptor estrogen yang lebih banyak daripada miometrium normal. </li>
</ul>
<b>2. Progesteron</b><br />
<ul>
<li>Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen. Progesteron menghambat pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu: mengaktifkan 17B hidroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor.</li>
</ul>
<b>3. Hormon pertumbuhan</b><br />
<ul>
<li>Level hormon pertumbuhan menurun selama kehamilan, tetapi hormon yang mempunyai struktur dan aktivitas biologik serupa yaitu HPL, terlihat pada periode ini, memberi kesan bahwa pertumbuhan yang cepat dari leiomioma selama kehamilan mingkin merupakan hasil dari aksi sinergistik antara HPL dan Estrogen </li>
</ul>
<br />
Dalam Jeffcoates Principles of Gynecology, ada beberapa faktor yang diduga kuat sebagai faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu :<br />
<br />
<ul>
<li><b>Umur</b>: mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan sekitar 10% pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini paling sering memberikan gejala klinis antara 35-45 tahun. </li>
<li><b>Paritas</b>: lebih sering terjadi pada nullipara atau pada wanirta yang relatif infertil, tetapi sampai saat ini belum diketahui apakan infertilitas menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya mioma uteri yang menyebabkan infertilitas, atau apakah kedua keadaan ini saling mempengaruhi. </li>
<li><b>Faktor ras dan genetik</b> : pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit hitam, angka kejadian mioma uteri tinggi. 14 Terlepas dari faktor ras, kejadian tumor ini tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita mioma. </li>
<li><b>Fungsi ovarium</b>: diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan pertumbuhan mioma, dimana mioma uteri muncul setelah menarke, berkembang setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah menopause.</li>
</ul>
Pemberian agonis GnRH dalam waktu lama sehingga terjadi hipoestrogenik dapat mengurangi ukuran mioma. Efek estrogen pada pertumbuhan mioma mungkin berhubungan dengan respon mediasi oleh estrogen terhadap reseptor dan faktor pertumbuhan lain.<br />
<br />
Terdapat bukti peningkatan produksi reseptor progesteron, faktor pertumbuhan epidermal dan insulin-like growth factor 1 yang distimulasi oleh estrogen. Anderson dkk, telah mendemonstrasikan munculnya gen yang distimulasi oleh estrogen lebih banyak pada mioma daripada miometrium normal dan mungkin penting pada perkembangan mioma. Namun bukti-bukti masih kurang meyakinkan karena tumor ini tidak mengalami regresi yang bermakna setelah menopause sebagaimana yang disangka. Lebih daripada itu tumor ini kadang-kadang berkembang setelah menopause bahkan setelah ooforektomi bilateral pada usia dini.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FLdaz6GMI/AAAAAAAAAq0/CCSG_mrMyBM/s1600-h/mioma+uteri+lokasi.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FLdaz6GMI/AAAAAAAAAq0/CCSG_mrMyBM/s320/mioma+uteri+lokasi.gif" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i><b>Lokasi mioma uteri pada uterus </b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="font-size: large;"><b>Klasifikasi</b></span><br />
Klasifikasi mioma dapat berdasarkan lokasi dan lapisan uterus yang terkena.<br />
<b>1. Lokasi</b><br />
<ul>
<li>Cerivical (2,6%), umumnya tumbuh ke arah vagina menyebabkan infeksi. </li>
<li>Isthmica (7,2%), lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan traktus urinarius. </li>
<li>Corporal (91%), merupakan lokasi paling lazim, dan seringkali tanpa gejala. </li>
</ul>
<b>2. Lapisan Uterus</b><br />
Mioma uteri pada daerah korpus, sesuai dengan lokasinya dibagi menjadi tiga jenis yaitu :<br />
<b> </b><br />
<b>a. Mioma Uteri Subserosa</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FK8w_nSEI/AAAAAAAAAqc/ew62eeG6O38/s1600-h/fibroid+subserosal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>
<ul>
<li>Lokasi tumor di subserosa korpus uteri dapat hanya sebagai tonjolan saja, dapat pula sebagai satu massa yang dihubungkan dengan uterus melalui tangkai. </li>
<li>Pertumbuhan ke arah lateral dapat berada di dalam ligamentum latum dan disebut sebagai mioma intraligamenter. </li>
<li>Mioma yang cukup besar akan mengisi rongga peritoneal sebagai suatu massa. Perlengketan dengan usus, omentum atau mesenterium di sekitarnya menyebabkan sistem peredaran darah diambil alih dari tangkai ke omentum. Akibatnya tangkai makin mengecil dan terputus, sehingga mioma akan terlepas dari uterus sebagai massa tumor yang bebas dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini dikenal sebagai jenis parasitik. </li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FK8w_nSEI/AAAAAAAAAqc/ew62eeG6O38/s1600-h/fibroid+subserosal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FK8w_nSEI/AAAAAAAAAqc/ew62eeG6O38/s320/fibroid+subserosal.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b>Gambaran USG mioma subserous, tampak gambaran </b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b>massa hipoekhoik yang menonjol ke luar dinding uterus</b></i></div>
<br />
<br />
<b>b. Mioma Uteri Intramural</b><br />
<ul>
<li>Disebut juga sebagai mioma intraepitelial. Biasanya multipel apabila masih kecil tidak merubah bentuk uterus, tetapi bila besar akan menyebabkan uterus berbenjol-benjol, uterus bertambah besar dan berubah bentuknya. </li>
<li>Mioma sering tidak memberikan gejala klinis yang berarti kecuali rasa tidak enak karena adanya massa tumor di daerah perut sebelah bawah. </li>
<li>Kadang kala tumor tumbuh sebagai mioma subserosa dan kadang-kadang sebagai mioma submukosa. Di dalam otot rahim dapat besar, padat (jaringan ikat dominan), lunak (jaringan otot rahim dominan).</li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FLZTQdrII/AAAAAAAAAqs/j18eZMECvE0/s1600-h/mioma+intramural.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FLZTQdrII/AAAAAAAAAqs/j18eZMECvE0/s320/mioma+intramural.jpg" /></a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><b>Gambaran USG mioma intramural, tampak gambaran </b></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><b>massa hipoekhoik yang berada di dalam dinding uterus</b></i></div>
<br />
<br />
<b>c. Mioma Uteri Submukosa</b><br />
<ul>
<li>Terletak di bawah endometrium. Dapat pula bertangkai maupun tidak. Mioma bertangkai dapat menonjol melalui kanalis servikalis, dan pada keadaan ini mudah terjadi torsi atau infeksi. Tumor ini memperluas permukaan ruangan rahim.</li>
<li>Dari sudut klinik mioma uteri submukosa mempunyai arti yang lebih penting dibandingkan dengan jenis yang lain. Pada mioma uteri subserosa ataupun intramural walaupun ditemukan cukup besar tetapi sering kali memberikan keluhan yang tidak berarti. </li>
<li>Sebaliknya pada jenis submukosa walaupun hanya kecil selalu memberikan keluhan perdarahan melalui vagina. Perdarahan sulit untuk dihentikan sehingga sebagai terapinya dilakukan histerektomi. </li>
</ul>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FK8w_nSEI/AAAAAAAAAqc/ew62eeG6O38/s1600-h/fibroid+subserosal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a><a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FLXxqsVUI/AAAAAAAAAqk/M8FpIIAvi8s/s1600-h/mioma+submukosa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FLXxqsVUI/AAAAAAAAAqk/M8FpIIAvi8s/s320/mioma+submukosa.jpg" /></a> </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><b>Gambaran USG mioma submukosa, tampak gambaran </b></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><b> </b></i><i><b>massa hipoekhoik yang menekan endometrial line</b></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S4FMyEnezoI/AAAAAAAAAq8/XKmhGaCcc_g/s1600-h/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>
