8/15/2013

5 Penyebab Bau Tidak Sedap Pada Miss V

Organ intim wanita adalah bagian yang istimewa. Letaknya tersembunyi tetapi harus dirawat lebih 'ribet' dibandingkan anggota tubuh yang lain. Saat aroma miss V mulai tidak sedap dan tidak seperti hari-hari biasanya, wanita sering panik.

Kepanikan ini sering membuat wanita meminum obat pengharum miss V atau memakai sabun khusus agar aroma organ intim kembali normal, padahal cara tersebut bisa semakin memperparah keadaan. Ada banyak penyebab bau tidak sedap pada miss V. Kenali dulu penyebabnya, baru lakukan pengobatan atau pencegahan!


Bacterial Vaginosis atau Bakteri Vagina
Bacterial Vaginosis tidak seseram namanya, karena hal ini adalah sesuatu yang wajar dan penyebab umum bau pada miss V. Organ intim wanita dihuni oleh bakteri alami yang akan merawat kesehatan miss V. Jika jumlah bakteri alami ini berlebih, memang akan tercium aroma yang lebih menyengat.
Penyebab Bacterial Vaginosis belum diketahui, gejala lain yang timbul adalah gatal dan nyeri pada miss V. Untuk mengatasi masalah ini, segera periksakan ke dokter. Biasanya pengobatan tidak terlalu banyak, antibiotik sudah bisa mengatasi masalah bau pada organ intim akibat bakteri alami yang berlebih.

Infeksi Jamur
Infeksi jamur adalah hal yang sering menjadi penyebab bau pada organ intim wanita, dan membuat tidak nyaman. Ciri-cirinya adalah aroma yang tidak biasa, cairan keputihan warna putih susu dan agak kental, area Miss V terasa gatal dan panas. Antibiotik dan sabun organ intim tidak akan menyelesaikan masalah infeksi jamur, Anda disarankan mengunjungi dokter jika mengalami gejala infeksi jamur.

Penyakit Menular Seksual
Beberapa Penyakit Menular Seksual dapat menyebabkan bau tidak enak pada miss V. Penyakit Menular Seksual yang sering menyebabkan bau pada miss V adalah klamidia dan gonore. Penyakit ini dapat mudah diobati jika segera ditangani, tetapi bisa terjadi komplikasi jika tidak segera diobati.
Yang menyeramkan, gejala klamidia dan gonore sering tidak dirasakan. Biasanya hanya bau yang berbeda dari biasanya dan rasa nyeri saat buang air kecil. Pemeriksaan secepatnya pada dokter sangat diperlukan, hindari hubungan intim yang tidak aman.

Penyakit Radang Panggul
Penyakit radang panggul terjadi ketika bakteri (biasanya menular secara seksual) berjalan melalui vagina ke dalam rahim. Biasanya Penyakit Menular Seksual ini terdiagnosis sebagai klamidia. Penyakit ini sering tidak terdeteksi hingga terjadi kesulitan saat hamil.
Jika Anda mencium aroma tidak sedap pada miss V, nyeri panggul, demam, sering merasa nyeri saat berhubungan intim dan saat buang air kecil, segera periksakan kemungkinan klamidia. Efek buruk penyakit ini tidak hanya bau pada Miss V, tetapi juga kemandulan dan masalah kehamilan.

Kebersihan Miss V Tidak Dijaga
Banyak masalah bau Miss V terjadi karena kurang kesadaran untuk membersihkan dan merawat daerah ini. Bahkan masalah ini bisa terjadi pada anak perempuan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam hal merawat kebersihan Miss V.
  • Ganti celana dalam dua kali sehari. Jika celana dalam terasa lembab atau basah, segera ganti. Akan lebih baik jika Anda membawa celana dalam cadangan dalam dompet kecil, sehingga dapat Anda pakai sewaktu-waktu. Atau gunakan pantyliner jika perlu.
  • Hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan, apalagi yang mengandung parfum. Cukup bersihkan daerah miss V dengan air bersih.
  • Pastikan tangan Anda sudah dicuci bersih sebelum menyeka atau membasuh miss V.
  • Bersihkan Miss V dari arah depan ke belakang, untuk menghindari perpindahan bakteri dari dubur.
  • Jangan pernah menggunakan krim, gel, tablet, pil yang dimasukkan ke dalam miss V dengan asumsi bisa mengencangkan, merapatkan atau mengharumkan. Kecuali atas saran dokter! Hindari membeli barang-barang tersebut yang dijual secara bebas.
  • Ganti pembalut setidaknya 4 jam sekali saat Anda sedang menstruasi.
Semoga tips ini bisa membantu. Jangan sembarangan mengobati sendiri miss V yang mengeluarkan bau tidak sedap. Percayakan kesehatan dan pengobatan masalah miss V pada dokter terpercaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

info kesehatan wanita women's health pregnancy obstetric gynaecology obstetri ginekologi