MENJADI doktor pertama kebidanan dan kandungan, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya tentu membanggakan bagi dr Rizani Amran SpOG(K). Setidaknya, kelahiran Lubuk Linggau, 9 Juli 1948 yang juga kakak kandung Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Marwan Effendy itu, bisa menjadi motivasi bagi dokter obgin lain untuk menyelesaikan atau segera mengambil program doktor.
“Akhirnya selesai juga. Tantangan terberat saya biaya pendidikan,” kata Rizani, suami dr RA Aminah dan ayah dari dr Marina SpOG (menantu dr Nizar SpB), Muhammad Fadli ST MT dan Muhammad Farid ST MT (menantu Chairunnisa ST), dan dr Emir Fakhrudin serta kakek dari M Nawfal Fariduddin Aqil ini.
Rizani, yang ketua program studi konsultan Fertilitas & Endokrinologi Reproduksi menceritakan bahwa sebagai kepala rumah tangga, dirinya haru bertanggung jawab walaupun tengah menempuh pendidikan. “Ketika saya ambil program doktor tahun 2004, anak – anak ambil S-2. Padahal, biaya penelitian sangat mahal. Makanya, saya ngalah, tapi tetap bertekad menyelesaikan S-3. Apalagi, di bagian kebidanan dan kandungan FK Unsri, kita belum punya doktor.”
Tekad Rizani membuahkan hasil. Pada tanggal 18 Juni 2011, bertempat di ruang aula lantai II Gedung Pascasarjana Unair, Surabaya, ia di kukuhkan. Penelitian yang ia lakukan berjudul “ Beberapa faktor selluler dan molekuler yang berpengaruh pada endometrium akseptor depo medroxi progesterone asetat dengan gangguan pola pendarahan” Sukses yang di raih Rizani tak lepas dari kerja keras dirinya serta dorongan kedua orang tua nya, Masyaris (alm) dan Zahara (almh).
Ia menamatkan SR Negeri Lubuk Linggau, SMP N Lubuk Linggau, SMA N Lahat, Pendidikan Dokter Umum, FK Unsri. Lalu, Pendidikan dokter spesialis Obgin FK Unsri, dan Pendidikan S-3 Program Studi Ilmu Kedokteran Unair. “Orang tua saya itu Keras. Kalau tidak belajar kena cambuk,” Ujarnya mengenang New