<br />
Secara makroskopis terlihat uterus berbenjol-benjol dengan permukaan halus. Pada potongan, tampak tumor berwarna putih dengan struktur mirip potongan daging ikan. Tumor berbatas tegas dan berbeda dengan miometrium yang sehat, sehingga tumor mudah dilepaskan. Konsistensi kenyal, bila terjadi degenerasi kistik maka konsistensi menjadi lunak. Bila terjadi kalsifikasi maka konsistensi menjadi keras.<br />
<br />
Secara histologik tumor ditandai oleh gambaran kelompok otot polos yang membentuk pusaran, meniru gambaran kelompok sel otot polos miometrium. Fokus fibrosis, kalsifikasi, nekrosis iskemik dari sel yang mati. Setelah menopause, sel-sel otot polos cenderung mengalami atrofi, ada kalanya diganti oleh jaringan ikat.<br />
<br />
<br />
Pada mioma uteri dapat terjadi perubahan sekunder yang sebagian besar bersifat degenerasi. Hal ini oleh karena berkurangnya pemberian darah pada sarang mioma. Perubahan ini terjadi secara sekunder dari atropi postmenopausal, infeksi, perubahan dalam sirkulasi atau transformasi maligna.<br />
<br />
<b>a. Atrofi </b><br />
Setelah menopause dan rangsangan estrogen hilang.<br />
<br />
<b>b. Degenerasi hialin</b> (merupakan perubahan degeneratif yang paling umum ditemukan): <br />
<ul>
<li> Jaringan ikat bertambah </li>
<li> Berwarna putih dan keras </li>
<li> Disebut “mioma durum”</li>
<li> Degenerasi kistik : </li>
<li> Bagian tengah dengan degenerasi hialin mencair </li>
<li> Menjadi poket kistik</li>
</ul>
<b>c. Degenerasi membatu (calcareous degeneration) </b><br />
<ul>
<li>Terdapat timbunan kalsium pada mioma uteri. </li>
<li>Padat dan keras </li>
<li>Berwarna putih</li>
</ul>
<b>d. Red degeneration (carneous degeneration) </b><br />
<ul>
<li>Terjadi palings sering pada masa kehamilan. </li>
<li>Estrogen merangsang tumbuh kembang mioma. </li>
<li>Aliran darah tidak seimbang (edema sekitar tungkai dan tekanan hamil). </li>
<li>Terjadi kekurangan darah menimbulkan nekrosis, pembentukan trombus, bendungan darah dalam mioma, warna merah (hemosiderosis/hemofusin). </li>
<li>Proses ini biasanya disertai nyeri, tetapi dapat hilang sendiri. Komplikasi lain yang jarang ditemukan meliputi: kelahiran preterm, ruptur tumor dengan perdarahan peritoneal, shock dan bahkan mencetuskan DIC.</li>
</ul>
<b>e. Degenerasi Mukoid</b><br />
<ul>
<li>Daerah hyaline digantikan oleh bahan gelatinosa yang lembut. Biasanya terjadi pada tumor yang besar, dengan aliran arterial yang terganggu.</li>
</ul>
<b>d. Degenerasi Lemak</b><br />
<ul>
<li>Lemak ditemukan di dalam serat otot polos.</li>
</ul>
<b>Degenerasi sarkomatous (transformasi maligna)</b><br />
<ul>
<li>Terjadi pada kurang dari 1% mioma. Kontroversi yang ada saat ini adalah apakah hal ini mewakili sebuah perubahan degeneratif ataukah sebuah neoplasma spontan. </li>
<li>Leiomyosarkoma merupakan sebuah tumor ganas yang jarang terdiri dari sel-sel yang mempunyai diferensiasi otot polos. </li>
</ul>
<b>Gambaran Klinik</b><br />
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-apa dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu tumor dalam uterus.<br />
<br />
<b>Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik meliputi :</b><br />
<ol>
<li>Besarnya mioma uteri. </li>
<li>Lokalisasi mioma uteri. </li>
<li>Perubahan-perubahan pada mioma uteri.</li>
</ol>
Gejala klinik terjadi hanya pada sekitar 35 % – 50% dari pasien yang terkena. Adapun gejala klinik yang dapat timbul pada mioma uteri:<br />
<b>a. Perdarahan abnormal</b><br />
<ul>
<li>Merupakan gejala klinik yang sering ditemukan (30%). Bentuk perdarahan yang ditemukan berupa: menoragi, metroragi, dan hipermenorrhea. </li>
<li>Perdarahan dapat menyebabkan anemia defisiensi Fe. </li>
<li>Perdarahan abnormal ini dapat dijelaskan oleh karena bertambahnya area permukaaan dari endometrium yang menyebabkan gangguan kontraksi otot rahim, distorsi dan kongesti dari pembuluh darah di sekitarnya dan ulserasi dari lapisan endometrium. </li>
</ul>
<b>b. Penekanan rahim yang membesar </b><br />
<ul>
<li>Terasa berat di abdomen bagian bawah. </li>
</ul>
<b>c. Gejala traktus urinarius</b><br />
<ul>
<li>urine frequency, </li>
<li>retensi urine, </li>
<li>obstruksi ureter dan hidronefrosis. </li>
</ul>
<b>d.</b><b> Gejala intestinal</b>:<br />
<ul>
<li>konstipasi obstruksi intestinal. </li>
</ul>
<b>e. Terasa nyeri karena tertekannya saraf.</b><br />
<ul>
<li>Nyeri, dapat disebabkan oleh Penekanan saraf, Torsi bertangkai, Submukosa mioma terlahir. </li>
</ul>
<br />
<b>Infeksi pada mioma</b><br />
<b>Infertilitas</b>, akibat penekanan saluran tuba oleh mioma yang berlokasi di cornu. Perdarahan kontinyu pada pasien dengan mioma submukosa dapat menghalangi implantasi. Terdapat peningkatan insiden aborsi dan kelahiran prematur pada pasien dengan mioma intramural dan submukosa.<br />
<br />
<b>Kongesti vena</b>, disebabkan oleh kompresi tumor yang menyebabkan edema ekstremitas bawah, hemorrhoid, nyeri dan dyspareunia.<br />
<br />
<b>Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan.</b><br />
<b>1. Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses saling mempengaruhi :</b><br />
<ul>
<li>Kehamilan dapat mengalami keguguran. </li>
<li>Persalinan prematuritas. </li>
<li>Gangguan proses persalinan. </li>
<li>Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infentiritas. </li>
<li>Pada kala III dapat terjadi gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan.</li>
<li>Biasanya mioma akan mengalami involusi yang nyata setelah kelahiran.</li>
</ul>
<br />
<br />
<b>Diagnosis</b><br />
Diagnosis mima uteri ditegakkan berdasarkan: <br />
<b>1. Anamnesis </b><br />
<ul>
<li>Timbul benjolan di perut bagian bawah dalam waktu yang relatif lama. </li>
<li>Kadang-kadang disertai gangguan haid, buang air kecil atau buang air besar. </li>
<li>Nyeri perut bila terinfeksi, terpuntir, pecah.</li>
</ul>
<b>2. Pemeriksaan fisik </b><br />
<ul>
<li>Palpasi abdomen didapatkan tumor di abdomen bagian bawah. </li>
<li>Pemeriksaan ginekologik dengan pemeriksaan bimanual didapatkan tumor tersebut menyatu dengan rahim atau mengisi kavum Douglasi. </li>
<li>Konsistensi padat, kenyal, mobil, permukaan tumor umumnya rata.</li>
</ul>
<b>Gejala klinis </b><br />
<ul>
<li>Adanya rasa penuh pada perut bagian bawah dan tanda massa yang padat kenyal. </li>
<li>Adanya perdarahan abnormal. </li>
<li>Nyeri, terutama saat menstruasi. </li>
<li>Infertilitas dan abortus.</li>
</ul>
<b>Pemeriksaan luar</b><br />
<ul>
<li>Teraba massa tumor pada abdomen bagian bawah serta pergerakan tumor dapat terbatas atau bebas. </li>
<li>Pemeriksaan dalam</li>
<li>Teraba tumor yang berasal dari rahim dan pergerakan tumor dapat terbatas atau bebas dan ini biasanya ditemukan secara kebetulan. </li>
</ul>
<b>Pemeriksaan penunjang </b><br />
<ul>
<li>USG, untuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan endometriium dan keadaan adnexa dalam rongga pelvis. </li>
