12/10/2009

EKSTRAKSI VAKUM

Ekstraksi vakum adalah persalinan buatan yang dilakukan dengan cara membuat tekanan negative pada kepala janin sehingga terbentuk kaput buatan dan janin dapat dilahirkan pervaginam

Alat Vakum terdiri dari:
1.Mangkuk vakum
2.Rantai vakum
3.Pemegang vakum
4.Selang penghubung mangkuk vakum ke botol vakum
5.Botol vakum
6.Pompa vakum

PhotobucketPhotobucket

Indikasi untuk melakukan ekstraksi vakum:
Indikasi Ibu: Pada ibu dengan penyakit paru, jantung
Indikasi Anak: Gawat janin (masih kontroversi)
Indikasi waktu: kala II lama / persalinan lama

Kontra indikasi dalam melakukan ekstraksi vakum:
Faktor ibu:
- Pada ibu yang tidak dapat mengedan sama sekali
- Rupture uteri imminens
- Panggul sempit / DKP

Faktor Janin:
- Janin preterm
- Presentasi muka
- Malposisi

Faktor Penolong:
- Tidak berpengalaman / keahlian kurang
- Tidak mengetahui pasti dimana posisi kepala janin
- Indikasi yang tidak jelas

Syarat dalam melakukan ekstraksi vakum:
1. Presentasi belakang kepala
2. Penurunan kepala  HIII+
3. Ketuban (-)
4. Tidak ada DKP / panggul sempit
5. Pembukaan lengkap
6. Harus ada tenaga mengedan dari ibu

Prosedur dalam melakukan ekstraksi vakum:

1. Ibu tidur dalam posisi litotomi

2. Persiapan alat vakum

3. Setelah persiapan vakum selesai, dipilih mangkuk yang sesuai dengan pembukaan serviks, pada pembukaan lengkap, biasanya ukuran mangkuk yang dipilih adalah mangkuk nomor 5

4. Mangkuk dimasukkan ke dalam vagina dalam posisi miring, kemudian dipasang di bagian terendah kepala, menjauhi ubun-ubun besar
Photobucket
 PhotobucketPhotobucketPhotobucket

5. Setelah mangkuk terpasang, dilakukan pemeriksaan ulang, apakah ada jalan lahir/ jaringan yang terjepit.

6. Setelah itu pompa vakum dinyalakan, dimulai dengan tekanan -0,2kg/cm2 selama 2 menit, kemudian dinaikkan lagi menjadi -0,4kg/cm2 selama 2 menit, kemudian dinaikkan lagi menjadi -0,6kg/cm2.

7. Setelah itu, dilakukan traksi percobaan, dilihat apakah saat dilakukan traksi , kepala janin ikut turun. Jika tidak, pemasangan mangkuk diulangi lagi.

8. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu disuruh mengejan, dan mangkuk ditarik searah dengan sumbu panggul. Pada waktu melakukan tarikan , harus ada koordinasi yang baik antara tangan kiri dan kanan penolong
Photobucket
Photobucket

9. Ibu jari dan telunjuk tangan kiri penolong menahan mangkuk,agar mangkuk selalu dalam posisi yang benar, sehingga tidak terlepas. sedangkan tangan kanan melakukan tarikan dengan memegang pada pemegang.

10. Traksi dilakukan selama ada his, dan harus mengikuti putaran paksi dalam , sampai occiput terlihat sebagai hipomoklion, traksi dilakukan curam ke arah atas, dan tangan kiri menahan perineum saat kepala meregang perineum, hinggal lahirlah dahi, mata, hidung, mulut, dan dagu janin.

11. Setelah kepala lahir, tekanan dihentikan , dan mangkuk dilepaskan, janin dilahirkan seperti persalinan normal biasa.

Ekstraksi vakum dikatakan gagal apabila:
1. Waktu dilakukan traksi, mangkuk terlepas sebanyak 3 kali,
2. Dalam waktu setengah jam dilakukan ekstraksi , janin tidak lahir juga, pilihannya adalah :
a. Dicoba dengan ekstraksi forceps, asal syarat lainnya juga memenuhi
b. Dilakukan section cesarean

Komplikasi ekstraksi vakum:
Pada Ibu Pada Janin
Perdarahan
Trauma jalan lahir
infeksi Eskoriasi kulit kepala
Sefalhematoma
Subgaleal hematom
Neksrosi kulit kepala

Keunggulan komplikasi ekstraksi vakum dibandingkan ekstraksi forceps:
1. Pemasangan lebih mudah
2. Komplikasi untuk laserasi jalan lahir lebih sedikit dibandingkan forceps
3. Trauma kepala janin dapat lebih ringan

Kerugian ekstraksi vakum:
1. Memerlukan waktu yang lebih lama , karena menunggu untuk menaikkan tekanan dulu dalam membuat keadaan vakum
2. Tenaga traksi tidak sekuat seperti tenaga cunam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

info kesehatan wanita women's health pregnancy obstetric gynaecology obstetri ginekologi