<li>Mioma juga dapat dideteksi dengan CT scan ataupun MRI, tetapi kedua pemeriksaan itu lebih mahal dan tidak memvisualisasi uterus sebaik USG. Untungnya, leiomiosarkoma sangat jarang karena USG tidak dapat membedakannya dengan mioma dan konfirmasinya membutuhkan diagnosa jaringan. </li>
<li>Dalam sebagian besar kasus, mioma mudah dikenali karena pola gemanya pada beberapa bidang tidak hanya menyerupai tetapi juga bergabung dengan uterus; lebih lanjut uterus membesar dan berbentuk tak teratur. </li>
<li>Foto BNO/IVP pemeriksaan ini penting untuk menilai massa di rongga pelvis serta menilai fungsi ginjal dan perjalanan ureter.</li>
<li>Histerografi dan histeroskopi untuk menilai pasien mioma submukosa disertai dengan infertilitas.</li>
<li>Laparaskopi untuk mengevaluasi massa pada pelvis. </li>
</ul>
<br />
<b>Komplikasi </b><br />
<ul>
<li>Perdarahan sampai terjadi anemia. </li>
<li>Torsi tangkai mioma dari : mioma uteri subserosa dan mioma uteri submukosa.</li>
<li>Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan infeksi. </li>
</ul>
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Pengaruh timbal balik mioma dan kehamilan. </b></span><br />
<b>Pengaruh mioma terhadap kehamilan. </b><br />
<ul>
<li>Infertilitas. </li>
<li>Abortus. </li>
<li>Persalinan prematuritas dan kelainan letak. </li>
<li>Inersia uteri. </li>
<li>Gangguan jalan persalinan. </li>
<li>Perdarahan post partum. </li>
<li>Retensi plasenta.</li>
</ul>
<b>Pengaruh kehamilan terhadap mioma uteri </b><br />
<ul>
<li>Mioma cepat membesar karena rangsangan estrogen. </li>
<li>Kemungkinan torsi mioma uteri bertangkai. 2,3,8,9,10</li>
<li>Diagnosis Banding </li>
<li>Tumor solid ovarium. </li>
<li>Uterus gravid. </li>
<li>Kelainan bawaan rahim. </li>
<li>Endometriosis, adenomiosis. </li>
<li>Perdarahan uterus disfungsional. </li>
</ul>
<b>Penanganan</b><br />
Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, paritas, lokasi, dan ukuran tumor, dan terbagi atas : <br />
<b>1. Penanganan konservatif</b>, bila : mioma yang kecil pada pra dan post menopause tanpa gejala. <br />
Cara penanganan konservatif sebagai berikut :<br />
<ul>
<li>Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan.</li>
<li>Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC.</li>
<li>Pemberian zat besi.</li>
<li>Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari 1-3 menstruasi setiap minggu sebanyak tiga kali. Obat ini mengakibatkan pengerutan tumor dan menghilangkan gejala. Obat ini menekan sekresi gonadotropin dan menciptakan keadaan hipoestrogenik yang serupa yang ditemukan pada periode postmenopause. Efek maksimum dalam mengurangi ukuran tumor diobservasi dalam 12 minggu. </li>
<li>Terapi agonis GnRH ini dapat pula diberikan sebelum pembedahan, karena memberikan beberapa keuntungan: mengurangi hilangnya darah selama pembedahan, dan dapat mengurangi kebutuhan akan transfusi darah. </li>
<li>Baru-baru ini, progestin dan antipprogestin dilaporkan mempunyai efek terapeutik. Kehadiran tumor dapat ditekan atau diperlambat dengan pemberian progestin dan levonorgestrol intrauterin.</li>
</ul>
<b>2. Penanganan operatif</b>, bila : <br />
<ul>
<li>Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu.</li>
<li>Pertumbuhan tumor cepat.</li>
<li>Mioma subserosa bertangkai dan torsi.</li>
<li>Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.</li>
<li>Hipermenorea pada mioma submukosa.</li>
<li>Penekanan pada organ sekitarnya. </li>
</ul>
<br />
<br />
<b>Jenis operasi yang dilakukan dapat berupa</b> :<br />
<br />
<b>a) Enukleasi Mioma</b><br />
Dilakukan pada penderita infertil atau yang masih menginginkan anak atau mempertahankan uterus demi kelangsungan fertilitas. Sejauh ini tampaknya aman, efektif, dan masih menjadi pilihan terbaik. Enukleasi sebaiknya tidak dilakukan bila ada kemungkinan terjadinya karsinoma endometrium atau sarkoma uterus, juga dihindari pada masa kehamilan. Tindakan ini seharusnya dibatasi pada tumor dengan tangkai dan jelas yang dengan mudah dapat dijepit dan diikat. Bila miomektomi menyebabkan cacat yang menembus atau sangat berdekatan dengan endometrium, kehamilan berikutnya harus dilahirkan dengan seksio sesarea.<br />
<br />
<i>Kriteria preoperasi menurut American College of Obstetricians Gynecologists (ACOG) adalah sebagai berikut :</i><br />
<ul>
<li>Kegagalan untuk hamil atau keguguran berulang.</li>
<li>Terdapat leiomioma dalam ukuran yang kecil dan berbatas tegas.</li>
<li>Apabila tidak ditemukan alasan yang jelas penyebab kegagalan kehamilan dan keguguran yang berulang.</li>
</ul>
<b>b) Histerektomi</b><br />
Dilakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi, dan pada penderita yang memiliki leiomioma yang simptomatik atau yang sudah bergejala. Kriteria ACOG untuk histerektomi adalah sebagai berikut: <br />
Terdapatnya 1 sampai 3 leiomioma asimptomatik atau yang dapat teraba dari luar dan dikeluhkan olah pasien.<br />
<b> Perdarahan uterus berlebihan :</b><br />
• Perdarahan yang banyak bergumpal-gumpal atau berulang-ulang selama lebih dari 8 hari.<br />
• Anemia akibat kehilangan darah akut atau kronis.<b> </b><br />
<b>Rasa tidak nyaman di pelvis akibat mioma meliputi :</b><br />
• Nyeri hebat dan akut.<br />
• Rasa tertekan punggung bawah atau perut bagian bawah yang kronis.<br />
• Penekanan buli-buli dan frekuensi urine yang berulang-ulang dan tidak disebabkan infeksi saluran kemih. <br />
<br />
<b>c) Penanganan Radioterapi </b><br />
<ul>
<li>Hanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat dioperasi (bad risk patient).</li>
<li>Uterus harus lebih kecil dari usia kehamilan 12 minggu.</li>
<li>Bukan jenis submukosa.</li>
<li>Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rektum.</li>
<li>Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menyebabkan menopause.</li>
<li>Maksud dari radioterapi adalah untuk menghentikan perdarahan.</li>
</ul>
</div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-2787880052217038432010-01-08T16:02:00.000-08:002013-08-15T02:54:12.201-07:00Jangan Sembarang Minum Obat Saat Hamil !<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0fHURlySUI/AAAAAAAAAqM/TMpecbe0qqs/s1600-h/medicine.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0fHURlySUI/AAAAAAAAAqM/TMpecbe0qqs/s200/medicine.jpg" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>Penggunaan obat</b></span> pada saat mengandung bagi ibu hamil harus diperhatikan. Ibu hamil yang mengkonsumsi obat secara sembarangan dapat menyebabkan cacat pada janin. Sebagian obat yang diminum oleh ibu hamil dapat menembus plasenta sampai masuk ke dalam sirkulasi janin, sehingga kadarnya dalam sirkulasi bayi hampir sama dengan kadar dalam darah ibu yang dalam beberapa situasi akan membahayakan bayi.<br />
<br />
Resiko terjadinya efek merugikan akibat mengonsumsi obat pada ibu hamil tergantung pada jenis dan kapan obat tersebut diberikan. Dalam dua minggu pertama, pertumbuhan embrio janin diketahui rentan terhadap efek teratogenik (kecacatan pada janin) yang berakibat abortus spontan, malformasi bawaan, perlambatan pertumbuhan janin dan perkembangan mental. Periode paling kritis dari pertumbuhan embrio dimulai sekitar 17 hari pascakonsepsi (pasca pembuahan) saat sistem organ sedang berkembang, hingga 60-70 hari. Pada periode itu dapat menyebabkan terjadinya cacat bawaan.<br />
<br />
<b>Obat-obat yang perlu diperhatikan semasa kehamilan diantaranya:</b><br />
<br />
<b>Obat peluruh kencing (golongan thiazide)</b>: obat jenis ini biasanya diberikan jika tungkai dan kaki ibu hamil membengkak, atau tekanan darah ibu sedikit meninggi. Obat jenis ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan bayi lahir berbibir sumbing.<br />
<br />
<b>Obat-obat “Peluntur”</b>: Penggunaan obat pelancar haid, untuk haid terlambat yang dapat berarti terjadi kehamilan, sebenarnya bekerja sebagai obat penggugur kandungan. Apabila dengan obat tersebut anak gagal dikeluarkan dan kehamilan terus berlanjut, maka kemungkinan besar anak akan lahir cacat. Hormon golongan norethisteron dan progesteron dapat membuat anak perempuan yang dilahirkan bersifat kelaki-lakian.<br />
<br />
<b>Obat TBC</b>: Obat-obat ini dilarang bagi ibu hamil, terutama pada trimester pertama kehamilan. Jika dikonsumsi akan mengakibatkan bayi lahir dengan kondisi bisu tuli. Obat-obatan antituberkulosis seperti isoniazid dan rifampisin, aman digunakan pada kehamilan<br />
<br />
<b>Obat Diabetes</b>: Untuk obat diabetes yang diminum, sebaiknya dihentikan sementara. Lebih baik utamakan pengaturan diet atau penggunaan insulin injeksi jika diperlukan.<br />
<br />
<b>Obat Penghalus Kulit</b>: Salah satu kandungan obat ini yaitu vitamin A asam (retinoic acid), baik yang diminum maupun yang dioleskan pada kulit. Golongan retinoic acid dapat menyebabkan anak lahir tanpa kepala, cacat sumsum tulang belakang, bibir sumbing, atau ginjal membalon (hydronephrosis).<br />
<br />
<b>Antibiotika</b>: contohnya yaitu tetrasiklin. Obat ini dapat mengganggu pertumbuhan tulang dan gigi, selain itu anak dapat lahir sumbing. Golongan streptomisin, gentamisin, kanamisin, bisa mengakibatkan gangguan saraf telinga. Golongan metronidazol yang biasa diberikan untuk keputihan mengakibatkan bibir anak sumbing. Pemberian antibiotik berisiko menyebabkan kanker darah bagi janin dan risiko kelainan lainnya. Untuk antibiotik, dipakai golongan penisilin dan golongan sepalosporin yang relatif aman bagi ibu hamil.<br />
<br />
<b>Obat penghilang rasa sakit dan demam</b>: Umumnya dokter memberikan golongan aspirin dan parasetamol, serta analgetik golongan narkotik. Namun bila aspirin digunakan dalam dosis tinggi dapat mempengaruhi keasaman lambung, dan dapat menimbulkan pendarahan pada janin.<br />
<br />
Parasetamol dalam dosis tinggi dan jangka waktu pemberian yang lama bisa menyebabkan toksisitas atau keracunan pada ginjal.<br />
<br />
Obat kina atau obat demam dan sakit kepala golongan salisilat seperti dikandung dalam puyer sakit kepala yg dijual bebas dipasaran dapat mengakibatkan bayi lahir dengan kondisi bisu tuli.<br />
<br />
Untuk kasus preeklamsia, yaitu suatu kondisi dimana tekanan darah meningkat dengan tiba-tiba pada usia kehamilan 20 minggu, tekanan darah sistolik diatas 140 mm Hg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mm Hg, bisa diberikan magnesium sulfat lewat infus. Kadang pasien diminta minum aspilet atau Omega-3 dengan harapan tidak terjadi pembekuan darah. Sedangkan penggunaan kodein dalam jangka pendek diperbolehkan untuk menghilangkan batuk.<br />
<br />
<b>Obat mual dan muntah</b>: dapat dengan mengkonsumsi obat kombinasi antara dioksilamin dan piridoksin (Vitamin B6).<br />
<br />
<b>Obat tukak lambung</b>: dapat mengkonsumsi antasida atau ranitidin<br />
<br />
<b>Obat asma: </b>obat-obatan golongan bronkodilator umumnya aman. Malah obat ini mempunyai efek menguntungkan untuk janin yaitu penyediaan oksigennya bertambah sehingga kesejahteraan janin lebih meningkat.<br />
<br />
Sekalipun obat yg dikonsumsi ibu hamil tergolong aman, tapi jika bisa tanpa obat sebaiknya pilih untuk tidak meminum obat. Tidak segala keluhan perlu diobati, seperti sakit kepala, mulas, pegal, mual dan sedikit demam. Hal ini dapat diatasi dengan beristirahat, menyisihkan waktu jeda dari kesibukan, dan perbanyak makan buah, sayur dan minum air putih.<br />
<br />
Peran medis dan ahli obat dalam pemberian obat sewaktu kehamilan sangatlah penting. Tidak kalah pentingnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan konsultasi jika mengalami gangguan selama kehamilan dan tentang obat-obat yang akan dikonsumsi. Ibu hamil sebaiknya menskusikan dulu dengan dokter atau bidan sebelum menggunakan obat. Ibu hamil perlu mengetahui obat yang diberikan termasuk golongan apa, dan cara kerjanya (Apakah obat ini bisa menembus sawar pembatas plasenta dan bisa berpengaruh terhadap mutasi gen yang berdampak pada kecacatan bayi?).<br />
<br />
Pada saat minum obat ibu hamil perlu untuk memperhatikan reaksi obat yang muncul, perhatikan adanya penurunan gerakan janin, atau adanya perdarahan setelah minum obat ini. Jika hal tersebut terjadi, segera hentikan penggunaan obat dan lakukan konsultasi kembali.<br />
Selama hamil, apa pun yang ibu telan juga akan ‘ditelan’ oleh anak yang dikandungnya. Jadi ekstra hati-hatilah dalam mengonsumsi obat-obatan!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0fHURlySUI/AAAAAAAAAqM/TMpecbe0qqs/s1600-h/medicine.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>
<i>sumber : http://piogama.ugm.ac.id/ </i></div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-49983025045512969912010-01-08T15:51:00.000-08:002013-08-15T02:54:04.747-07:00wapada gangguan pada saat hamil<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0fE_xdjRGI/AAAAAAAAAqE/3B9AR9qOEHg/s1600-h/sakit+hamil.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0fE_xdjRGI/AAAAAAAAAqE/3B9AR9qOEHg/s200/sakit+hamil.jpg" /></a><span style="font-size: x-large;"><b>Gejala</b></span> tertentu saat hamil kadang butuh pertolongan dokter segera. Jika ibu menemui gejala-gejala berikut ini, itu artinya alarm tanda bahaya telah berbunyi, dan segeralah telepon dokter untuk meminta saran tindakan apa yang seharusnya dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ol>
<li>Sakit perut yang hebat atau bertahan lama, Perdarahan atau terjadi bercak dari vagina, Bocornya cairan atau perubahan dalam cairan yang keluar dari vagina. Yakni jika menjadi berair, lengket, atau berdarah. </li>
<li>Adanya tekanan pada panggul, sakit di punggung bagian bawah, atau kram sebelum usia 37 minggu kehamilan. Pipis yang sakit atau terasa seperti terbakar. </li>
<li>Sedikit pipis atau tidak pipis sama sekali. Muntah berat atau berulangkali, atau muntah disertai sakit atau demam. Menggigil atau demam di atas 101 derajat Fahrenheit (38,3 C). R</li>
<li>asa gatal yang menetap di seluruh tubuh, khususnya jika dibarengi kulit tubuh menguning, urine berwarna gelap, dan feses berwarna pucat. </li>
<li>Gangguan penglihatan, seperti pandangan ganda, pandangan kabur, buram, atau ada titik mata yang terasa silau jika memandang sesuatu. Sakit kepala berat yang bertahan lebih dari 2-3 jam. </li>
<li>Pembengkakan atau terasa berat akibat cairan (edema) pada tangan, muka dan sekitar mata, atau penambahan berat badan yang tiba-tiba, sekitar 1 kilo atau lebih, yang tidak berkaitan dengan pola makan. </li>
<li>Kram parah yang menetap pada kaki atau betis, yang tidak mereda ketika ibu hamil menekuk lutut dan menyentuhkan lutut itu ke hidung.</li>
<li>Penurunan gerakan janin. Sebagai panduan umum, jika terjadi kurang dari 10 gerakan dalam 2 jam pada kehamilan minggu ke-26 atau lebih, artinya kondisi janin tidak normal .</li>
<li>Trauma atau cedera pada daerah perut. Pingsan atau pusing-pusing, dengan atau tanpa palpitasi (pupil mata menyempit). Masalah kesehatan lain yang biasanya membuat ibu telepon ke dokter, meski jika tidak sedang hamil.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Perlu dicatat, gejala-gejala diatas mungkin lebih atau kurang mendesak tergantung pada situasi khusus atau riwayat kesehatan ibu dan sudah berapa minggu ibu jalani kehamilan. Sebelumnya, mungkin ada baiknya jika ibu dan dokter mendiskusikan bersama berbagai titik di masa kehamilan yang mungkin bisa menimbulkan kondisi darurat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ibu hamil tak yakin apakah gejala itu serius atau tidak, jangan menyimpulkannya dengan pikiran sendiri. Jika ibu hamil merasa tidak mudah memutuskannya, percayalah pada insting dan segera telepon dokter. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ada masalah, ibu akan mendapat pertolongan segera. Jika tidak ada masalah pun, ibu akan merasa aman kembali. Tubuh ibu hamil berubah dengan cepat sehingga sukar mengetahui apakah yang ibu alami itu normal atau tidak<br />
<br />
<i><span style="font-size: 100%;">Sumber: Tabloid Ibu & Anak No. 253/ V</span></i> </div>
</div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-81102549064289870092010-01-08T08:18:00.000-08:002013-08-15T02:52:54.014-07:00Aborsi , boleh tidak?<a href="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0dastAw04I/AAAAAAAAAp8/sn1urdTEvoM/s1600-h/embryo7.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0dastAw04I/AAAAAAAAAp8/sn1urdTEvoM/s200/embryo7.jpg" /></a><span style="font-size: large;"><b>Menjalani kehamilan</b></span> itu berat, apalagi kehamilan yang tidak dikehendaki. Terlepas dari alasan apa yang menyebabkan kehamilan, aborsi dilakukan karena terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Apakah dikarenakan kontrasepsi yang gagal, perkosaan, ekonomi, jenis kelamin atau hamil di luar nikah.<br />
Mengenai alasan aborsi, memang banyak mengundang kontroversi. Ada yang berpendapat bahwa aborsi perlu di legalkan dan ada yang berpendapat tidak perlu dilegalkan.<br />
<br />
Pelegalan aborsi dimaksudkan untuk mengurangi tindakan aborsi yang dilakukan oleh orang yang tidak berkompeten, misalnya dukun beranak.Sepanjang aborsi tidak dilegalkan maka angka kematian ibu akibat aborsiakan terus meningkat.<br />
<br />
Ada yang mengkatagorikan Aborsi itu pembunuhan. Ada yang melarang atas nama agama. Ada yang menyatakan bahwa jabang bayi juga punya hak hidup sehingga harus dipertahankan, dan lain-lain.<br />
Jika aborsi untuk alasan medis, aborsi adalah legal, untuk korban perkosaan, masih di grey area, aborsi masih diperbolehkan walaupun tidak semua dokter mau melakukannya. Kasus perkosaan merupakan pilihan yang sulit.<br />
<br />
Meskipun bisa saja kita mengusulkan untuk memelihara anaknya hingga lahir, lalu diadopsikan ke orang lain, itu semua tergantung kematangan jiwa si ibu dan dukungan masyarakat agar anak yang dilahirkan tidak dilecehkan oleh masyarakat.<br />
<br />
Untuk kehamilan diluar nikah atau karena sudah kebanyakan anak dan kontrasepsi gagal perlu dipirkirkan kembali karena masih banyak orang mendambakan anak.<br />
Sebaiknya kita jangan mencari pemecahan masalah yang pendek / singkat / jalan pintas, tapi harus jauh menyentuh dasar timbulnya masalah itu sendiri. Prinsip melegalkan aborsi, sama seperti prinsip lokalisasi.<br />
<br />
Banyak celah yang justru akan dimanfaatkan untuk begituan. Karena seks bebas sudah jadi realita sekarang ini, apalagi di kota-kota besar. Jika di data, orang-orang yang ingin mengaborsi, berapa persen yang dikarenakan anaknya 7 dan malnutrisi semua, dibandingkan karena hamil diluar nikah - atau hamil dalam perselingkuhan, jauh lebih besar yg. karena di luar nikah daripada karena alasan ekonomi.<br />
<br />
Perempuan berhak dan harus melindungi diri mereka dari eksploitasi orang lain, termasuk suaminya, agar tidak perlu aborsi. Sebab aborsi, oleh paramedis ataupun oleh dukun, legal atau illegal, akan tetap menyakitkan buat wanita, lahir dan batin meskipun banyak yang. menyangkalnya.<br />
<br />
Karena itu kita harus berupaya bagaimana caranya supaya tidak sampai berurusan dengan hal yang akhirnya merusak diri sendiri. Karena ada laki-laki yang bisa seenak melenggang pergi, dan tidak peduli apa-apa meskipun pacarnya/istrinya sudah aborsi dan mereka tidak bisa diapa-apakan, kecuali pemerkosa, yang jelas ada hukumnya. Jadi solusinya bukan cuma dari rantai yang pendek, tapi dari ujung rantai yang terpanjang, yaitu : penyuluhan tentang seks yang benar.<br />
<br />
Jika diliat kebelakang, mengapa banyak remaja yg aborsi, karena mereka melakukan seks bebas untuk itu diperlukan pendidikan agama agar moral mereka tinggi dan sadar bahwa free seks tidak sesuai dengan agama dan berbahaya.<br />
<br />
Jika tidak ingin hamil gunakan kontrasepsi yang paling aman dan kontrasepsi yang paling aman adalah tidak berhubungan seks sama sekali. Segala sesuatu itu ada resikonya. Untuk itu sebelum bertindak, orang harus mulai berpikir : nanti bagaimana bukannya bagaimana nanti.<br />
<br />
Untuk yang menerima sex sebelum nikah seperti di USA sebaiknya mereka mengetahui cara-cara kontrasepsi, dan pentingnya kontrasepsi, selain mencegah kehamilan juga dapat mencegah penyakit menular, mungkinkah ini bisa mengurangi jumlah aborsi?<br />
<br />
Keputusan aborsi juga dapat keluar dalam waktu yang singkat, dan setelah melewati waktu krisis, bisa saja keputusan aborsi dibatalkan karena ada seseorang yang mendampingi memberikan support, dan dia tidak jadi mengaborsi.<br />
<br />
Keputusan untuk aborsi, kemungkinan bisa menghantui seumur hidupnya, mengaborsi anaknya, dan selama beberapa minggu dia masih menyesali dan menangisi kejadian itu, seperti kematian seorang anak.<br />
Apalagi jika aborsi dilakukan akibat paksaan, misalnya paksaan dari orangtua, demi nama baik keluarga.<br />
<br />
Bayangkan berapa banyak orang-orang yang. bisa dipaksa untuk menggugurkan, jika aborsi ini dilegalkan.<br />
Aborsi dapat terjadi karena pernikahan yang tidak sehat, misalnya salah satu dari suami-isteri merasa tidak nyaman tidak ada komunikasi yang baik di antara suami istri dan saling pengertian. Adanya tekanan ataupun ancaman dari pihak tertentu terhadap seorang wanita untuk dapat memberikan anak laki-laki. Yang ada adalah rasa mementingkan diri sendiri saja dan pengeksploitasian. Kehamilan bukan hanya peran wanita saja tetapi peran serta pria, juga dalam hal mendapatkan jenis kelamin anak, karena pria yang meberikan kromosom X atau kromosom Y.<br />
<br />
Jika seorang isteri mengalah untuk hamil lagi karena tekanan demi keamanan rumah tangga tetapi dikemudian hari anak diasuh dengan setengah hati akan berakibat buruh bagi seorang anak, untuk itu jika mengalah menerima dengan berlapang dada, walaupun manusia sangat sedikit yang mampu berlapang dada.<br />
Untuk pasangan suami-isteri yang tidak mampu dari segi ekonomi, jasmani ataupun rohani untuk mendapatkan anak lagi, pengunaan kontrasepsi merupakan salah satu cara untuk mencegah aborsi.<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-83415642607011462452010-01-08T07:53:00.000-08:002013-08-15T02:52:54.017-07:00Kiat Mendapatkan Momongan<span style="font-size: x-large;"><b>Banyak </b></span>pasangan yang sudah menjalani kehidupan rumah tangga selama bertahun-tahun, namun hingga kini belum juga diberi momongan. Padahal mereka selalu getol memeriksakan diri pergi ke dokter kandungan untuk memastikan kesehatannya. Tak jarang dari hasil pemeriksaan, baik lewat pemeriksaan hormon maupun darah, keduanya dinyatakan normal.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0dUhALGBrI/AAAAAAAAAp0/s3ZwepN_hf8/s1600-h/baby-mother.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0dUhALGBrI/AAAAAAAAAp0/s3ZwepN_hf8/s320/baby-mother.jpg" /></a></div>Menyikapi hal tersebut, ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan untuk Anda yang ingin cepat memiliki momongan.<br />
<br />
Pertama, faktor usia. Usia wanita yang ideal untuk mendapatkan momongan adalah usia di bawah 35 tahun. Jika usia sudah di atas 35 tahun, maka cadangan sel telur di indung telur sudah berkurang dan kualitasnya juga menurun. Jadi persentase untuk mendapatkan momongan juga semakin berkurang, meski tergantung pada masing-masing orang.<br />
<br />
Karena masih ada wanita yang bisa hamil walaupun usianya sudah 40 tahun. <br />
Kedua, masa subur. Hal itu tergantung pada siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita normal bervariasi yaitu diantara 21-36 hari. Masa subur dihitung plus minus 3 hari pada 14 hari dari haid berikutnya. Misalnya, bila haid jatuh pada tanggal 28 Juli 2005, maka tanggal subur dihitung 14 hari sebelumnya yaitu 14 Juli 2005. Masa subur plus minus 3 hari dari 14 Juli yaitu 11-17 Juli 2005.<br />
<br />
Peluang kehamilan tidak ada hubungannya dengan orgasme dan posisi berhubungan seks. Yang paling penting adalah pertemuan antara sperma dengan sel telur. Saat ejakulasi, minimalkanlah terbuangnya sperma meski hanya dibutuhkan satu sperma untuk membuahi sel telur.<br />
<br />
Posisi wanita di atas atau di bawah, berdiri atau gaya lainnya, bisa dilakukan selama hubungan seksual. Setelah ejakulasi panggul wanita sebaiknya ditinggikan atau diletakkan di atas bantal agar sperma terendam di dalam rahim. Dan, yang terpenting adalah sperma pasangan Anda dalam kualitas yang bagus.<br />
<br />
Selain itu, olahraga secara teratur sangat baik untuk kesehatan seksual. Dengan berolahraga, maka aliran darah ke semua organ, termasuk kedalam rahim, akan berjalan lancar.<br />
<br />
Begitu pula dengan nutrisi yang seimbang.Vitamin E sebagai antioksidan yang banyak dikonsumsi dalam bentuk jus tauge mentah sebetulnya kurang terbukti manfaatnya. Sebagian penelitian mengatakan vitamin E tidak menunjang kesuburan, tapi sebagian lagi mengatakan menunjang kesuburan. Kendati demikian tidak ada salahnya Anda mengkonsumsi vitamin E.<br />
<br />
Anda dan pasangan yang sudah memenuhi faktor-faktor di atas, namun belum juga mendapat momongan, sebaiknya Anda berdua memeriksakan diri ke dokter. Ada faktor lain yang ikut menentukan kehamilan yang perlu diperiksa.<br />
<br />
Misalnya, wanita harus mempunyai sel telur dan suami memiliki sperma dengan kualitas bagus. Bila wanita dengan pola haid tidak teratur alias maju mundur tidak karuan, maka lebih cenderung dianggap tidak bertelur. Penyebabnya bermacam-macam, bisa akibat gangguan hormonal atau kegemukan.<br />
<br />
Suami disebut memiliki sperma dengan kualitas yang bagus bila jumlah spermanya minimal 20 juta sperma, morfologinya (bentuk anatomi) normal dan gerakan sperma (mortilitas) juga bagus. <br />
Kesehatan organ reproduksi juga harus baik. Bentuk rahim, saluran telur, indung telur harus normal. Keberadaan tumor meski sebesar jerawat di dalam saluran telur atau indung telur bisa menyebabkan kemungkinan tidak hamil.<br />
<br />
Bila anatomi rahim sudah sehat maka yang perlu diperiksa adalah saluran rahim, jalan masuknya sperma. Jika saluran tersumbat, misalnya karena infeksi, maka otomatis sel sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur. <br />
Gangguan hormonal yang dipengaruhi faktor fisik dapat membuat sel telur tidak keluar dari indung telur.<br />
<br />
Biasanya dokter memastikan pasiennya memiliki siklus bertelur atau tidak dengan pemeriksaan hormonal dan USG. Pemeriksaan USG yaitu dengan melihat folikel (gelembung kecil) membesar atau tidak dan pecah atau tidak pada hari-hari tertentu di hari ke 13-15 pada saat masa subur dan ketebalan rahim cukup atau tidak.<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-27531684120676714662010-01-03T06:29:00.000-08:002013-08-15T02:52:53.970-07:00Insisi Dührssen<div style="text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;">Adalah insisi yang dilakukan di portio pada jam 10, jam 2, dan kadang disertai pada jam 6. Insisi ini dilakukan untuk membantu melahirkan kepala janin yang terperangkap pada persalinan presentasi bokong</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Insisi Dührssen pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Dührssen , seorang ahli obstetri ginekologi berkebangsaan jerman pada tahun 1890.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0CpAMIrQgI/AAAAAAAAApk/FLAHlOhONzo/s1600-h/D%C3%BChrssen+incision+.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/S0CpAMIrQgI/AAAAAAAAApk/FLAHlOhONzo/s200/D%C3%BChrssen+incision+.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selain untuk melahirkan kepala yang terperangkap, Insisi Dührssen juga dilakukan untuk mencegah robekan serviks yang lebih jauh ke arah proximal, atau membantu melahirkan janin pada pembukaan serviks yang tidak maksimal</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-28993280748657897362010-01-01T01:06:00.000-08:002013-08-15T02:52:53.977-07:00Doppler Ultrasound in Gynecology and Obstetrics<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/Sz26je-amAI/AAAAAAAAApE/bqfYLha_Dng/s1600-h/cda_displayimage.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/Sz26je-amAI/AAAAAAAAApE/bqfYLha_Dng/s320/cda_displayimage.jpg" /></a></div>The second edition of <a href="http://www.emir-fakhrudin.com/"><b>Doppler Ultrasound in Obstetrics and Gynecology</b></a> has been expanded and comprehensively updated to present the current standards of practice in Doppler ultrasound and the most recent developments in the technology. <a href="http://www.emir-fakhrudin.com/"><b>Doppler</b><b>Ultrasound in Obstetrics and Gynecology</b></a> encompasses the full spectrum of clinical applications of Doppler ultrasound for the practicing obstetrician-gynecologist, including the latest advances in 3D and color Doppler and the newest techniques in 4D fetal echocardiography. Written by preeminent experts in the field, the book covers the basic and physical principles of Doppler ultrasound; the use of Doppler for fetal examination, including fetal cerebral circulation; Doppler echocardiography of the fetal heart; and the use of Doppler for postdated pregnancy and in cases of multiple gestation. Chapters on the use of Doppler for gynecologic investigation include ultrasound in ectopic pregnancy, for infertility, for benign disorders and for gynecologic malignancies.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span style="color: red; font-size: x-large;"><b><a href="http://www.4shared.com/file/185301867/ba46f617/DOPPLER_ULTRASOUND_IN_OBSTETRI.html">FREE DOWNLOAD </a></b></span></div><div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-68040355033108452812010-01-01T00:46:00.000-08:002013-08-15T02:52:54.003-07:00Clinical Protocols in Obstetrics and Gynecology<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/Sz22CaPQizI/AAAAAAAAAo8/Vwqfj-A_Pio/s1600-h/clinical.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/Sz22CaPQizI/AAAAAAAAAo8/Vwqfj-A_Pio/s200/clinical.jpg" /></a><b><br />
</b><br />
<a href="http://www.emir-fakhrudin.com/"><b>Clinical Protocols in Obstetrics and Gynecology</b></a><br />
<i>Dr John E. Turrentine</i><br />
<br />
Expanded and updated, the new edition of the bestselling Clinical Protocols in Obstetrics and Gynecology is the definitive quick-reference for use in office practice and hospital settings. With information drawn from ACOG technical bulletins, obstetrics and gynaecological publications, articles, textbooks, computer sources and the author's vast personal experience, this text outlines of more than 400 clinical protocols help ensure that everyone on the team is on the same page.<br />
<br />
Flowcharts and algorithms make common problems seem simpler. Tables and decision trees make the information easy to refer to when running from room to room during a busy day in the office or hospital.<br />
<br />
This complete, up-to-date coverage makes Clinical Protocols in Obstetrics and Gynecology, Third Edition the best available study guide for board certification and a complete reference for busy obstetricians and gynecologists.<br />
<br />
<div style="color: red; text-align: center;"><span style="font-size: x-large;"><b><a href="http://www.4shared.com/file/185279749/d85cd9f5/Clinical_Protocols_in_Obstetri.html">FREE DOWNLOAD</a></b></span></div><div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-42313550911811370792009-12-30T08:02:00.000-08:002013-08-15T02:52:53.982-07:00Danforth's Obstetrics and Gynecology, 10th edition<a href="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/Szt4p3X_BtI/AAAAAAAAAoQ/Nl669xT8fPA/s1600-h/41axsWqdbML.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/Szt4p3X_BtI/AAAAAAAAAoQ/Nl669xT8fPA/s200/41axsWqdbML.jpg" /></a><b></b><b><i>Danforth's Obstetrics and Gynecology, 10th edition</i></b> <br />
By Ronald S. Gibbs, Beth Y. Karlan, Arthur F. Haney, Ingrid Nygaard<br />
Publisher: Lippincott Williams & Wilkins<br />
10th Edition - Number Of Pages: 1152<br />
Publication Date: 2008-04-01<br />
ISBN-10 / ASIN: 078176937X<br />
ISBN-13 / EAN: 9780781769372<br />
<br />
Established as the industry standard for over 40 years, the latest offering of Danforth's Obstetrics and Gynecology continues to provide residents and practitioners complete and authoritative coverage of the clinical practice of obstetrics and gynecology. Bolstered with the contributions of a new co-editor, the thoroughly revised text offers a complete urogynecology section with new chapters on urinary and fecal incontinence and the overactive bladder. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><span style="color: red; font-size: x-large;"><b><a href="http://danforth%27s%20obstetrics%20and%20gynecology,%2010th%20edition%20%20/">FREE DOWNLOAD</a></b></span></div><div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-43205332791027873692009-12-24T20:06:00.000-08:002013-08-15T02:52:53.985-07:00Williams Obstetrics: 22nd Edition<a href="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SzQ5ivsgZjI/AAAAAAAAAoI/Q4xlC_jbU0g/s1600-h/williams-obstetrics.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SzQ5ivsgZjI/AAAAAAAAAoI/Q4xlC_jbU0g/s320/williams-obstetrics.jpg" /></a>The leading text in obstetrics for over 100 years!<br />
<br />
Rigorously referenced and cohesively written, the hallmarks of Williams Obstetrics are its thoroughness and practical applicability for the obstetrician at the bedside.<br />
<b></b><br />
The book continues to maintain its strong evidence-based approach whereby management guidelines and recommendations are evaluated on analysis of the scientific literature.<br />
<b></b><br />
Completely revised, this edition features:<br />
<b></b><br />
* NEW ultrasound images integrated throughout<br />
* NEW chapters on Obesity, Liver Disease, Prior Cesarean Delivery, and more<br />
* REVISED basic science chapters – a better focus on clinician daily practice needs<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://www.4shared.com/file/180651346/39377a86/williams_obstetric_22nd.html" style="color: red;"><span style="font-size: x-large;"><b>FREE DOWNLOAD</b></span></a><br />
<br />
</div><div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-47596243918490744722009-12-24T10:30:00.000-08:002013-08-15T02:52:53.988-07:00Sudah Hamil 9 Bulan? Persiapan Untuk Melahirkan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SzOysqkLx_I/AAAAAAAAAoA/K_trVwTDHpQ/s1600-h/melahirkan.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_JdayxWe_Qak/SzOysqkLx_I/AAAAAAAAAoA/K_trVwTDHpQ/s320/melahirkan.jpg" /></a>Seperti yang telah ibu tahu, trimester 2 merupakan waktu mengandung yang sangat menenangkan bagi ibu hamil. Ibu tidak lagi terkena serangan morning sickness. Janin pun masih berukuran kecil sehingga tidak mengganggu aktifitas ibu hamil sehari-hari. Menginjak trimester 3, banyak sekali yang harus diwaspadai, mulai dari kaki bengkak (preeclampsia), plasenta previa dll. Dokter kandungan mungkin sudah memperkirakan hari kelahiran bayi anda, namun demikian hanya Tuhan yang tahu pasti kapan bayi anda akan lahir.<br />
<br />
Sehubungan dengan hal tersebut tidak ada salahnya kalau pada trimester 3 ini ibu hamil menyiapkan berbagai keperluan yang diperlukan pada saat persalinan / melahirkan nanti. Bila anda telah mempunyai pilihan rumah sakit bersalin, tidak ada salahnya untuk bertanya kepada mereka apa - apa yang diperlukan oleh ibu dan bayi ketika persalinan/melahirkan nanti. Bila anda belum menentukan pilihan, berikut adalah daftar barang yang biasanya diperlukan / ditanyakan di rumah sakit.<br />
<br />
<b>Keperluan Ibu ketika melahirkan</b><br />
<ol>
<li><b>Pembalut Ibu Melahirkan (lebih dari 10)</b>: Berbeda dengan pembalut wanita biasa, pembalut ibu melahirkan di desain khusus sehingga dapat menyerap darah lebih banyak. Ibu membutuhkan pembalut ibu melahirkan minimal 10 buah. Namun demikian sebaiknya anda membawa cadangan berhubunga pembalut khusus ini tidak dijual secara bebas di toko/supermarket.</li>
<li><b>BH Menyusui (secukupnya)</b>: BH menyusui mempunyai bentuk yang disesuaikan untuk keperluan menyusui. Bagian depan BH dapat dilepas sehingga memungkin bayi untuk dapat menyusu walaupun ibu masih mengenakan BH.</li>
<li><b>Celana Dalam (secukupnya)</b>: Usahakan untuk membawa celana dalam dengan ukuran yang sama ketika hamil. Ini dikarenakan badan ibu memerlukan waktu untuk kembali ke ukuran semula seperti saat sebelum hamil.</li>
<li><b>Gurita/Korset (minimal 3)</b>: Untuk mempercepat kembalinya bentuk tubuh ibu, ibu dapat mempergunakan gurita / korset untuk ibu hamil. Bawalah lebih sebagai cadangan bila kotor / terkena darah</li>
<li><b>Baju Tidur / Daster (minimal 4)</b>: Anda akan menginap selama kurang lebih 2 hari bila ibu melahirkan normal dan kurang lebih 5-6 hari untuk persalinan lewat operasi caesar. Adalah lebih bijaksana kalau anda membawa baju tidur untuk 6 hari mengingat kita tidak tahu secara pasti persalinan mana yang akan anda lewati. Baju tidur/daster yang anda siapkan hendaknya mempunyai kancing depan sehingga memudahkan ibu untuk menyusui bayi nantinya</li>
<li><b>Baju Santai / Casual - 2 buah</b>: Baju santai / casual digunakan oleh ibu ketika pulang dari rumah sakit. Siapkan baju hamil anda di trimester 1 dan baju anda di trimester 3</li>
</ol>
<br />
<br />
<b>Keperluan bayi baru lahir</b><br />
Seperti yang kami kemukakan diatas, tidak semua rumah sakit menyiapkan keperluan dasar untuk si kecil. Oleh sebab itu anda perlu menyiapkan beberapa perlengkapan sebagai berikut : <br />
<ol>
<li><b>Bedong (minimal 12) </b>:Setelah lahir, bayi masih harus menyesuaikan diri dengan suhu di luar rahim. Untuk itu bawalah bedong minimal 12 sebagai cadangan bila si kecil sering buang air kecil. <br />
</li>
<li><b>Baju dan Popok bayi (minimal 12)</b>: Perlu diingat bayi anda sering buang air. Anda perlu membawa ekstra popok untuk berjaga-jaga kalau bayi anda buang air di malam dan siang hari</li>
<li><b>Selimut (minimal 1)</b> : Karena ruangan prenatal / ruangan bayi cukup dingin, tidak ada salahnya anda membawa selimut tambahan untuk bayi anda.</li>
<li><b>Topi Bayi, Kaos Kaki dan Kaos Tangan Bayi (secukupnya)</b> : Untuk lebih menghangatkan kepala, kaki dan tangan bayi anda, bawalah topi bayi, kaos tangan dan kaos kaki bayi secukupnya.</li>
<li><b>Sisi Bayi (1 buah)</b> : Sekedar berjaga-jaga, agar rambut bayi anda tampil rapi dihadapan kenalan anda, sediakan sisir bayi untuk merapikan rambut bayi anda</li>
<li><b>Gendongan Bayi (1 buah)</b> : Untuk membawa pulang bayi, sediakan gendongan bayi yang nyaman dan aman bagi bayi dan anda</li>
</ol>
Keperluan ibu dan bayi pada saat persalinan tersebut hendaknya dipersiapkan di trisemester 3 dan dijadikan satu dalam tas khusus yang mudah dijangkau sehingga sewaktu-waktu tiba saat untuk bersalin / melahirkan. Ibu dan suami dapat berangkat segera ke rumah sakit. <br />
<br />
<b>Keperluan Untuk Sang Ayah</b><br />
<ol>
<li>Jam untuk menghitung waktu kontraksi (jika kontraksi makin sering, segera bawa istri ke rumah sakit!) </li>
<li>Baju ganti calon ibu dan ayah </li>
<li>Peralatan mandi </li>
<li>Kartu kredit/dana cash/kartu debit/kartu asuransi (Jangan sampai saking paniknya alat pembayaran sampai terlupa!) </li>
<li>Majalah, iPod atau MP3 untuk teman menunggui istri</li>
</ol>
</div>
<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2030145250953938953.post-49316514325884503862009-12-24T08:39:00.000-08:002013-08-15T02:52:53.990-07:00Jutaan Backlink Untuk Anda<b>Ada kata-kata bijak yang mengatakan "Kejujuran adalah The Best Policy (Kejujuran adalah politik / strategi terbaik)", mari kita buktikan .... Jika konsep keadilan di sini kita dapat digunakan untuk menghasilkan lalu lintas dan popularitas yang sangat besar dari sebuah metode rumit yang ahli atau webmaster pakar SEO ..? ...</b><br />
<br />
Saya percaya kita dapat dari Anda menerapkan metode ini dengan benar ..., jika ini diterapkan ke web / blog sehingga Anda berdasarkan:<br />
<br />
* Blog Anda akan kewalahan dengan lalu lintas pengunjung yang luar biasa hari demi hari, tanpa anda harus repot-repot memikirkan SEO atau capek-capek untuk promosi keberbagai tempat di dunia online.<br />
* Blog Anda juga akan kebanjiran backlink secara signifikan dari hari ke hari, tanpa repot-repot berburu link keberbagai tempat di dunia Internet.<br />
Hal yang harus Anda lakukan adalah mengikuti langkah-langkah berikut:<br />
1. Tetap posting artikel seperti posting saya ini, atau copy-paste artikel ini. Kemudian beri judul di akan Anda (karena itu adalah SEO untuk web / blog Anda sendiri).<br />
<br />
2. Anda hanya cukup menaruh Link di bawah ini untuk artikel yang Anda sebutkan dalam blog / web.<br />
<br />
<ol><li> <a href="http://friendster.com/">Friendster.com</a></li>
<li> <a href="http://google.com/">Google.com</a></li>
<li> <a href="http://cafebisnis.com/">Bisnis Online</a></li>
<li> <a href="http://cafeblogger.web.id/">Panduan belajar Wordpress</a></li>
<li><a href="http://software-asli.blogspot.com/">Asli Softare</a></li>
<li> <a href="http://kangdwiyam.blogspot.com/">Lirik Musik Indo</a></li>
<li> <a href="http://free-hot-music.blogspot.com/">Asing Music Lyrics</a></li>
<li> <a href="http://zone-template.blogspot.com/">Free Templates</a></li>
<li> <a href="http://jogja-blogger.com/">Jogja-Blogger</a></li>
<li> <a href="http://tutorial4uonline.blogspot.com/">Tutorial Blogging | Internet Bisnis Online</a></li>
<li> <a href="http://pvidia.blogspot.com/">pVidia Blog</a></li>
<li> <a href="http://jonru.net/">Stop Dreaming Start Action (Jonru)</a></li>
<li> <a href="http://benkoenbisnis.blogspot.com/">Bisnis di Internet</a></li>
<li> <a href="http://poterpoenya.blogspot.com/2009/12/pengen-jutaan-traffic-di-blog-anda.html"><span style="color: blue;">Poterpoenya</span></a></li>
<li><b style="color: blue;"><a href="http://www.emir-fakhrudin.com/">Kesehatan Ibu Hamil </a><br />
</b></li>
</ol><br />
<br />
Peraturan<br />
<br />
1. Sebelum anda menaruh mereka di komoditi Link ke posting web / blog anda, silahkan hapus link nomor 1, maka link no 1 hilang dari daftar link dan setiap link Anda meningkatkan tingkat 1. Yang telah Nomor 2 naik menjadi Nomor 1, yang No 3 sampai No 2, yang No 4 sampai No 3 dan seterusnya. Setelah itu masukkan link anda di urutan bawah (No 15).<br />
<br />
2. Ingat! Jangan Ubah urutan daftar link<br />
Jika setiap blogger yang berpartisipasi dalam metode ini berhasil dalam rangkap oleh blogger lain yang akan bergabung, jika hanya 5 blogger yang bergabung dengan Backlink yang Anda dapat:<br />
<br />
Bila posisi Anda 15, jumlah backlink = 1<br />
Posisi 14, Nomor backlink = 5<br />
Posisi 13, Jumlah backlink = 25<br />
Posisi 12, Jumlah backlink = 125<br />
Posisi 11, Jumlah backlink = 625<br />
Posisi 10, Jumlah backlink = 3.125<br />
Posisi 9, Jumlah backlink = 15.625<br />
Posisi 8, Jumlah backlink = 78.125<br />
Posisi 7, Jumlah backlink = 390.625<br />
Posisi 6, Jumlah backlink = 1.953.125<br />
Posisi 5, Jumlah backlink = 9.765.625<br />
Posisi 4, Jumlah backlink = 48.828.125<br />
Posisi 3, Jumlah backlink = 244.140.625<br />
Posisi 2, Jumlah backlink = 1.220.703.125<br />
Posisi 1, Jumlah backlink = 6.103.515.625<br />
<br />
YA LEBIH DARI 6 MILIAR BACKLINK !!!<br />
<br />
Dan semua kata kunci yang Anda inginkan, bayangkan jika ini bisa berjalan dengan sempurna maka Anda akan mendapatkan link eksternal 6103515625 dari berbagai blog yang Anda tidak akan pernah membayangkan sebelumnya. Belum lagi jika ada pengunjung ke blog Anda dari Link List yang disebutkan di atas maka Anda akan secara otomatis mendapatkan lalu lintas ke web / blog Anda juga.<br />
<br />
Ingat! Aturan permainan, Anda harus mulai dari dasar urutan (No. 15), sehingga hasil Anda dapat Maksimum backlink. Jangan salahkan aku jika Anda tidak mengikuti metode ini dengan benar dan link Anda tiba-tiba berada di urutan No 1 dan menghilang di daftar link. Jadi mulai urutan adalah di bagian bawah (No 15).<br />
<br />
Dapatkah Anda melakukan sesuatu yang tidak adil atau tidak jujur metode untuk sabotase ini, mari kita katakan "menghilangkan semua link asal" dan isi dari link web / blog Anda sendiri ...? Dapat, dan metode ini tidak maksimal. Kejujuran adalah strategi / kebijakan terbaik ... .. Tapi aku yakin bahwa kita semua tidak ingin menjatuhkan kredibilitas diri sendiri dengan melakukan seperti itu.<br />
Selamat mencoba...aku juga sedang mencoba nih.<div class="blogger-post-footer">obstetri ginekologi obstetric gynaecology info kesehatan kebidanan kandungan hamil bayi janin</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04908771975655541537noreply@blogger.com0